Bagian 49

406 22 2
                                    

Bismillah,,,
Semoga suka gengs

🇦🇪🇦🇪🇦🇪🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇦🇪🇦🇪🇦🇪🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇦🇪🇦🇪🇦🇪

" tidak perlu nia kamu sebaiknya bantu kakak di kantor jadi sekertaris pribadi kakak mau kan ??? " tawar majid
Nia jadi bingung pilih yang mana antara mansoor,majid ato zahra.

???????????????????????????????????

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Author pov

Nia terdiam sejenak memikirkan apa yang akan menjadi pilihannya karena pada intinya mencari yang sesuai dengan hatinya.

Mengikuti kemauan mansoor seakan memanfaatkan kelebihan mansoor dan itu sangat bukan nia sekali.
Sama halnya dengan tawaran dari majid membuat nia merasa ketergantungan jika ia benar menerima tawaran majid maka dari itu nia lebih memilih kepada zahra karena nia ingin mandiri dan berusaha dengan kemampuan yang ia miliki.

" maafkan aku honey,kak majid aku tetap memilih zahra " ucap nia seraya menatap keduanya
" kau yakin sweety " tanya mansoor
" iya apa kamu merasa bagaimana nia " cecar majid
" aku yakin honey dan lagi pula aku mau berusaha semampu aku dulu untuk bertahan disini " kekeh nia
" tidak sweety aku mau bantu kamu " ujar mansoor
" bantu sama saja membiayai hidup aku honey cukup semangati aku untuk tidak pantang mundur sebelum menang okayy " ucap nia seraya tersenyum manis
" lebih baik kau fikirkan dulu saja nia " timpal bilal
" ya benar pertimbangkan dulu baru kamu bisa ambil keputusan yang tepat " ujar majid
" siap kak ipar " seru nia
" mending sekarang kalian semua pulang sudah malam juga biarkan saya menjaga nia malam ini dan kamu bilal hati-hati di jalan okeyy " cicit zahra memerintah semuanya
" oh iya sudah larut ternyata " ucap bilal seraya melirik arlojinya.
" adik iparku sayang kakak pamit pulang ya bersama belahan jiwamu " ujar majid
" kaaaaakkkkk " teriak mansoor
" tidak man kita harus pulang toh masih ada hari esok " titahnya
Lantas mansoor memeluk nia dengan posesif " INGAT,KAMUUUU TIDAK BOLEH KELUAR DARI FLAT TANPA SEIJIN AKU DAN DI LARANG KERAS MENERIMA TAMU TERMASUK HAMDAN.JELASSSS "

Nia mengedipkan matanya dengan lucu dan bibirnya sedikit terbuka ingin membatah tapi apa daya ucapan tak sampai
" ga selucu juga kali tuh muka,,ya ampunnn " celetuk zahra
" aiiizzz ihh kalian ini ga asyikk dehh " Cerocos nia dengan bahasanya

Kening mansoor mengerut tanda tak mengerti apa yang barusaja di katakan kekasihnya " sweety ngomong apa "

Majid,bilal dan zahra hanya saling memandang tanpa ikut berkomentar lagi biarlah urusan rumah tangga sahabatnya terselesaikan ckck.

" honeyyyyy ,soal terima tamu apa ga bisa di tolelir?? Masa iya ada tamu ga aku bukain pintu misalnya kak latifa apa ali datang ga di bukain pintu " tolak nia
Mansoor terlihat berfikir mendengar penolakan dari nia.
" mann ,kalo menurut kakak itu ga perlu cukup saja kalo nia mau keluar ato pergi saja yang wajib ijin ke kamu perihal dilarang menerima tamu itu sungguh keterlaluan nanti apa kata orang coba apalagi sampai melarang hamdan itu nanti malah memperkeruh keadaan,kamu pasti ga mau kan kecolongan lagi " papar majid
" iya sheikh saya setuju dengan sheikh majid " timpal bilal
" aku pun setuju " imbuh zahra

Sejenak mansoor memandang wajah nia dengan tatapan menelisik " apa bisa di percaya sweety " batin mansoor

" baiklah aku setuju tapi ingat jangan sembarangan terima tamu apalagi orang asing,INGAT " cicit mansoor
" makasih honey " seru nia seraya memeluk mansoor
" i love you so much more sweety " lirih mansoor disela dekapannya
" love you too honey " jawab nia
" love you like crazy " bisik mansoor lagi
" want you like crazy too " balas nia
" udah deh bucinnya inget ada kita disini jangan lupa " desis zahra
" sirik aja deh lagi kangen tauuu " sungut nia
" kangen sih kangen tapi ga gitu juga kelesss " sarkas zahra
" udah udah koq jadi gadis-gadis yang ribut sih " lerai majid
" okey sweety kita pamit pulang " ujar mansoor
" iya honey hati-hati di jalan " kemudian melirik ke arah majid " kakak juga titip my cold honey " ucap nia
Majid mengusap pucuk kepala nia " tenang adik ipar tidak perlu khawatirkan dia (mansoor) ,he is good boy in familly " canda majid
Mansoor hanya tersenyum mendengar bualan kakaknya " udah sweety kak majid memang suka begitu "
" karena aku gadis baik jadi dapat pendampingnya yang baik juga donk " cicit nia
Zahra mendengus tak suka dengan jawaban nia " ish ish ish serah dahhh"
" ih koq gitu sih ra nyenengin temen napa " keluh nia
" cukup donk dramanya kapan kita pulangnya " celetuk bilal
" ya udah sono gih pulang " seloyor nia tapi masih setia bergelayut manja di lengan kokoh mansoor
" suruh pulang tapi masih nempel kek prangko " sela zahra
" aduhh lagi PMS ya ra pedes banget ngomongnya " seru nia
" au ahhh gelap " kemudian beranjak menuju kamar nia
" zahra sepertinya lelah kita pulang ya " pamit mansoor sekali lagi
" iyaa hati-hati ya habibie " ucap nia
" pasti sayangku " jawab mansoor

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang