Besok adalah hari pernikahanku dengan Park Jimin. Kami sudah menyiapkan segalanya untuk besok. Em, ralat, kami hanya menyiapkan gaun secara langsung, hampir seluruhnya diurus oleh orang tua kami.
Jimin sibuk bekerja 2 hari terakhir. Setelah hari dimana aku mencoba gaun pernikahanku, dia terus sibuk bekerja sampai sekarang. Kurasa dia gila kerja.
Aku hanya mengundang teman teman dekatku, hanya Haemin dan Yeonjun. Yeonjun adalah sahabatku yang lain selain Haemin. Yeonjun menginap dirumah sepupunya sejak minggu lalu. Hari ini dia baru kembali ke Seoul. Dia benar benar kaget saat kubilang akan menikah besok. Aku bahkan butuh 30 menit untuk meyakinkannya kalau aku tidak berbohong.
Aku benar benar bosan dirumah. Hari ini sekolah selesai lebih cepat, dan aku hanya dirumah seharian ini. Ayah dan Ibuku sibuk, kakakku sedang kuliah.
Oh, aku belum memperkenalkan kakakku. Namanya Jang Soobin. Dia kuliah di Konkuk university, semester akhir. Belakangan ini dia begitu sibuk, padahal, biasanya dia yang menemaniku saat bosan begini.
Aku menggulingkan badanku diatas kasur, aku benar benar bosan. Serius. Tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.
"Masuklah." Jawabku tanpa melirik pintu.
"Seyeonn..!!" Panggil suara yang kuyakini adalah seorang Haemin.
"Haemin?" Tanyaku yang kini sudah duduk dihadapannya.
"Boleh dong aku menginap? Kapan lagi aku bisa menginap saat kau terus bersama suamimu nanti?" Katanya sambil cemberut.
Aku memutar bola mataku. Dia bekerja tiap hari, pasti aku bisa sesekali menginap dirumah Haemin. Kurasa itu bukan masalah besar.
"Tennaglah, dia sibuk. Aku akan lebih sering bertemu denganmu, oke?" Kataku.
"Hm, oke. Kudengar calon suamimu memang orang yang sangat rajin bekerja. Astaga, apa kau yakin kau tidak tertarik sedikitpun pada wajah tampan itu?" Tanya Haemin gemas.
"Dia bisa menjadi sangat menyebalkan, jika kau bertemu dengannya. sudahalah, Bagaimana kalau kita ke cafe?" Kataku mengganti topik.
"Jinjja? Kau mau ke cafe? Besok kan kau harus bangun pagi."
"Ya! Aku ini Jang Seyeon. Kelelahan bukanlah gayaku!" Kataku sambil berdiri dengan pose konyol.
"Kaja!" Kataku sambil menggendong ranselku. Haemin hanya terkekeh pelan sambil mengikutiku keluar kamar.Kami sampai di cafe ini setelah berjalan kaki kurang lebih 10 menit. Oh ya, aku tidak kabur, aku sudah minta izin ke appa. Untungnya dia memperbolehkanku berkeluyuran hari ini.
Kami duduk di meja yang menurut kami ternyaman, lalu aku meninggalkan Haemin untuk memesan minuman kami. Aku sedang sangat sangat ingin macchiato hari ini, ovaltine macchiato adalah yang terbaik! Dan Haemin, dia menggila akan matcha. Dia memesan matcha latte. Selalu itu.
Segera setelah aku membayar dan minuman kami siap, aku membawanya ke meja kami, mengobrolkan hal hal random yang luar biasa tidak penting.
"Yeonjun benar benar kaget saat aku meneleponnya kemarin." Ceritaku.
"Aku juga memberitahunya, tapi dia tidak percaya. Dia bahkan bilang padaku kalau april mop masih beberapa bulan lagi dan kau yang ceroboh itu tidak mungkin menikah."
"Aku akan membunuh Yeonjun bodoh itu nanti. Aku berbicara selama 30 menit hanya untuk meyakinkannya. Bahkan aku hampir memberi teleponku pada eomma." Kataku dengan bibit cemberut.
"Hei, sepertinya teleponmu berbunyi." Kata Haemin sambil menunjuk tasku yang kutaruh diatas meja.
"Benarkah?" Kataku sambil merogoh tasku sambil mencari benda kotak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous | Jimin ✔️
Hayran KurguJang Seyeon adalah seorang gadis biasa, kehidupannya cukup baik, keluarga yang sayang padanya, sahabatnya yang konyol dan menyenangkan. Masa muda yang ingin dihabiskannya tinggal rencana sekarang, bagaimanapun, dia harus menikah dengan Park Jimin. T...