Kali ini aku bakal cerita tentang hantu anak laki laki yang masa lalunya adalah pencuri, dia hanyalah anak anak yang masih membutuhkan kasih sayang orang tuanya.
Anak ini aku temuin di jembatan awalnya aku kira dia manusia tapi setelah aku amati dia bukan manusia, jalanan sepi dan akhirnya aku mutusin buat samperin dia.
Dia kecil, tampan, imut, rambutnya yang coklat terang, matanya yang coklat gelap, sekilas aku terpesona dengan penampilannya, dia tampan, andaikan dia masih hidup, aku pasti akan lebih leluasa bercakap cakap dengannya.
"Permisi," salamku, dia menolehkan kepalanya ke arahku dan tersenyum, dia berlari ke arahku dan memelukku, padahal aku yakin kita tidak pernah bertemu, tapi setelah dia memelukku aku dapat melihat masa lalunya.
"Ayah, ayah lihat!" Ryan menunjukkan gambarannya yang dia lukis tadi pagi, ayahnya hanya meliriknya dan kembali fokus pada korannya.
Ryan meletakkan gambarnya di meja dan duduk di samping Ayahnya yang sedang membaca korannya, tetapi Ryan terjatuh karena badan Ayahnya yang besar, Ayahnya tak melirik nya sama sekali padahal Ryan sedang membutuhkan bantuan.
Ryan berdiri dan membenahkan bajunya yang berantakan, ia pergi meninggalkan Ayahnya dan pergi ke Ibunya, tak lupa gambarannya dibawa.
"Ibu, ibu-" Belum sempat Ryan menyelesaikan kata kata nya Ibunya yang sedang entah sedang apa memotong ucapannya.
"Pergilah Ryan, Ibu sedang sibuk," Ucap Ibunya. Umur Ryan masih 4 tahun tapi dia bisa mengerti kalau Ibunya sedang sibuk.
Ryan masuk ke dalam kamarnya dan melukis kembali, ia melukis keluarganya sedang bergandeng tangan, Ryan berharap keluarganya bisa seperti ini, Ryan ingin merasakannya sekali saja, walau sedetik saja ia akan bersyukur.
Ryan selalu berdoa pada Tuhan untuk keluarganya agar bisa bahagia seperti keluarga yang lain.
Terkadang Ryan pergi ke luar rumah (di teras) dan melihat anak anak yang sedang pulang sekolah bergandeng tangan dengan Ibunya datau Ayahnya atau bahkan kedua orangtuanya.
Ryan ingin sekolah tapi Ayahnya bilang Ryan belum cukup umur untuk masuk sekolah, lagi pula Ryan masih umur 4 tahun.
Sebentar lagi Ryan ulang tahun ke 5 dan ia berharap semua doanya terkabul, Ryan percaya Tuhan itu baik dan murah hati, Tuhan akan mengabulkan semua permintaannya.
Tapi ternyata semua doanya tak terkabul, Ayah dan Ibunya bertengkar hebat di depan Ryan karena masalah ekonomi, dan mereka bertengkar tepat pada hari ulang tahun Ryan, Ryan hanya bisa diam dan tak berani keluar karena takut Ryan akan terkena amukan Ayahnya.
Besoknya Ibu Ryan mengajak Ryan berjalan jalan untuk pertama kalinya, Ryan sangat senang, ia berterima kasih pada Tuhan karena telah mengabulkan salah satu permintaannya walau ia berjalan jalan tanpa Ayahnya tapi Ryan tetap bahagia.
Ryan berjalan dengan langkah gembira, setiap langkahnya sangat berarti bagi Ryan, Ibu Ryan berhenti di toko perhiasan dan memandang salah satu perhiasan, Ryan juga ikut melihat perhiasan itu dan memandang Ibunya.
Raut wajah Ibu Ryan sangatlah sedih karena tidak bisa membeli perhiasan itu. Ulang tahun Ryan dan Ibunya tidak beda jauh, Ryan mempunyai ambisi untuk membelikan Ibunya perhiasan agar bisa melihat Ibunya bahagia.
Ryan memecah celengannya dan menghitungnya, uangnya tak cukup untuk perhiasan yang mahal seperti itu, tetapi Ryan ingin melihat Ibunya tersenyum dan dia mempunyai rencana buruk untuk ini.
Niat Ryan sangatlah baik tetapi caranya sangatlah salah, itu yang kukatakan pada Ryan.
Ryan keluar rumah tanpa izin orang tuanya dan memulai rencananya, ia mengambil perhiasan itu dan diketahui oleh pemilik toko.
Ryan dihajar oleh warga sekitar, Ryan masih kecil dan tubuhnya rapuh, ia meninggal di tempat, tepat di jembatan ini.
Aku kasihan pada Ryan, aku ingin menghiburnya tapi bagaimana? Ibu dan Ayahnya malu karena anaknya di cap sebagai pencuri.
Mereka tidak sedih ataupun kaget ketika mendengar anaknya meninggal karena dihajar warga, seperti mereka sudah mengetahui apa yang akan terjadi.
Itu lah kisah Ryan, pencuri kecil yang malang, ia terus menunggu orang tuanya untuk menjemputnya pulang, ia menunggu dengan senyum, tak pernah sedetik pun senyumnya pudar dari wajahnya.
Semoga Ryan selalu bahagia.
![](https://img.wattpad.com/cover/143452261-288-k540346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Story
HororHanya ingin berbagi cerita menjadi seorang indigo Cerita ini real apa adanya, bagi yang tidak percaya kalian bisa meninggalkan/tidak membaca cerita ini, bagi yang percaya boleh kalian membaca cerita ini. Terima kasih.