"Seyeon-ah, time for wake up." Aku bisa mendengar suara Jimin dari telingaku.
Hehe.. ide licik tiba tiba muncul dikepalaku. Aku akan berpura tidak mendengar Jimin.
"Ya! Sekarang kau mengabaikanku?"
Stay quiet, Seyeon.
"Bangun, pemalas." Katanya sambil mulai mengguncang tubuhku.
"Kau merengek ingin keluar rumah setiap hari, tapi saat aku mengajakmu keluar kau jadi begini. How can?"
Astaga, aku benar benar ingin tertawa setiap Jimin emosi. Aku tidak bisa begini lama-lama, serius. Ini benar benar lucu!
"Pfft.."
ups, tawa ini keluar sendiri tanpa keinginanku."Do you wanna play with me?" Katanya tiba tiba dengan suara berat.
"Kau yakin tidak akan menyesal?"Aku membenamkan kepalaku dalam selimut agar tawaku bisa lebih terkontrol. Tapi tampaknya aku melupakan sesuatu yang penting.
Gelitikan.
"PARRK JIIMINNN HAJIMAAA!!" Teriakku tiba tiba.
"ICE BEAR BODOH YANG GILAA!!""Yaa, anak kecil diam saja!" Kata Jimin masih dengan gelitikannya.
"Oke oke! Stop stop! Kumohon!"
"Sudah mau bangun?"
"Atau mau lanjut acara gelitikannya?"Aku terkekeh pelan, tidak menghiraukan perkataan manusia yang kusebut suami, ah, mungkin ice bear terdengar lebih manis.
"Aku CEO, aku tidak mengurus anak-anak. Kaja, bangun. Aku harus mengajakmu ke suatu tempat." Katanya sambil mengambil bantalku lalu membuangnya ke segala arah.
Aku membenarkan posisi dudukku lalu menatap Jimin tepat dimatanya. Dia sangat tampan, bahkan bangun tidur saja setampan ini. Kurasa aku sudah gila.
"Kemana?" Tanyaku sambil tidak melepas tatapanku darinya.
"Ikut saja." Katanya sambil membenarkan rambutku yang berantakan.
"Kenapa menatapku seperti itu?""Hah! Kurasa kau jatuh cinta sekarang." Katanya membuang nafas secara berlebihan lalu melipat kedua tangan didepan dada.
"Hm, bukankah kau yang jatuh cinta padaku, tuan ice bear?"
"Jin juga cerita padaku kalau kau merengek padanya setiap hari selama aku di rumah sakit.""S-siapa yang mengizinkan dokter sok ganteng itu untuk menceritakan hal seperti itu?"
"Dia lebih tua darimu, cocky." Tawaku melihat tingkah lucunya.
"Oke." Katanya sambil mengangguk.
"Kurasa ini juga berlaku disini." Senyumnya."Maksudmu?"
"Aku lebih tua, jadi mandi sana." Katanya lalu melempar bantal kearahku. Lalu dia pergi begitu saja.
-
Hari ini Aku akan keluar rumah untuk pertama kali setelah keluar dari rumah sakit!
Kalian tahu? Dokter Kim yang sok ganteng itu membuatku harus diawasi tiap detiknya sehingga aku tidak bisa menggerakan satu ototpun tanpa pengawasan Jimin. Meyebalkan.Aku sudah selesai mandi dan bersiap siap, sebenarnya aku ingin memakai outfit yang membuatku tidak kepanasan, Tapi, oh astaga, pria yang kusebut suami dan entah kenapa aku menyukainya ini memaksaku memakai jaket yang entah setebal apa. Setebal lemaknya mungkin.
Dia sendiri? Dia menggunakan kaos dan celana pendek, seperti gembel. Gembel high class.
Aku mendengus kesal.
"Panas." Komentarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous | Jimin ✔️
FanfictionJang Seyeon adalah seorang gadis biasa, kehidupannya cukup baik, keluarga yang sayang padanya, sahabatnya yang konyol dan menyenangkan. Masa muda yang ingin dihabiskannya tinggal rencana sekarang, bagaimanapun, dia harus menikah dengan Park Jimin. T...