17. 범죄 - Crime

4.8K 348 4
                                    

Park Jimin

"Jimin-ah." Panggil Jin Hyung.

Aku masih menunduk, tidak mau melihat siapapun kecuali anak itu, Seyeon.

"Jimin, look at me. Okay?" Kata Jin Hyung sambil mengangkat kepalaku.

Dia bahkan masih menggunakan pakaian operasinya. Aku mengangguk kecil.

"Lukanya cukup parah, Aku sudah melakukan apa yang kubisa, kemungkinan dia akan bangun, sekitar 40%. Semua yang bisa mungkin dilakukan dalam dunia medis sudah kulakukan. Sisanya, itu kehendak yang diatas."

Aku masih bungkam.

"Seyeon wanita yang kuat, aku yakin dia akan bangun. Semangatlah." Kata Jin Hyung sambil menepuk pundakku.

"Dia akan bangun kan?" Gumamku.

"Sebagai dokter, Aku tidak bisa menjanjikan apapun, Jimin. Tapi aku harap dia bangun."

Lalu Jin hyung terdiam sejenak.

"Saat kecelakaan itu, Seyeon mabuk."

Aku melebarkan kedua mataku dan menatap Jin Hyung.

"Tapi, menurutku bukan itu penyebab dia tertabrak."
"Bukankah aneh, Jim? Kawasan apartemen kalian itu tempat ramai, bisa bisanya tidak ada orang saat kejadian itu? Hanya Seyeon dan si pengendara mobil."

"Tepat sekali." Kata Yoongi hyung tiba tiba. Diikuti Namjoon dan Hoseok hyung dibelakangnya.

Jaksa, dan dua orang polisi dengan pangkat yang tinggi. What is happening now?
Jelas mereka sedang bertugas, karena mereka membawa banyak berkas.

Yoongi hyung menghela nafas kecil.
"Kejahatan yang dirancang dengan baik, sehingga ini terlihat seperti kecelakaan. Tapi aku terlalu jenius. Penjahat itu bermain main dengan jaksa yang salah."

"Kami sudah menangkap pelakunya." Kata Yoongi hyung to the point.

Aku menatap mereka bertiga. Jin hyung juga ikut menyimak.

"Like what that Jin said before, kejadian tadi terlalu janggal jika disebut 'kecelakaan'. Itu terlihat disengaja." Kata Namjoon Hyung.

"Well, kami sudah memeriksa rekaman cctv di daerah itu."
"Seyeon memang mabuk, tapi lampu penyebrang jalan berwarna hijau dan dia menyebrang di zebra cross." Kata Hoseok hyung.

"I don't want to say this, but." Kata Yoongi menggantungkan kata katanya.

Saat aku mengetahui bahwa kejadian ini disengaja, aku benar benar marah sampai ingin mencekik siapapun itu.
"Katakan, hyung. Siapa yang menyakiti Seyeon?"

Yoongi hyung menghela nafas.

"Ini sudah jelas, kejadian yang sama dengan ibumu. Pelakunya juga sama."

-

"Aku mengizinkanmu masuk, tapi kau tidak boleh melakukan kontak fisik apapun dengan si pelaku, kau janji?" Kata Yoongi hyung dengan setumpuk berkas ditangannya.

Saat ini aku berdiri didepan pintu ruang introgasi. Yoongi hyung akan melakukan tugasnya, tapi dia mengizinkan aku ikut.

Aku mengangguk.

Lalu Yoongi hyung membuka pintu besi didepan. Aku mengikuti langkahnya, dan ada seorang lelaki seumuran dengan ayahku yang sedang duduk disana.

Aku menarik nafas panjang. Berusaha tidak terbawa emosiku.

"Oh, lihat siapa yang datang?" Kata ahjussi itu.
"Park Jimin, kau sudah besar ya. Siapa sangka kau selamat di kejadian saat itu?"

Aku mengepalkan tanganku. Aku benar benar ingin meninju ahjussi ini. Dia adalah salah satu pesaing besar ayahku dulu, Yoongi hyung bilang kalau dia ada semacam dendam dengan ayahku. Entah dendam apa, setahuku ayahku selalu bersaing dengan sehat dalam dunia bisnis.

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang