26. 동료 - Brother

4.1K 288 4
                                    

Jimin

"Park Jihyun?" Aku mengulang nama itu, berharap bahwa runguku mendengar nama yang salah.

Intern itu hanya mengangguk kecil, masih ketakutan. "Benar, sajangnim. Maaf telah lancang, tapi memang benar-benar saudara anda, CEO perusahaan furnitur keluarga anda."

Taehyung dan Jungkook saling bertatapan diikuti Yoongi hyung yang ikut membulatkan kedua maniknya, terkejut.

"Jihyun membayarmu untuk menyebarkan konsep ineffable?"

Lagi lagi hanya sebuah ne yang keluar dari mulut Hyunjae.

"Syukurlah kau jujur dan tidak memperpanjang masalah ini. Tapi, kau tetap harus menerima hukumannya, kau tahu kan?" Ujarku sambil menghela nafas.

"Tolong maafkan saya, Park sajangnim. Saya benar-benar terpaksa melakukannya." Jawab Hyunjae dengan suara bergetar.

"Harusnya, kalau kau butuh dana bisa bicara padaku atau kalau kau takut menghadapku sampaikan saja pada direktur Kim." Kataku sambil menatapnya.
"Sebenarnya kau ada masalah apa?"

"Ibuku sakit, jadi aku terpaksa melakukan hal buruk tanpa pikir panjang. Saya harus membiayai pengobatannya dan juga merawatnya, sajangnim. Tolong maafkan saya."

Aku memijat pelipis pelan, menghela nafas, mencoba menahan emosiku yang siap meledak kapan saja.
"Tindakan itu tidak benar, Hyunjae. Aku tidak bisa melepaskan penghianat begitu saja. Aku akan mengeluarkanmu dari Jm Co. dan," aku menggantung kalimatku sedikit. kasihan pada Hyunjae yang sangat ketakutan. Sedikit melirik Yoongi hyung dibelakangku.

"Aku enggan membuatmu susah, Hyunjae. Tapi perbuatanmu tindak kriminal, jadi, kau tetap harus membayar denda pada pihak bosmu yang sudah dirugikan. Mungkin sampai jutaan won. Yah, karena Jm Co. membawa penghasilan yang besar bahkam setiap menitnya. Bicarakan dendanya dengan Park Jihyun nanti." Ujar Yoongi.

"Pergilah, jangan pernah datang kesini lagi mulai sekarang. Bicaralah pada Jihyun dan rawat ibumu. Aku sudah meringankan kasus ini karena kau tidak masuk ke dalam penjara." Lanjutku.

Setelah Hyunjae keluar membawa kabar buruk itu, aku hanya merasa semakin kasihan pada Hyunjae.
"Pak Kang. Tolong cari dimana ibunya dirawat, berikan tagihannya padaku."

Aku hanya berharap dia fokus menebus kesalahannya, aku tidak mau ia menderita karena banyak hal.

-

Aku menelepon Seyeon.

"Hey, What's up cocky? Is everything okay?"

"Tidak, I think this isn't good at all. Well yeah, sudah makan, princess?"

"Awhh, i feel bad for you. Semoga masalah itu cepat selesai."
"Uhm, belum. Hehe.."

"Could you eat? Aku tidak mungkin pulang dan memaksamu makan sekarang."

"Arasseo. Aku akan makan diluar dengan Haemin nanti. Kau juga, jangan lupa makan."

"Yeah, I won't. But, sepertinya kasus ini jauh lebih serius dari yang kupikir sebelumnya. Jihyun yang merencanakannya."

"What?!"

"Crazy, right? Kujelaskan nanti. Please take care, sassy. I should go."

"Euhm, take care of yourself too. Sampai nanti, bear."

Tut.

"Tuan, orang tua anda sudah tiba." Ujar pak Kang, begitu aku menyelesaikan teleponku.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang