Bagian 46

344 18 38
                                    

Author pov

" maafkan aku maa " ucap nia
" maaf apa itu tandanya tidak nia " tanya mama hind
" maafkan maa,aku ga bisa maa mungkin aku dan kak hamdan tidak berjodoh maa lagipula cinta juga tak harus memiliki maa seperti itu bukan,aku ga bisa menjalani hubungan yang tidak bisa di landasi atas nama cinta maa,maafkan aku maa maaf banget ,aku sebenarnya ga mau nyakiti perasaan mama tapi mau gimana lagi maa hati juga ga bisa di paksakan nanti malah yang ada putus di tengah jalan maa,mama pahamkan maksud aku " curcol nia
" kenapa nia ,apa ali lebih dari segalanya hamdan nia " tanya mama hind
Nia terdiam sebentar " oh berarti udah cerita juga sama mamanya " batin nia lalu berkata " nyaman itu yang membuat aku merasakan cinta yang sebenarnya maa "
" apa bersama hamdan kamu ga ngerasain kenyamanan itu nia " sarkas mama hind
" tidak maa aku merasa tidak nyaman karena merasa bukan pada tempatnya" terang nia
" lalu kamu yakin dengan keputusanmu??? " cicit mama hind
" aku yakin maa jika nanti memang berjodoh takkkan kemana bukan " sela nia

Mama ga peduli jodoh ga jodoh kalian harus berjodoh mama yang akan menjodohkan kalian semampu mama " batin mama hind

" baiklah kalau itu memang keputusan kamu mama harap kamu memikirkan kembali sebelum menyesal di kemudian hari nia " lirih mama hind
" insyaalloh tidak maa " jawab nia
" oke kalau begitu mama pulang dulu,jaga diri nia baik-baik,assalamualikum " ujar mama hind seraya bangkit dari duduknya
" iya maa,waalaikumsalam " jawab nia dan mengantarkan mama hind ke depan lift.

Seperginya mama hind nia mengurung diri dikamarnya enggan untuk melanjutkan sesi belajarnya karena merasa buntu jika di paksakan belajar.

" hmmm jaga diri baik-baik yaa apa nantinya kedepannya kehidupanku di dubai menjadi berat yahh uhh (memukul tempat tidurnya) ga boleh parno gini ahh insyaalloh semua ada jalan kata maher zein hehe " nia berdialog dengan dirinya sendiri.

Disisi lain mansoor mengepalkan jemarinya karena mendengar semua percakapan antara nia dan mama hind
" kau memilihku sweety,aku janji bahagiain kamu lahir dan batin " janji mansoor pada dirinya kemudian pergi dari flat nia.

Adli yang baru saja tiba di flat bingung dengan keadaan flat nia yang mana buku masih di meja dan bekas minumanpun masih disana.
" apa ada tamu " gumam adli lalu berjalan menuju kamar nia " nia sayangg ini ga di beresin dulu "
" aku mager kak minta tolong beresin ya " ujar nia dari dalam kamarnya
" ga sopan seperti ini nia,keluar dulu " titah adli

Ceklek

Pintu kamar terbuka nia menampakan wajah yang cemberut untuk menutupi wajah sedihnya.
" idihh manyun gitu cantik kaga jelek iya " goda adli
" biarin jelek juga banyak yang suka " seraya menjulurkan lidahnya ke adli
Adli mengusap pucuk kepala nia " tadi ada tamu ya "
Nia terlihat kaget mendengar pertanyaan kakaknya yang biasa saja padahal.
" koq diem kenapa?? " cecar adli
" iyaa ada bawell " sungut nia
" siapa " kepo adli
" ihh kepo deh kek keteke(sorry)dora aja " sarkas nia
" je ileeee baperan amat kek pantat(sorry) bayi aja sensitif " canda adli
" bodo ahh lagi pms nih " keluh nia
" palang merah sedunia " seru adli
" bukan " sanggah nia
" terusss ??? " kepo adli
" penyakit menular seksual " cicit nia
" whatttt astaghfirullah nia " adli terkejut nia malah tertawa berbahak-bahak
" heyy koq malah ketawa sihh jelasin nia " sarkas adli
" hehhe bukan kak PMS itu penyakit merindu seseorang " ujar nia
" hadehhhh perasaan bukannya abis kencan ya koq udah rindu aja " keluh adli
" yaa namanya juga terlalu cinta jadi bucin begini kak " tutur nia
" huft dasar anak kecil ,oh ya nia kakak besok siang udah balik ke jakarta ya udah booking tiketnya " ucap adli
" ckck,,seriusan kak mank udah ga rindu aku nihhh " goda nia
" rindu adikku sayang setiap waktu. kakak selalu berdoa yang terbaik untuk adik kakak yang mungil ini " papar adli
" makasih kakakku sayang " ujar nia seraya memeluk adli
" ya udah beresin yukk " ajak adli
" okayyy kak " nia mulai memungut bekas minuman lalu membuangnya di tempat sampah kemudian merapikan bukunya kedalam rak buku dan menyiapkan buku untuk jadwal besok.
" mank siapa yang kesini sih " tanya adli yang masih kepo
Nia menarik nafas sangat panjang lalu mengembuskannya dengan kasar " mama hind " lalu beranjak kekamarnya
" untuk apa nia " tanya adli yang masih kepo tetapi adiknya sudah keburu masuk kamarnya.
" ada yang tidak beres " batin adli

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang