Bagian 36

267 16 6
                                    

Author pov

Nia gemetaran tidak karuan nyatalah apa yang di takutkan selama ini menjauh dari hamdan guna mengalihkan jawaban atas hatinya.

Kini nia merasa ada di ujung tanduk mau tidak mau nia menjawabanya walaupun nia yakin akan menyakiti hati hamdan tentunya.

" nia...kau dengar akukan " tanya hamdan memastikan karena tidak ada jawabanpun dari nia
" iya kak aku dengar " jawab nia datar
" nia,,, kau tahu kan ini sudah jauh lebih lama dari apa yang kau ucapkan waktu itu, kau bilang satu minggu tapi nyatanya apa melebihi itu,tiga minggu nia!!!!,,,coba bayangkan nia seolah-olah semua pernyataan cintaku itu tidak penting bagimu nia " hamdan tampak frustasi mengusap wajahnya dengan sangat kasar " bagiku itu penting nia, apa aku harus melepasnya atau memperjuangkannya..sekarang aku mau dengar jawabannya darimu nia " titah hamdan

Deg

Nia semakin dilanda kebingungan mesti jawab apa.
" ya alloh hamba ga mau nyakitin hati seorang lelaki hamba mesti gimana ya alloh " batin nia

Nia mencoba menatap kearah hamdan,nia merasakan kemarahan dalam kilat mata hamdan dan juga melihat betapa terlukanya hati hamdan.

" ya alloh kali ini bantu hamba ya alloh " batin nia bersuara lagi

Tiba-tiba ponsel nia berbunyi nyaring sontak membuat nia menghela nafas lega.

" boleh aku mengangkatnya " tanya nia
" angkatlah " jawab hamdan datar

" assalamualikum ra "
",,,"
" aku baru pulang dari zabeel,kenapa ??? "
",,,"
" ga mau ah lagian kan jadwalku jam tiga ra "
",,,"
" ya alhamdulillah donk karo rame "
",,,"
" haizzz kau selalu saja mengganggu acaraku "
",,,"
" idihhh ngiri yahhh "
",,,"
" ya udah kau lakukan aja sama bilal "
",,,"

Sedetik itu nia teringat kejadian tadi dan merasa ini waktu yang tepat untuk kabur dari kenyataan tentang harus menjawab hamdan.

",,,"
" bawel dehh..lagi mikir tauuu "
",,,"
" iya lah kau mengurangi masa leyeh-leyehku tahh "
",,,"
" bonussss 😄😄😄😄 "
",,,"
" seriusan ahh "
",,,"
" ya udah aku kesana sekarang juga paling 10menit lah aku sampai "
",,,"
" eitzzz satu lagi ra "
",,,"
" baju ra kan aku ga bawa lagi "
",,,"
" huftt dasar ga mau rugi "
",,,"
" okelah byeee "
",,,"
" waalaikumsalam "

Nia menghela nafas dengan berat dan hamdan mendengarnya.

" kenapa?? Ada masalah " tanya hamdan
" tidak kak hanya disuruh balik ke caffe lagi rame katanya "jawab nia
" aku turun disini aja kak soalnya mesti ke caffe dan beli baju dulu "tambah nia
" aku antar kamu kemanapun kau mau " ucap hamdan

Mampus dah akuhh "batin nia

" ga usah kak aku takut ganggu kakak lagian pasti kakak ada acara kan " tolak nia halus
" tidak ada hari ini aku benar-benar free " ujar hamdan
" baiklah kak " ucap nia selanjutnya

Nia dan hamdan terdiam tanpa ada ucapan di antara mereka,hamdan yakin nia sudah dewasa dan mengerti apa yang harus di lakukannya tanpa harus ia menanyakan kembali.

Pekalah sedikit saja nia dengan perasaanku " batin hamdan

Tiba disebuah toko pakaian nia segera turun dari mobil hamdan dan masuk begitu saja kedalam toko tersebut tanpa memperhatikan keberadaan hamdan.

Mungkin aku mulai menyerah "batin hamdan lagi

Niapun keluar dengan membawa totebag di tangannya begitu masuk kedalam mobil nia melihat kekosongan di mata hamdan.

" kakak kenapa??? " tanya nia khawatir
" aku gapapa nia i'm fine okayy " jawab hamdan " oh iya boleh aku menemanimu di caffe sampai kau pulang " imbuh hamdan
Nia yang melihat kerapuhan dalam setiap tatapan hamdan merasa bersalah dan iba " terserah kakak kalau kakak lelah pulang saja ya aku ga mau lihat kakak sakit " ucap nia seraya mendekat kearah hamdan
" jangan nangis kek anak kecil aja " imbuh nia
" tidak,,hanya saja tidak menerima takdir tuhan terhadapku " lirih hamdan yang membuat nia merasa semakin bersalah dan tanpa mengindahkan keadaan nia menarik hamdan dalam dekapannya.
" tuhan itu baik kak,tuhan akan memberikan yang terbaik buat kak mesti itu bukan pilihan hati kak karena tuhan tahu apa yang terbaik untuk setiap hambanya bukan yang diinginkan setiap hambanya " ucap nia bijak
" aku menginginkan kau dalam hidupku tapi kenapa seolah tuhan tak mengijinkannya dan kau selalu saja mengalihkan semuanya nia,kenapa??? " pekik hamdan frustasi.
Nia semakin memeluk hamdan erat mengelus lembut punggung hamdan dan mengusap air mata hamdan.
Nia tahu apa artinya air mata lelaki jika sudah keluar menandakan bahwa lelaki itu sedang dalam titik kerapuhannya.

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang