Happy Reading❤
Maaf dengan segala jenis typo🙏Author POV
Setelah mengungkap fakta bahwa Rama adalah anak dari Runi. Kini mereka semua berbondong-bondong mendatangi Rumah Sakit milik kakek Deon, untuk melakukan Tes DNA.
Deon sengaja mengajak ke rumah sakit keluarganya, agar pemeriksaan tes DNA lebih cepat ditangani dan mendapat informasi juga akan lebih cepat.
"Dengan saudara Runi?" Tanya Dokter setelah keluar dari ruangannya, serta membawa sebuah amplop yang sudah pasti berisikan hasil pemeriksaan.
Runi langsung berdiri dari duduknya, "Iya, saya Dok." Menunjuk dirinya dengan telunjuk didada.
Dokter tersenyum, "Ini adalah hasil pemeriksaan Tes DNA antara Ibu dan Saudara Rama." Menyodorkan amplop yang tadi ia pegang. Runi menerimanya. "Kalau begitu saya permisi." Pamitnya.
"Iya, terima kasih Dok."
Mengangguk dan tersenyum, "Sama-sama. Mari semua, dan Tuan Deon."
"Iya." Jawab mereka kompak, dan Deon hanya mengangguk dan tersenyum.
"Cepet Ma, buka!" Seru Zigas antusias.
"Iya, iya." Saut Runi dengan tangan yang perlahan membuka amplop.
"Positif!" Ujar Runi kaget, sekaligus bahagia.
"Aaaa..." teriak Caca yang langsung memeluk Rama. Kemudian, disusul Zigas dan Runi.
Rita, Fajar, Raja dan juga Deon melihat suasana bahagia terpancar dari wajah ketiganya. Mereka saling memeluk erat, seperti tak ingin melepaskan sesuatu yang hilang untuk kedua kalinya.
Deon tersenyum getir, kapan keluarganya akan seperti itu? Kapan ia dipeluk erat dengan keluarganya?
Iri. Satu kata yang cocok menggambarkan Deon saat ini. Deon dengan cepat menepis semua hal tentang keluarganya. Ah, disebut keluarga saja sepertinya tidak cocok.
Akhirnya Deon memutuskan untuk kembali keparkiran. Sungguh, adegan berpelukan antar anggota keluarga membuat batinnya teriris.
"Bang Ama..." rengek Caca dengan kedua mata yang sembab.
Rama tersenyum, "Iya adeknya Bang Ama yang paling cantik..." mencubit pipi Caca.
"Aww! Ih!" Menepis tangan Rama. Semuanya terkekeh. "Jangan pergi lagi..." ucap Caca lirih.
"Gue janji akan jadi Abang yang baik buat Caca. Gak akan gue biarin cowok-cowok diluar sana nyakitin Caca."
Caca kembali memeluk Rama. Ia amat bersyukur masih bisa bertemu dengan Kakak Keduanya itu.
"Dan sekarang, Caca punya dua tameng deh." Ujar Rita yang memecahkan keheningan dengan tawa.
Fajar menghampiri Rama, dan menepuk pundak sahabatnya itu. "Selamat ya bro! Lo udah ketemu sama orang tua kandung lo."
Rama tersenyum kemudian membawa tubuh Fajar kedalam dekapannya. "Iya, dan makasih juga Jar, lo udah ada disamping gue selama ini."
"Gue jadi geli liat kalian pelukan." Kata Zigas yang terkesan jijik melihat Rama dan Fajar berpelukan. Dengan keadaan sadar seratus persen, Rama dan Fajar melepaskan pelukannya.
"Idih!" Seru Fajar dan Rama bersamaan.
"Cie kompak..." goda Fajar yang membuat semuanya tertawa kembali.
Caca mengedarkan kedua matanya. Kemana Deon? Perasaan tadi ada disini. Apa dia melupakan Deon yang pergi sebab terjebak dengan suasana keluarga tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive! [ TAMAT ] ✔
Teen Fiction#1 - Manja (04/05/2019) #3 - Possesive (11/07/2019) #1 - Mine (08/10/2019) #1 - Remaja (25/10/2019) #1 - Possesive (23/06/2020) #1 - Mine (03/10/2020) Warning : (Mengandung kata-kata kasar) "Eh lo sekolah dimana?" beo Caca. Ya, mereka masih di tempa...