9. 열린 마음 - Open Heart

6K 442 6
                                    

Mataku terasa sangat berat. Aku tidak mengingat apapun yang terakhir kulakukan.
Aku berusaha bangun dan membuka mataku, Well, tapi mata ini tidak mau terbuka dengan mudah. Banyak sekali bagian dari hidupku yang sulit diajak kerja sama.

"Kau sudah bangun?" Tanya seseorang.

"Heuh?" Tanyaku masih dengan mata yang tertutup rapat.

Setelah beberapa menit, barulah aku bisa melihat orang didepanku dengan jelas. Jimin.

"Odiga?" Tanyaku.

"Dirumah, tadi kau ketiduran." Katanya sambil menyingkirkan beberapa rambut dari wajahku.

"Oh.."

Belum sempat berpikir lebih jauh, perkataan Taehyung tadi kembali terngiang di kepalaku.

'Dia terlihat menyebalkan dan percaya diri, memang. Tapi jika kau mengenal dia lebih dalam, mungkin kau akan melihat sisi lain dari dia.'

"Hei!" Panggil Jimin.

"N-ne?!" Kataku terkejut.

Jimin tertawa.
"Kau kenapa?"

"G-gwaenchanayo."

"Mandilah dulu, kau berkeringat dan bau sekali. Aku mau memelukmu tapi takut ikutan bau." Tawanya.

"Shireo! Aku mau lanjut tidur lagi. Sebaiknya aku tidak usah mandi setiap hari agar kau tidak macam-macam." Kataku sambil menarik selimut hingga menutupi wajah.

"Kau tidak meminta dimandikan lagi kan?" Kata Jimin sambil menarik selimutku.

"Besok saja mandinya bisa kan." Kataku malas.

"Maksudnya kau mau dimandikan besok saja?"

Aku mendorong wajahnya agar menjauh dariku. "Diamlah."

Setelah itu, dia terus menarik narik selimutku, memaksaku untuk mandi. Akupun tetap pada pendirianku sehingga ikut memperebutkan selimut itu.

Tiba tiba, Tarikan selimut dari Jimin sudah mereda. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa menyerah secepat itu, tapi baguslah.

Oh, crap.

Kedua pupil mataku ikut membesar ketika sebuah gelitikan terasa dileherku.

"Kyaaa!! Berhenti! Ya! COCKY!! Stop it! YAA!!"

Aku paling tidak tahan dengan gelitikan.

"Mandi sana!" Katanya masih sambil menggelitiku.

"B-berhenti dulu, bodoh! Yaa!! Geli! Geumanhae!! JIMIN!!" Teriakku sambil menendang-nendang kesegala arah, tidak tahan dengan kelitikan maut Jimin. Gelitikan itu hal yang keji!

Setelah itu, gelitikan darinya berhenti.

"Kau memanggilku Jimin, apa kau tahu itu?" Katanya sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Mulai sekarang panggil aku seperti itu."

"Akan kupikirkan nanti. Aku mau mandi dulu." Kataku lalu pergi. Aku benar-benar kehilangan mood untuk tidur.

Mungkin aku harus berusaha lebih terbuka padanya.

Park Jimin

Gadis itu, tidak ada bedanya dengan dulu. Dulu sekali. Masih cute. malah, jauh lebih cute sekarang. Hanya saja sedikit kasar dan menyebalkan. But it's adorable enough.

Sekarang pukul 9 malam, dan aku yakin Seyeon belum makan. Jadi aku memesan makanan untuk kami.

"Cocky, apa kau sudah makan?" Tanyanya dengan rambut yang masih basah.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang