Part 11 ( Stay Here ) ✔

44.4K 1.9K 11
                                    

Happy Reading❤
Warning : Typo bertebaran!

Do not go. Stay here. Please...
~Deon Rifal Baskoro~

Caca memasuki ruangan UGD. Disana, Deon terbaring lemah. Dengan selang infus ditangannya. Memejamkan kedua matanya. Namun, mulutnya sesekali memanggil nama 'Dea'.

Khawatir. Itu yang Caca rasakan saat ini. Entah mengapa, namun rasa itu datang tiba-tiba. Apakah ini sebuah tanda, bahwa Caca sudah menepatkan Deon di dalam hatinya?

Entahlah, Caca juga masih bingung. Ada apa sebenarnya dengan hatinya saat ini. Gundah, khawatir, takut dengan apa yang terjadi pada Deon sekarang.

Caca masih diam setelah membuka pintu. Kakinya seperti enggan untuk melangkah ke kasur yang Deon singgahi. Namun, hatinya berbanding terbalik. Ingin rasanya memeluk Deon. Ingin rasanya menangis di dalam dekapan Deon. Ingin, dia ingin.

"Dea..."

Suara itu mulai terdengar lagi, untuk ke sekian kalinya.

Caca mulai melangkah, mendekati Deon. Kakinya mengayun secara perlahan. Mendekati sosok yang membuatnya bingung akhir-akhir ini.

Melihat kursi yang berada di sebelah kanan dekat kasur, Caca mulai menariknya. Duduk, dan menatapi wajah Deon yang kini terdapat luka-luka akibat kecelakaan. Mungkin saat wajah Deon bersentuhan dengan jalanan.

"Dea..."

Lagi dan lagi. Deon mengigau. Entah apa yang sedang dimimpikannya. Yang jelas, keringat mulai berkeluaran dari tubuh Deon. Terlihat dari dahinya yang mengeluarkan air. AC pun seperti tak berfungsi saat ini.

Caca menghela nafas, "Iya..." sambil tangan mungilnya terangkat untuk menggenggam tangan Deon.

Deon mencoba untuk membuka kedua matanya. Sentuhan yang berada ditangannya, membuat Ia nyaman. Enggan untuk melepaskan. Seperti sekarang, Deon mulai membalas genggaman tangan Caca.

Buram. Itulah hal pertama yang Deon lihat. Ia memcoba mengejapkan matanya berkali-kali. Sampai sosok itu mulai terlihat dengan jelas.

Sosok yang membuat tubuhnya nyaman, meski hanya menggenggam tangannya. Sosok yang Ia impikan saat koma. Sosok yang sangat Ia sayangi. Sosok seorang gadis yang ada di depannya, Caca.

"Do not go. Stay here. Please..." ucap Deon tertahti-tahti.

"I will stay here. Don't worry..." balas Caca lembut.

Deon semakin mengeratkan genggamannya. Seperti Caca yang tak boleh pergi ke mana-mana.

Hening. Deon sedari tadi hanya menatap Caca. Caca pun begitu, masih enggan untuk angkat bicara. Sepertinya Caca adalah objek yang menarik untuk di pandang, begitu pikir Deon.

"Gue sayang Lo." Ucap Deon tiba-tiba yang langsung diangguki oleh Caca.

Mereka diam kembali. Hingga lamunan Mereka terbuyarkan sebab suara pintu yang terbuka.

Menapakkan seorang lelaki yang berumur sekitar 40 tahunan.

Dia Bagas, Ayah Deon. Yang tak lain adalah Kepala Sekolah Caca.

Possesive! [ TAMAT ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang