Bagian 26

356 19 0
                                    

" harus ku akui
Aku masih sayang kamu
Namun hatiku
tak mungkin dapat memiliki hatimu
Walauuu pedih
Tapi ku baik baik saja
Tak usah kau tangisi pergiku

Ratu -baik baik saja

¿¿¿¿¿¿¿¡¡¡¡¡¡¡¿¿¿¿¿¿¡¡¡¡¡¡¿¿¿¿¿¡¡¡¡¡¡¡

Author pov

Nia baru saja membuka matanya karena panggilan alam dan bergegas kemar mandi.
Setelah selesai nia mengambil ponselnya.

" masyaalloh banyak banget dari kak fazza pasti dia marahhh maafin aku aku lupa ponselku mode silent " gumam nia.

Hampir 30menit berkutat dengan ponselnya untuk meminta maaf walaupun dengan segala bujuk rayu syaiton ckckck yang penting dapat maaf dari sang putra mahkota itu dari pada dia marah nanti berubah jadi monster.

" mandi dulu terus sholat mungkin dia lagi sibuk " gumam nia dan bergegas menuju kamar mandi.

Satu jam berlalu nia sudah siap untuk go to campus.
Baru saja membuka pintu fadli sudah ada di sana dengan senyuman manisnya.

" astahgfirullah " pekik nia seraya mengelus dadanya karena kaget tingkat dewi.
" kauuuuuuuuuu " tunjuk nia kearah fadli
" assalamualikum calon istriku " sapa fadli
nia membuang muka dengan jengahnya bukan apa-apa tapi males ngeladeni orang macam fadli yang ga ada nyerahnya.
Dengan berat hati nia menjawab salam fadli " waalikunsalam ya ahli kubur "
" widihhh sadisnya calon istriku " celetuk fadli
" hadehhhh udah deh jangan buang-buang waktu sekarang katakan apa mau mu fad " nia sudah mulai naik darah harusnya pagi penuh dengan bahagia ini malah penuh amarah (autho gaplok fadli😤)
" ga susah koq ngajak kamu pulang terus kita nikah bikin anak yang banyak dan hidup bahagia selamanya " ujar fadli nyengir kuda.
" ini orang ga ada otaknya apa udah di tolak balik lagi balik lagi hadehh " batin nia
" tuan fadli yang terhormat berkali kali sudah aku bilang no say no dan tidak terima kasih " jawab nia ketus
" aku tak yakin kau bisa melupakan aku begitu mudah " ujar fadli dengan sombongnya
" justru itu sangat mudah apa lagi dengan sayatan luka yang kamu goreskan mampu merubah rasa cinta jadi benci yang amat dalam camkan itu " pekik nia dan berlalu dari flat menuju ke lift.
Di dalam lift pikir nia sudah aman tapi nyatanya malah fadli ikut masuk ke lift tersebut dan kini hanya ada nia dan fadli di lift itu.

Fadli mulai mendekat ke arah nia,nia yang merasa ada hawa ga enak langsung mundur satu langkah.
" jangan macem-macem kau fad " ancam nia
" disini hanya ada kita nia so bersantailah " rayuu fadli
" santai katamu,heloooooo berdua dengan lelaki sepertimu itu adalah bencana terbesar melebihi tsunami tauuu " maki nia

Tiba-tiba fadli menarik bahu nia hendak mencium nia dengan paksa niapun meronta dengan sekuat tenaga
" lepasiiiinnn faddddd sakitttttt " seru nia.fadli malah berusaha untuk meraih bibir nia namun tak berhasil hingga bunyi tuts lift terbuka nia langsung mendorong tubuh fadli jauh kebelakang.

Nia berlari dengan cepat dan sesekali menabrak orang-orang yang berlalu lalang.
" sorry " ucap nia karena untuk kesekian kalinya menabrak orang.
Sesampai di pinggir jalan nia langsung menghentikan taxi namun naas fadli sudah mencegat lengan nia.

" apaa sih mau mu,lepasin fad " gerutu nia
" ikut akuuu " titah fadli
" ga akan ..aku mau kuliah tolong jangan ganggu aku lagi " keluh nia
" aku ga akan pulang ke jakarta sebelum membawa kamu pulang bersamaku nia " cicit fadli dan mencekal lengan nia sangat erat
" lepasin ga sakitttt hiks hiks " ucap nia mulai menangis
" semakin kamu meronta semakin sakit lenganmu tapi kalau kamu diem ga bakal sakit nia " pekik fadli
" aku ga sudi di sentuh olehmu fad sekarang lepasin apa aku teriakkk " ancam nia
" ohhh nantangin " sela fadli
Baru bibir nia mau berucap tolong  " tolllmmmppppp "mulut nia keburu di bekap fadli.
" jangan coba-coba membuatku marah nia " ujar fadli tepat di telinga nia
Nia makin meronta dan menggerakkan tubuhnya kesegala arah tapi nihil tenaga nia ga sebanding fadli.

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang