Part 41 ( Fajar, kenapa? )

21.6K 921 31
                                    

Selamat membaca setelah lama menunggu Up🤗😁💕

Author POV

"Lusa kita akan menghadapi Ujian Semester 2, Saya minta agar kalian belajar lebih giat lagi, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Demikian yang diucapkan oleh seorang Ibu guru yang memasuki kelas 11 IPA 2.

"Belajar!" Seru Caca pada Deon yang ada dibelakangnya.

Deon tersenyum, "Iya, kamu juga!"

"Pastilah!"

Tet tet teloletttt

Caca membereskan perlengkapan belajarnya sedangkan Deon sudah berdiri disamping Caca, siap menuju kantin.

"Yuk!" Ajak Rita ikut berdiri.

"Yuk!"

Mereka beriringan menuju kantin, sambil sesekali Deon menggoda Caca. Sepertinya Deon lupa bahwa disampingnya ada Rita.

Sesampainya dikantin, Mereka tak melihat keberadaan Fajar. Dimana Fajar? Yang ada hanya Rama sedang memakan bakso dengan lahap.

"Fajar mana?" Tanya Deon yang sudah duduk disamping Rama.

"Tanpa keterangan," Rama meminum es jeruknya, "Gue chat gak dibales, gue telfon gak diangkat. Gue rasa ada yang gak beres."

Tak biasanya Fajar seperti ini. Tidak ada hujan angin dan puting beliung, tiba-tiba sikap Fajar membuat semuanya bingung.

"Coba kamu yang telfon!" Ungkap Caca pada Deon.

Deon merogoh benda pipih yang ada disakunya, lalu menekan beberapa digit, meletakkan handphone ditelinga.

Deon menggeleng, "Aktif, tapi gak diangkat."

"Biar gue coba!" Kini Rita yang ingin mencoba menghubungi Fajar.

Nihil, Rita menggeleng lemah.

"Sekarang coba kamu, Dek!" Rama memerintah Caca. Deon menatap bingung.

"Disituasi kaya gini lo masih cemburu? Gue pecat lo jadi adek ipar!" Seru Rama yang membuat Deon memutar bola mata malas.

Caca mencoba, "Sama. Aktif, tapi gak diangkat."

"Apa gara-gara ketemu mantan?" tebak Rama, lalu melanjutkan makan baksonya.

"Mungkin." Saut Rita. Yah, mungkin saja. Bukankah Fajar gagal move on?

"Itu masuk dalam kemungkinan, tapi ada kemungkinan lain." Pendapat Deon membuat semuanya menoleh kearahnya.

"Kemungkian lain apa?" Tanya Rama semakin larut dalam masalah Fajar. Wajar saja, selama ini Fajar tak bertingkah aneh-aneh. Jujur, baru kali ini.

Deon tersenyum masam, "Pulang sekolah, lo ikut gue kerumah dia." Rama mengangguk.

"Ikut!" Seru Caca dan Rita bersamaan.

"Masalah cowok, kalian jangan ikut dulu."

"Iya, bener apa kata Deon." Rama membenarkan ucapan Deon. Nah, disaat seperti inilah Rama menatap Deon dewasa. Deon dapat dengan bijak menghadapi masalah. Dalam pertemanan antara Deon, Fajar dan dirinya, Deonlah yang berperan sebagai Kakak. Karena hanya Deon yang berfikiran agak dewasa ketimbang yang lainnya.

Caca dan Rita mengangguk mengerti, sepertinya ini memang masalah laki-laki.

"Mau pesen apa?" Tanya Deon membuyarkan suasana.

"Em, mie ayam sama es teh. Lo apa, Ta?"

"Hah? Gak salah lo nanya gue? Deon gitu yang mesen?"

"Iya, ya kan?" Deon memandang Deon memelas.

Possesive! [ TAMAT ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang