Bagian 47

300 18 8
                                    

Author pov

Deg

Deg deg

Deg deg deg

Rasanya aura di caffe sedikit mencekam tatkala hamdan memberikan kecupan di kening nia membuat mata mansoor terbelalak tak percaya

" shit kenapa harus di depan umum " batin mansoor

Latifa,maryam,majid,ali dan zahra  bahkan beberapa pengunjungpun ikut melihat adegan tersebut.

Nia benar-benar hanya diam mematung karena serangan mendadak dari hamdan.

" cepet pulang,istirahat yang cukup dan jangan lupa belajar chubbyku " ujar hamdan seraya mengusap pucuk kepala nia.
Nia hanya mengangguk sebagai jawaban setelah itu para pangeran dan putri dubai bener pergi dari caffe.

Zahra langsung menarik nia masuk kedalam ruangan baba " kamu gapapa kan nia "
" aku baik ra tapi " ucap nia
" tapi apa " kepo zahra
" tapi kenapa jantung ini terasa begitu berdetak dengan cepat " ujar nia
Zahra terdiam niapun juga sama.

Astaghfirullah kokohkan hamba ya robb " batin nia

" nia " panggil zahra
" hmmm " jawab nia dengan gumaman
" kamu ga ada rasa kan sama sheikh hamdan " selidik zahra
" aku hanya mengagumi dia aja ra ga lebih,mimpi untuk bisa dekat sama dia aja mustahil apalagi cinta "sarkas nia
" hanya kagum ga lebih tapi sekarang kamu dekat dengan sheikh hamdan bahkan dari tatapan mata beliau saja udah terlihat begitu menginginkan kamu nia apa kamu ga bisa melihat itu " desis zahra
" terus aku harus apa ra lagian aku kan udah memilih mansoor dan sudah pula menerima lamarannya juga apalagi yang jadi masalah sekarang ra " murka nia
" masalahnya akan ada perselisihan antara kakak beradik itu nia,pertama kamu sudah bohong kepada sheikh hamdan kalau kamu berhubungan dengan ali padahal tidak dannnn pada kenyataannya kamu berhubungan dengan sheikh mansoor yang notabenenya adalah adik dari sheikh hamdan yang nantinya jika suatu saat sheikh hamdan tahu akan jadi seperti apa nia mungkin lebih menyakitkannya akan membenci kau dan sheikh mansoor  " cicit zahra
" aku ga mau terjadi seperti itu ra kalau begitu aku yang mundur " ucap nia dengan mata berkaca-kaca.
" aku juga bingung nia mau kasih pendapat seperti apa kamu kan ga tahu bagaimana watak orang sini " ujar zahra
" terus ra?? " nia menatap sendu kearah zahra
" jalani aja seperti yang kamu bilang kemaren okey " ucap zahra akhirnya
" jika memang harus berpisah mungkin ini memang jalan cintaku aku ikhlas ra " ujar nia dan jatuhlah air mata yang sedari tadi nia tahan.
" menangislah agar kamu tenang " lirih zahra
" kau tahu ra saat aku menolak permintaan mama hind entah kenapa perasaan aku begitu ketakutan seakan ada kejadian di luar batas kemampuan aku ra hiks " jelas nia
" stttt apapun yang terjadi aku dan yang lain akan selalu ada buat kamu dan tidak mungkin juga alloh swt memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambanya " ujar zahra sembari mengusap air mata nia dan menariknya kedalam dekapan zahra.

Di lain tempat

Mansoor dkk sudah sampai di tempat acara,hamdan dan mansoor satu tempat bersama babanya sementara latifa dan yang lainnya di tempat lain.

Selama acara tersebut mansoor diam seribu bahasa enggan berkata dan bersuara kalau hanya di mintai pendapat.

Selesai acarapun mansoor masih dalam mode sanggar mungkin masih murka dengan kejadian di caffe.

" kamu kenapa mansoor " tanya hamdan
" tidak apapa ,kenapa emangnya " jawab mansoor
" di lihat dari tadi kamu hanya terdiam seakan tidak menikmati acara tadi hmm " ujar hamdan

Kau sendiri yang merusak moodbosterku hari ini shit " batin mansoor

" semua aku rasa sesuai jadi tidak perlu di komentari lagi bukan " sarkas mansoor
" bener juga sih,berarti kerjasama team yang epic makanya jadi berhasil seperti ini " jelas hamdan
Mansoor hanya mengangguk sebagai jawaban.
" oh iya menurutmu reaksi ali saat aku mencium kening nia seperti apa?tadi kamu lihat ga man " kepo hamdan

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang