10. 테마 파크 - Theme Park

6.1K 416 8
                                    

Haloo!! Happy reading!

Aku sudah bangun dengan semangat yang membara bahkan sebelum matahari muncul. Aku mengguncang tubuh Jimin yang masih tertidur pulas disebelahku.

"Cocky! Wake up!" Teriakku didekat telinganya, lalu melanjutkan acara menggoncang-goncang tubuhnya.

Sebelum aku sempat berteriak lagi, dia menarik tubuhku hingga terjatuh diatasnya.
"Berisik. Tidur lagi sana." Gumamnya.

"Are you kidding me? Kau berjanji akan mengajakku ke Everland!" Rengekku.

Entahlah, sejak beberapa hari yang lalu aku menjadi sangat manja, it's really not me.
Tapi hanya pada manusia yang kusebut suami ini.

"Lepaskan aku, Park! Kita harus siap siap." Kataku sambil berusaha melepaskan pelukan Jimin.

"Kau melupakan sesuatu." Kata Jimin dengan kedua matanya masih terpejam.

"Apa?" Tanyaku singkat.

"Poppo. Kau tahu? Kau jadi lebih manis belakangan ini." Dia tersenyum.
"Aku tahu pesonaku sulit dihiraukan."

Aku memutar bola mataku.
"Pesona? Cih, sifat aroganmu yang sulit dihiraukan." Lalu, aku kembali menuntut untuk pergi ke Everland.

"Everland tidak akan pergi kemanapun, nona. Sekarang kau tidur dulu, oke? Tuan park yang keren ini bisa membeli Everland untukmu."

"Bangun." Titahku.

"Poppo."

Aku cemberut. "Ireona!"

Dia tetap diposisinya, yang berubah hanyalah posisi jari telunjuknya yang kini menempel di pipi.

Akhirnya aku menyerah, aku tidak bisa menunggu lebih lama untuk pergi ke Everland. Jadi aku mengikuti keinginannya. Setelah itu, dia bangun. Akhirnya.

Jimin baru membuka matanya, tapi sepersekian detik kemudian dia memasang ekspresi menyebalkan.

"Kau sendiri belum mandi?" Tanyanya dengan nada datar.

"Yah, aku kan harus memastikan kau bangun dulu." Alasanku.

"Sana mandi!" Kata Jimin sambil melempar bantal kearahku.
"Aku pikir kau sudah siap, tau! Pantesan aja bau." Katanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Cih, iya iya aku mandi."

-

Aku mengunyah serealku sementara Jimin pergi mandi. Aku tidak kuat makan berat di pagi buta, jadi aku berusaha keras untuk mencerna semangkuk sereal ini.

Karena aku bosan, aku mengeluarkan handphoneku. Aku berencana mencari beberapa wahana yang menyenangkan untuk dinaiki nanti.

"Seyeon-ah. Aku beli roti semalam, makan rotinya juga."

Aku menoleh ke sumber suara.

Mataku membulat ketika melihat sosok Jimin yang topless. Dia hanya memakai celana panjangnya. Aku hampir tersedak serealku karena itu. Aku cepat cepat memalingkan wajahku.

"Apa kau tidak bisa memakai baju sebelum keluar dari kamar mandi?" Kataku, mataku berfokus pada semangkuk sereal ini, berharap tidak melihat Jimin.

"Aku lupa bawa baju. Lagian, panas." Katanya lalu duduk didepanku sambil mengeringkan rambutnya.

"Kalau kau tidak habiskan setengah dari ini, kita gak pergi." Katanya sambil menyodorkan sebungkus roti.

"Come on, aku tidak bisa makan pagi-pagi begini." Kataku sambil memasang tampang memelas.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang