30. 안녕 아기! - Hi,Baby!

5K 321 19
                                    

𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘗𝘖𝘝

"Tidak ada tang tertinggal?" Tanyaku sembari memasukan beberapa barang-barang keperluanku kedalam tas.

"Tidak ada, kok. Sudah kuperiksa semua kemarin." Jawab Seyeon yang sedang sibuk membaca novelnya di tempat tidur.

Aku mengangguk dan menutup seleting tas 'Saint Lauren' ukuran besar milikku.

"Aku ke kamarnya Minsae sebentar, ya?" Tanyaku sambil menghampiri Seyeon.

"Iya sana, aku tahu kok kau itu sudah tidak sabar banget kan?" Tawanya sambil meninju pelan tanganku.

Aku menyungging senyum kecil diwajahku.
Dia benar, aku sangat ingin menggendong Minsae, sekarang juga kalau saja mungkin.

"Nanti aku kembali." Aku mengecupnya tepat di dahi, lalu keluar.

-

Aku membuka pintu berwarna Cream itu dan kamar dengan nuansa baby-blue yang manis tertangkap kedua manikku.

Hei, aku benar-benar bangga dengan diriku sendiri karena berhasil menyiapkan kamar lucu ini untuk Minsae kecil kami.

Aku sudah menyiapkan segalanya, apalagi, aku menghabiskan hampir 90% hariku dirumah,  dan hampir setiap hari.

Wallpaper, baby crib, playground, bahkan tenda mini yang lengkap dengan karpet dan bantal-bantal lucu itu sudah kususun rapi. Beberapa buku cerita pengantar tidur untuk anak-anak sudah kubeli dan kusimpan dirak yang jelas, juga berwarna biru.

So cute, right?

Oh, jangan lupakan juga ukiran kayu dengan nama 'Park Minsae' sudah kupasang ditembok.  Bukankah ini pantas diberikan gelar 'kamar bayi paling terorganisir sedunia?'

Sambil sesekali mengangguk dan tertawa puas, mataku masih terus meneliti setiap inci ruangan ini dengan seksama.

-

Seyeon POV

Kalian tahu kan seberapa gilanya Jimin menyiapkan ruangan yang jelas bisa dibuat 2 kamar itu untuk Minsae?

Iya, secinta itulah dia pada Minsae. Don't make me jealous.
Maksudku, dia ingin membuka taman kanak-kanak disini?

Mungkin dia akan berhenti tidur dikamar lalu pindah ke kamarnya Minsae setelah ini.

Aku menutup novel yang kubaca dan meletakannya di rak sebelah tempat tidur. Saat ini masih pagi, nanti malam kami harus ke rumah sakit.

Tebak,
Tidak lama lagi Minsae akan lahir!! Tinggal menghitung hari.

Aku berencana untuk operasi Caesar, karena satu dan lain kondisi, dokterku memang menyarankan operasi untuk hasil yang terbaik.

Bohong, jika aku bilang tidak gugup! Tapi aku sangat menantikan kelahiran Minsae.
Dan aku sangat tidak sabar juga untuk melihat ekspresi wajah si arogan CEO Park itu.

Serius, jika sudah membahas Minsae, wajahnya yang dingin, menyeramkan dan seram itu bisa berubah menjadi sangat cute!

Aku sedikit lapar, jadi aku pergi ke kamar Minsae untuk menanyakan Jimin, apa yang ingin dia makan hari ini.

Aku membuka pintu perlahan-lahan dan mendapati Jimin yang sedang merapikan susunan boneka serba biru yang semakin menumpuk yang dibelinya entah sejak berapa bulan yang lalu.

Aku terkekeh, pelan-pelan mendekatinya, lalu memeluknya dari belakang. Yah, walau tidak begitu sukses karena perutku yang sangat besar ini, haha.

"Baegopa. Bapmeokja?"

Jimin sedikit terkejut.
"Sejak kapan kau disini?" Tanyanya sembari membalik badan.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang