18. 깨다 - Awake

4.8K 361 3
                                    

Park Jimin

Pengadilan menjatuhkan hukuman yang sangat berat untuk orang itu. Yoongi hyung benar benar melakukan pekerjaannya dengan spektakuler. Perusahaan Han bangkrut. Sahamnya turun drastis dan mereka terlilit utang. Mari kita lanjutkan, jangan bahas hal hal semacam itu.

Aku menatap foto seorang wanita yang sangat kusayangi dihadapanku.

Aku menempelkan bunga kecil dikaca rumah abu eomma. Lagi lagi aku pergi kesini sendiri. Walau appa sudah tahu segalanya tentang kecelakaan eomma, ia tetap enggan mengunjungi eomma.

"Eomma, ini Jimin." Kataku sambil mengukir senyum.

"Apa eomma kangen Jimin? Aku juga kangen eomma. Maaf baru sempat kemari eomma, aku cukup sibuk dengan banyak hal. Kabar appa baik, aku juga cukup baik."

Aku menatap foto eomma yang sedang menggendongku dengan appa disebelahnya saat aku masih kecil dulu.

"Kapan ya terakhir kali aku kesini? Mungkin tahun lalu." Gumamku.
"Sepertinya aku harus lebih sering kesini, ya? Pasti eomma kesepian." Tawaku.

"Eomma, kami sudah tahu siapa yang membuat eomma pergi. Dia mendapat hukuman yang setimpal. Hyung ku sudah banyak membantu dalam kasus ini."

"Oh iya, Jimin belum kesini setelah menikah ya.. Aku biasa datang setahun sekali, sih."

"Sayangnya aku tidak bisa mengajak Seyeon kesini, eomma." Senyumku miris.

"Orang jahat itu juga mencelakai Seyeon, dia masih terbaring dirumah sakit. Jimin tidak tahu kapan dia akan bangun.."

Aku mengusap air mataku yang hampir jatuh.

"Ah, aku masih belum bisa jadi superhero seperti yang aku janjikan pada eomma."

"Menurut eomma kapan Seyeon akan bangun? Tapi dia pasti bangun kan eomma?"
"Aku juga tidak tahu. Jin hyung bilang belum ada tanda tanda kalau dia akan bangun."

"Walaupun aku tidak bisa membawa Seyeon kesini, tapi aku membawa fotonya. Sekarang dia bagian dari keluarga kita, aku sangat mencintainya." Kataku sambil menaruh foto Seyeon kedalam kotak kaca itu.

"Bagaimana menurutmu, eomma? Seyeon cantik sekali, bukan?"

"Andai aku bisa mengajak dia kesini." Senyumku.
"Aku yakin dia pasti bangun, eomma. Tolong doakan dia juga ya, dari sana. Aku akan segera kembali bersama Seyeon nanti."

"Sampai jumpa, eomma. Jimin sayang eomma."

-

Aku menyusuri koridor rumah sakit ini dengan langkah pelan. Aku membawa sebuket bunga ditanganku.

Ini sudah hampir dua bulan. Dan dia belum bangun, masih terbaring lemah disana.

Aku membuka pintu ini perlahan, lalu kembali menutupnya. Aku duduk disamping tempat tidur Seyeon dan menaruh buket bunga itu didekatnya

"Hey, sassy. I'm back."

Aku menggenggam tangannya yang semakin kurus saja. Aku sedih melihatmu seperti ini, sayang.

"Apa kamu tidak lelah tertidur terus?" Tanyaku sambil mengusap tangannya yang terpasang selang infus itu.

"Kau tidak kangen aku, huh? Tidak mau menggangguku?"
"Kau tidak mau aku bercanda tentang minsae lagi?"

Mischievous | Jimin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang