4. 사랑 - Love

7K 506 32
                                    

Aku benar benar tidak menyangka hari seperti ini akan datang begitu cepat di hidupku. Momen sekali seumur hidup yang merupakan saat saat terindah, dimana kau mengucapkan janji suci dengan cinta sejatimu. Pasti hari itu akan jadi hari yang sangat membahagiakan untuk setiap pribadi di bumi.

Kurasa tidak untukku, oke, aku masih bersekolah, umurku 18 tahun, dan 10 menit lagi acara pernikahanku dengan si arogan Park Jimin itu akan dilangsungkan.

Persetan dengan cinta, aku baru mengenalnya beberapa hari yang lalu, dia menyebalkan, sudah berumur dan aku harus semakin sering melihat wajah isengnya itu. Bagaimana bisa kita membicarakan hal semacam 'Cinta' disini?

Jika saja ini bukan permintaan kakek, sudah pasti aku akan memberontak sekuat tenaga.

Mungkin dia baik kadang kadang, tapi hal yang paling menonjol dari seorang Park Jimin, tentu saja, menyebalkan, seenaknya dan arogan.

Untungnya aku belum memiliki seseorang yang benar benar pas dihatiku. Jika itu terjadi, kisah hidupku akan semakin miris. Masa mudaku yang bebas akan berakhir dengan tragis setelah ini.

Saat ini aku masih di ruang make up bersama ibuku, ayahku, Yeonjun dan Haemin. Aku sudah selesai dengan gaun, rambut dan riasanku.
Mungkin ini bukan hari yang membahagiakan untukku, tapi, paling tidak aku terlihat cantik hari ini.

"Aaa, akhirnya Seyeon kami akan menikah." Kata Haemin sambil memelukku.

"Ternyata kau bisa pakai gaun juga. Aku pikir kau hanya bisa pakai overall atau celana." Kata Yeonjun meledekku. Sementara Ibuku sibuk mengobrol dengan ayahku.

"Hh, Aku tidak mengerti apa yang harus aku lakuakan." Kataku dengan tatapan kosong.

"Cium dia!" Bisik Haemin. Membayangkannya saja aku sudah bergidik ngeri.

"M-mwo?!" Kataku kaget karena perkataannya.

"Aku rasa Jimin serius tentang pernikahan ini." Kata Haemin.

"Ya! Bangunlah dari mimpi. Dia melakukan ini karena kakeknya." Kataku sambil memutar bola mataku malas.

"Yah, bagaimanapun aku sudah tidak bisa menghindari ini." Kataku sambil menghela nafas kasar. aku bahkan bertanya tanya, apakah pilihan ini sudah tepat?

"Seyeon-ah, hwaiting!" Seru Yeonjun dan Haemin memberi semangat saat seorang staff mengatakan bahwa acaranya akan segera dimulai dan memintaku untuk bersiap.

Aku hanya tersenyum tipis membalas mereka. Lalu aku berusaha dengan susah payah berjalan kedepan pintu utama yang masih tertutup dengan gaun berat ini. Aku berdiri di samping ayahku.

Sungguh, jika ayahku diam seperti ini, sebentar lagi dia akan memberi ceramah yang super membosankan. Untungnya, dia tidak bisa memberi ceramah lebih dari 5 menit karena acaranya akan segera dimulai.

"Seyeon-ah, dengarkan appa. Maaf jika appa memaksamu untuk menikah." Kata appa dengan nada pelan.

"A-ah, gwaenchana appa, itu tidak masalah." Kataku berusaha menenangkan appa.

"Jimin anak yang baik. Appa harap kau bisa menerimanya perlahan lahan. Carilah appa atau eomma jika ada masalah, appa sangat menyayangimu." Kata appa sambil mengelus puncak kepalaku.

"Aku juga menyayangi appa." Kataku lalu memeluk appa.

Tapi, kenapa semua orang mengatakan Jimin anak yang baik? Astaga, aku tidak mengerti lagi dengan apa yang ada dipikiran mereka.

Saat pintu utama yang berwarna kecoklatan ini terbuka, bisa kulihat sosok yang sangat menyebalkan bagiku belakangan ini. Siapa lagi kalau bukan Park Jimin? Orang yang akan merusak masa bahagiaku.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang