Sudah sebulan. Tepat sekali. Satu bulan ini Jimin sangat overprotektif padaku. Entah karena apa.
Tebakanku, mungkin karena hubungan kami mulai diketahui beberapa orang. Aku sering kekantornya, dan tentu saja perlahan orang orang akan mengetahui hubungan kami.
Tapi aku tidak masalah dengan itu, secara aku benar benar mencintainya sekarang, so it's not a big deal.
Jimin, namja itu tidak mau memberi tahuku alasan kenapa dia begitu protektif. Dia hanya mengatakan kalau 'dunia tidak seindah yang kau bayangkan' begitu. Aneh, kan?
Jika dia protektif dalam skala yang wajar, aku tidak masalah. Tapi dia menaruh pelacak pada handphoneku, memasang banyak cctv dirumah, bahkan dia menyediakan supir pribadi agar aku pergi dengan aman.
Bahkan saat ke mini marketpun aku harus diantar dan dimata matai.Tidakkah itu terlalu berlebihan?
Aku menggelengkan kepalaku lalu menatap cermin didepanku. Aku mau menemui Haemin dan Yeonjun untuk sekedar 'curhat' tentang masalahku ini.
Aku keluar dari kamar dan menuju ke pintu utama. Aku baru saja keluar, lalu supir kami, hong ahjussi, langsung menghampiriku. As always.
"Nona mau pergi? Biar saya antar." Tawarnya.
"Bolehkah aku pergi sendiri? Aku mau menemui temanku." Kataku berusaha membujuknya.
"Maaf, nona. Tapi tuan Park tidak mengizinkanmu berpergian sendiri."
Ini sudah yang kesekian kalinya aku mencoba membujuk hong ahjussi. Tapi aku selalu gagal. Setakut itulah dia pada the all mighty CEO Park. Suamiku itu.
-
"Ahjussi, aku akan berasama teman-temanku cukup lama, tidak apa jika ahjussi mau pulang dulu. Nanti aku akan telepon." Alasanku begitu sampai agar aku bisa sedikit bebas dari kekangan ini.
"Tidak apa, nona. Memang tugas saya, kok." Senyumnya.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman yang kubuat buat ini. Kenapa kau sangat sulit diyakinkan, Hong Ahjussi?!
"Kalau begitu aku masuk dulu." Pamitku.Aku membuka pintu cafe ini, berusaha mencari keberadaan dua orang sahabatku itu. Lalu aku melihat pada tangan yang melambai. Itu Yeonjun. Aku segera pergi kesana dan duduk disebelahnya.
"Mana Haemin?" Tanyaku.
"Molla, belum datang." Katanya sambil mengangkat kedua bahunya.
"Aku ingin menceritakan sesuatu, tapi tunggu Haemin saja, okay?"
Yeonjun mengangguk lalu menyodorkan segelas Americano.
"Thanks."
"Kau ambil jurusan IT ya?" Tanyaku."Ya, tapi masih beberapa bulan lagi baru aku masuk kuliah."
"Same." Aku mengangguk.
"Bagaimana dengan suamimu?" Tanya Yeonjun.
"Good, hubungan kami baik, dia semakin keren. Tapi ada sesuatu.." kataku.
"Apa i-"
"Maaf aku telat!" Kata Haemin yang melompat duduk didepan kami.
"Kamcagiya!" Teriakku dan Yeonjun bersamaan.
"Yaa, jadi ada apa?" Kata Haemin sambil mengambil Americano miliknya.
Yeonjun menatapku.
"Well, dia belakangan ini sangat mengawasiku. Aku juga tidak tahu kenapa." Kataku sambil menghela nafas.
"Mengawasi bagaimana?" Tanya Haemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous | Jimin ✔️
FanfictionJang Seyeon adalah seorang gadis biasa, kehidupannya cukup baik, keluarga yang sayang padanya, sahabatnya yang konyol dan menyenangkan. Masa muda yang ingin dihabiskannya tinggal rencana sekarang, bagaimanapun, dia harus menikah dengan Park Jimin. T...