1. 그 남자 - That Guy

16.4K 631 21
                                    

"Eomma..!!" Rengekku sambil bergelantungan pada lengan nyonya Jang, ibuku.

Aku bukan tipe yang manja, tapi ini berlebihan, ini G I L A

biar kuulang, ini GILA.

Bagaimana bisa aku menikah begitu saja dengan seseorang yang tak kukenal diusiaku yang baru menginjak 18 tahun ini.

Mereka pikir ini drama saeguk?!

Kehidupan masa mudaku, aku ingin menghabiskannya dengan sahabat sahabatku,  seperti anak muda pada umumnya. Kuliah dan bekerja dibidang yang kusuka.

Bagaimana bisa aku tumbuh dengan mengurus suami dan anak-anakku nantinya?!
Membayangkannya saja aku sudah bergidik ngeri.

"Maaf sayang, tapi eomma yakin dia pria yang baik." Kata eomma lembut sambil mengelus puncak kepalaku.

"Tapi, eomma.. Aku bahkan belum lulus!" Kataku lagi.

Sungguh, saat mendengar kabar seperti ini rasanya seluruh duniaku hancur.

"Kamu akan segera lulus, kan? Kemarilah, anak eomma." Kata eomma sambil memelukku.

Aku cemberut.

"Tapi bagaimana bisa? Aku tidak mau! Masa depanku!" Kesalku lagi.

"Hei, calon suamimu itu anak muda juga. Dia tampan dan sangat baik. Eomma yakin kamu akan suka." Bujuk eomma.

"Disekolah banyak yang seperti itu, eomma." Jawabku ketus.
"Dan dia 26 tahun, eomma!" Kesalku lagi.

Aku memang termasuk siswi yang terkenal di sekolahku, aku lumayan pintar, setidaknya selalu mendapat ranking, banyak guru memujiku. Aku punya banyak teman, wajahku bisa dibilang cukup cantik dan kehidupanku cukup baik di sekolah. Tidak sedikit orang yang menyatakan perasaannya padaku, hanya saja rasanya aku belum menemukan orang yang menurutku pas untuk dijadikan kekasihku.

"Lebih baik, kamu istirahat, Seyeon. Besok dia akan datang untuk menemuimu." Kata eomma lembut. Lalu perlahan dia keluar dan menutup pintu kamarku setelah mematikan lampunya.

Bahkan aku tidak tertarik untuk melihat wajah CEO perusahaan game sialan itu. Yang benar saja.

Lalu aku mengeluarkan benda kotak pintar itu dan menekan nomor sahabatku.

"Seyeon?! Micheosseo? Jam berapa ini!" Pekik Haemin dari sebrang sana.

"Bisakah kau datang lebih awal besok?? Jebaal..!!" Aku memohon.

"Wae? Kenapa aku harus begitu?" Katanya.

"Ada hal gila yang harus kuceritakan padamu!" Kesalku.

"Aish, yasudah. Aku mau tidur! Kumatikan ya." Katanya sebelum memutus sambungan.

Aku tersenyum tipis setelah mengakhiri sambungan tadi. Cara bicaranya memang sinis, tapi Haemin anak yang baik.

-

"Sebenarnya kau kenapa?" Tanya Haemin begitu aku duduk dikursiku.

Aku menyodorkan sebotol banana milk.

"Berjanjilah kau tidak akan cerita ke siapapun." Kataku serius.

"Ya, oke, baiklah. Memangnya aku pernah membocorkan rahasiamu? Oh ya, terima kasih untuk ini." Katanya sambil mengangkat botol banana milk tadi.

"Aku akan menikah." Kataku langsung ke inti permasalahan ini.

"MWO?! DENGAN SIAPA?!" Teriaknya spontan dan langsung berdiri, menyebabkan suara decitan kursi yang sangat mengganggu.
membuat salah satu temanku yang datang pagi menengok dengan tatapan aneh ke arah kami.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang