Bagian 40

300 10 2
                                    

Author pov

Ali,bilal dan nia yang menunggu jawaban apa yang zahra berikan untuk masalah yang ada pada sahabatnya itu.

" akuu " zahra menghembuskan nafas beratnya seakan jawaban yang akan di utarakan menyakitkan nia.
" pertahankan sheikh mansoor apapun yang terjadi nia,kau tahu bukan pengorbanan sheikh mansoor selama ini,dia meluluhkan benteng pertahanan hatimu dengan cinta,ketulusan serta kelembutan yang selama ini kau butuhkan sedangkan sheikh hamdan tidak bisa melakukan apa yang bisa membuat hatimu luluh nia,yang ada tiap kalian bersama selalu bertengkar dan aku ga muna pernah melihat sisi baik dari sheikh hamdan kau inget nia pass kau ada masalah dengan fadli sheikh hamdan datang menenangkanmu dengan dua bungkus ice cream " nia mengangguk dengan penuturan zahra
" tapi itu belum cukup bukti nia,tapi sheikh mansoor dengan terang-terangan memperlihatkan rasa kasih sayang yang ia punya hanya untukmu nia Jadi,jangan pernah melepaskan sheikh mansoor kau tahu bukan sebuah hubungan harus ada pengorbanan nia " tutur zahra
" akhirnya kau sependapat dengan kita zahra " seru ali
" apapun yang membuat sahabat tersayangku bahagia " cicit zahra
Nia memeluk zahra lagi bersama kedua sahabat lainnya.
" kenapa aku ga jatuh hati saja sama kamu al jadi aku perlu nangis seperti ini " rancau nia
" soal hati ga bisa di paksakan nia semoga saja lain waktu kau bener-bener jatuh hati padaku " ucap ali seraya mengusap pucuk kepala nia.
" semoga saja al " jawab nia
" pulang yukk " ajak zahra
" ayooo " ali dan bilal bebarengan
" kalian duluan aja aku mau menenangkan pikiran" ujar nia "okeyy tapi jangan terlalu malam ya,janji??? " titah zahra
" janji paling sampe jam sebelas aja koq " cicit nia
" okeyy be carefull dear,aku sayang kamu nia " lirih zahra seraya memeluk nia
" aku juga sayang kamuu raa " bisik nia

Setelah mereka berempat pamitan sama baba zahra dan ketiga sahabatnya sudah pulang kerumah masing-masing.
Kini tersisa nia yang sedang berjalan dengan berbagai pikiran yang berkecamuk di otak manisnya.

Bertahan
Atau
Melepaskannya

Aku ga bisa

Ya alloh swt

Kenapa???

Kenapa harus seberat ini mencintai seseorang dengan ketulusan.

Setidaknya ijinkan hambamu ini bahagia walau hanya sekejap saja ya robb " batin nia terus meronta tak karuanan.

Hingga akhirnya nia sudah sampai didepan sebuah mesjid dengan gaya clasik yang menawan.

" wew sudah sampe saja memang ya kalo orang yang galau lupa seberapa lama ia berjalan " gumam nia pada dirinya sendiri.

Berjalan menyusuri setiap sudut mesjid tersebut hingga sampai ketempat wudlu.
Melakukan sholat dengan kusyuk dan merendah hati kepada sang khalik.

Nia menceritakan keluh kesah dalam hatinya meminta sebuah petunjuk jika memang mansoor adalah jodohnya untuk mempersatukan mereka jika bukan jodohnya nia meminta keteguhan hati serta ikhlas menerimanya.

Sisa bulir airmata masih menggenang dipelupuk mata nia seakan tak berdaya untuk meluncur dengan manis dipipi nia.

" jika memang ini jalannya hamba ikhlas ya robb tolong dengan segala kerendahan hati hambamu ini tegarkan kembali hati hamba sekokoh batu karang ya alloh amin allohuma amin " nia berdoa dengan segenap jiwa dan raganya.
Setelah selesai berdoa nia melanjutkan dengan membaca surat ar rahman untuk selalu bersyukur atas apa yang dilimpahkan di hidupnya.

Mansoor pov

Aku selalu mengikuti setiap pergerakan nia dimulai dari pulang kuliah hingga detik ini melihat nia menangis didalam sujudnya.
Sungguh demi alloh aku ga kuat melihat nia yang tadinya ceria,bawel,tegar kini berubah menjadi gadis yang lemah.

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang