Bagian 39

232 12 4
                                    

Nia pov

Aku sungguh syok membaca pesan yang dikirimkan kak hamdan.aku heran kenapa dia bisa tahu ya kalo aku pergi overfasi ke qatar.
Aku memukul kepalaku sendiri

Plak

Iya iyalah dia tahu kan pasti rektor sama dosen ngomong kedia yang notabenenya pemilik kampus itu.
Hadehhh mending aku nonaktifkan aja ponselku biar ga berisik.

Tanpa memikirkan kedepannya dan mengabaaikan chat hamdan.ku masukan aja ponselku ke dalam tas dan ikut bergabung dengan yang lainnya.

" kenapa nia " tanya zahra
" biasa ra sang putra mahkota kepoin kita " runtukku kepada zahra
" maksudnya sheikh hamdan " tanya zahra histeris
" yup siapa lagi coba " jawabku
" sheikh hamdan tahu kita di qatar bareng sheikh mansoor " tanya zahra lagi
" tahu kalo kita di qatar tapi kalau soal kebersamaan bareng kak mansoor aku ga tau ra " paparku sedih
" haizzzz gimana nanti kalo sheikh hamdan tahu nia " keluh zahra
" ya udah kita bersandiwara lah lagi pula kan kita beneran overfasi juga kan disini ya walaupun diselingi kencan tapikan done  juga kan tugasnya " curcolku
" mau di ajarin ga sandiwaranya " ucap zahra
" hahahaha ga usah ra aku malah udah jago biasa korban sinetron ckck " gurauku
" dasar kau ini oh iya terus kau mau kasih tahu ke sheikh mansoor kalau sheikh hamdan tahu kita disini " cicit zahra
" sebaiknya sih di kasih tahu ra biar sandiwaranya afdol gitu nanti sekalian kongkalikong juga " jelasku
" good idea ladies " pekik zahra
" yaaa donk " seru ku
" ayooo cepet cek out pasti mereka udah nunggu di lobby " titah zahra
" okidoki ra " seloyorku

Di lobby sendiri bilal dan ali sudah standby disana dan ada mansoor dkk juga.

" udah cek outnya " tanya mansoor
" udah honey " jawabku
" mau balik bareng??? "Tawar mansoor
" ga usah honey mending kita pisah aja " aku mendorong mansoor agak menjauh dari kerumuan orang-orang " kak hamdan tahu kalo aku dan yang lain pergi ke qatar dannnn yang paling aku riskankan takut kak hamdan tahu juga kalo kita pergi bersama " jelasku pada mansoor
" hmmm menurutku sih dia juga tahu sweety,kamu tenang aja ya ada aku selalu disampingmu " mansoor menenangkanku
" kita bersandiwara ya honey jikalau kak hamdan korek info dari aku maupun yang lainnya terutama sahabat honey " paparku
" don't worry baby mereka aman udah aku ancam sebelumnya Makanya mereka nurut " ujar mansoor
" alhamdulillah kalo begitu " aku sedikit merasa lega
" nanti kalo hamdan ada nanya apapun ke kamu jawab aja sesuai kenyataan tapi inget pura-pura tanpa kehadiranku misal dia masih kekeuh bilang aja ga sengaja ketemu nanti aku juga beralasan demikian " tambah mansoor
" okidoki honey " ucapku girang

Kitapun akhirnya berpisah di bandara qatar kembali ke dubai dengan pesawat masing-masing.

■■■■■■■■
Author pov

Keesokan harinya nia dan ke tiga sahabatnya merasakan badan tidak sehat.dengan kompaknya mereka berempat off kuliah karena memang mata kuliah hari ini tidak begitu menuntut yaa walaupun tidak boleh menyepelekan sebuah ilmu tapi namanya lagi sakit toh wajar saja.

Nia beranjak dari tempat tidur untuk meraih ponsel dan meminta ijin kepada wali dosennya.
Setelah mendapat ijin wali dosennya untuk ke tiga sahabatnya juga nia menelfon zahra.

",,,"
" waalaikumsalam"
",,,"
" sama aku juga tadi dah aku ijinin sama wali dosen kita"
",,,"
" iya donk kita bertiga "
",,,"
" sama-sama ra "
",,,"
" sama ra aku juga pusing,mual kepalanya berat banget "
",,,"
" pengen tapi siapa yang mau nganterin kau kan lagi sakit juga mana bisa jemput aku "
",,,"
" heyy ga perlu aku juga udah minum obat koq paling nanti juga sehat kembali"
",,,"
" iya nanti kalo parah pasti ke dokter kau juga ya "
",,,"
" bye,,assalamualikum "
",,,"

Tuts tuts tuts

Nia menghela nafas panjang lalu mengetikan sesuatu di ponselnya

To :kak fazza

My Idol My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang