Cklek!
Aku langsung melirik pintu itu, tampak sosok Jimin dengan penampilannya seperti biasa sepulang kerja. Kali ini sedikit lebih berantakan. Mungkin karena masalah yang ada di kantornya beberapa hari ini.
Kabarnya masalah itu sudah diurus oleh Jimin. Aku ikut kesal, apalagi Jimin yang baru menikmati liburamnya sehari jadi harus disibukkan lagi di kantor. Tapi syukurlah, Jimin menyelesaikannya tanpa terjadi keributan.
Jimin merangkulku dengan manjanya ketika aku sedang menonton televisi sembari memakan popcorn ku.
"Ya, kamu bau." Ucapku.
"Who would care?" Balasnya, malah semakin manja dengan meletakkan kepalanya diantara leher dan bahuku.
Aku tersenyum kecil.
"Capek?"Dia mengangguk pelan masih dengan posisi yang sama.
"Kenapa kau manja sekali hari ini?""Memangnya kenapa? Kau kan istriku. Apa salahnya?" Ketusnya sambil menatapku kesal, lalu kembali ke posisinya semula.
"Hei, tuan Park. Sadarlah, kau itu jauh lebih tua dariku."
"Aku tidak pedulii~" balasnya.
"Kau sudah bekerja dengan baik, bear." Tawaku lagi. Merasa lucu sendiri dengan tingkah Jimin.
"Sassy-ah."
"Aku mau makan ramen.""Ramen? Kau pasti capek, gak mau yang lain?" Tanyaku.
Dia menggeleng.
"Dulu, pertama kali kamu kesini. Kita makan ramen." Jawabnya."Ya, jinjja! Sekarang kau ingat yang begitu?" Kataku tak percaya.
"Tentu saja, aku menggila karenamu, Seyeon."
Lagi-lagi aku tertawa.
"Mau masak bareng?" Tawarku.Jimin langsung bangkit dari duduknya.
"Kaja!" Katanya bersemangat.-
Aroma khas dari mi instan mulai menyerbu hidung kami. Bahkan Jimin tidak bisa menahan rasa laparnya lagi. Dia bergegas menyajikan dua mangkuk mi instan lengkap dengan telur itu dimeja makan kami. Jangan lupakan juga kimbap yang sudah kami buat dengan bahan seadanya.
"Selamat makan!" Seru Jimin.
"kalau dilihat-lihat. Kamu keren juga kalau lagi berantakan gini." Pujiku sembari menggodanya.
"Mau gimanapun aku bakal tetep keren kok."
Bahkan mi instan yang sedang kucerna ini pun terkejut mendengar perkataan orang gila ini. Lihatlah akibatnya, sekarang aku tersedak!
"Ya! Apa kau ingin membunuhku dengan berkata seperti itu?!" Omelku.
Jimin tertawa sembari mengaduk mi instan miliknya.
"Kau tahu? Aku benar-benar kangen padamu hari ini. Hahh, aku lelah sekali. Sebenarnya masalah ini belum clear semua, tapi aku serahkan pada yoongi hyung saja. Otakku ini sudah mau pecah rasanya.""Poor, cocky.." senyumku kecil.
"Ya, kenapa kau tidak peka sekali sih? Habiskan makananmu sana, aku mau mandi dulu. Lihat saja nanti." Tatapnya sinis sambil bangkit berdiri, menaruh mangkuknya ditempat cuci piring lalu pergi begitu saja setelah dengan wajah polosnya itu mencubit salah satu pipiku yang tak berdosa.
Dia gila ya?
-
Aku sedang duduk di kamar kami, mengerjakan tugas kuliahku sambil mendengarkan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous | Jimin ✔️
FanfictionJang Seyeon adalah seorang gadis biasa, kehidupannya cukup baik, keluarga yang sayang padanya, sahabatnya yang konyol dan menyenangkan. Masa muda yang ingin dihabiskannya tinggal rencana sekarang, bagaimanapun, dia harus menikah dengan Park Jimin. T...