Nia pov
Aku antara takut dan dilema untuk mengangkat video call fazza.
" Bissmilah ya alloh kuatkan hamba " doa batinku
Aku menekan tombol hijau dannnn
Wajah fazza pun terpampang dgn jelas aura intimidasi tercetak jelas di wajahnya.
" apa yang terjadi denganmu kenapa wajahmu tertutupi masker " tanya fazza begitu melihat wajahku
Aku antara mau nangis dan gugup koq bisa suaranya berubah jadi dingin gitu.
Dengan keberanian yang tersisa aku membuka maskerku dan terpampanglah suka memar membiru di rahangku." astaghfirullah kamu kenapa sih ceroboh sekali berhati-hatilah niaaaa,siapa yang berani melukaimu " tanya fazza
Aku yang udah di marahi hanya menangis sesegukan.
" maafff hiks maafff hiks kak " ujarku
Baru mau ngucapin kata lagi fazza sudah memotong ucapanku.
" kau kira mudah mendapat maafmu setelah apa yang terjadi denganmu hah
Mulai sekarang dan seterusnya stay di mansionku tak ada penolakan JELAS " titah fazzaMansour yang mulai jengah dengan kelakuan kakaknya yang kelewat posesif merebut ponsel dari tanganku.
" kau ini apa-apaan sih jelas-jelas yang salah itu fadli kenapa jadi nyalahin nia ,nia justru jadi korban tindakan kejahatan " cicit mansour
" tunggu dulu wajahmu kenapa babak belur begitu mansour " tanya fazza
" hasil karya dari sang mantan nia, right " ucap mansour
Fazza menaikan kedua alisnya " tell me what happend "
" aku ga tau awalnya aku ketemu aja di belokan flat nia,nia menabrakku tak sengaja aku tanya donk kenapa eh malah muncul pria brengsek itu tau lah apa yang terjadi sedikit adu argument dia keukeuh ga mau pulang sebelum membawa nia pulang bersamanya. tiba-tiba dia marah dan memukulku sampe kek gini (menunjuk kewajahnya) " papar mansour
" terus kenapa nia bisa terluka bukannya kau membantu nia hmmm" tanya fazza
Mansour menghela nafas terlebih dahulu sebelum lanjut berbicara
" nahh itu di luar dugaan Pass siapa tuh nama mantan nia " tanya mansour
" fadli " potong fazza
" iya lupa itu fadli mau memukul aku nia malah menghalanginya dan pukulan itu mengenai wajah nia,nia sampe jatuh terjerembab ke lantai " jelas mansourDi sisi lain
Aku duduk sembari menghapus air matanya karena bagi nia bentakan fazza sudah sangat menyakitkan apalagi seumur hidup nia sama sekali tidak pernah mendapat bentakan dari kedua orangtua maupun kakaknya." sepertinya sheikh mansour tertarik sama kamu nona " ujar dokter
" hehe tidak mungkin dok saya mah sadar diri " elakku
" kalo iya bagaimana " tanya dokter lagi
" bagaimana apanya dok " tanyaku balik
" hmmm kamu ini ga peka apa gimana sih jelas-jelas dia ngasih kode lampu hijau " celetuk sang dokter.
" mungkin dok " ucapku singkat
" terus???? Perasaan mu bagaimana ke dia (tunjuk ke arah mansour) " tanya sang dokter
" entahlah dok sejauh ini sih nyaman aja ga ada rasa yang lebih dari sekedar teman tak tau jika nanti " ujarku mengantung jawabannya
" kalo nyaman berarti iya semoga kalian bisa bersama entah dengan cara apapun amin ya robb " doa sang dokter
" doakan saja dok,kalo saya sendiri mah tau diri banget ibarat kata bumi dengan langit jauh kemana-mana " tukasku
" yang namanya jodoh kita ga tau itu rahasia alloh swt,alloh swt maha membolak balikan hati kau tahu itu " ujar dokter
" iya dokkk,lebih dari tahu dok " timpalku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol My Husband
Fanfiction"Perbedaan bukan tembok pemisah cinta, cinta sejati akan berpihak pada siapa yang berjuang untuk mendapatkan restu cintanya karena pada dasarnya cinta itu buta." Aryania Az Zahra.