I Love You 2 End

3.1K 192 0
                                    

Setibanya di rumah, wajah Jimin menjadi lebih dingin dari biasanya, kondisinya bagaikan mayat hidup. Dengan langkah gonta-gantai ia menuju kamarnya. Namun, langkah berhenti saat melihat ruang kerja ayahnya. Jimin masuk ke ruang kerja ayahnya. Di atas meja ayahnya ia menemukan sepucuk surat, di depan surat itu tertulis nama Park Jimin. Jimin yakin surat itu ditulis oleh ayahnya, perasaan sedih mulai mendatangi Jimin kembali. Perlahan Jimin membuka surat itu dan mulai membaca pesan dari ayahnya.

Untuk Jimin Anakku

Kalau kamu membaca surat ini, itu berarti ayah sudah bersama ibu sekarang. Menjadi ayahmu adalah hal yang paling bahagia untuk ayah. Saat pertama kau hadir di kehidupan ayah, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan ibumu. Sebagai bukti bahwa aku dan ibumu tak akan terpisahkan oleh apapun juga. Jimin, maaf jika selama ini ayah selalu memaksamu untuk mencari wanita untuk kau cintai. Ayah melakukan ini semata-mata hanya untuk kamu nak. Ayah ingin kamu bahagia bersama teman hidup mu seperti ayah dan ibu. Jimin ketahuilah bahwa ayah sangat mencintai mu. Ayah memang bukan ayah yang sempurna bagi kamu tapi ayah berjanji akan melakukan yang terbaik untukmu. Ayah harap kamu tidak sendiri lagi di dunia.

With love,

your father

Jimin menutup surat dari ayahnya, ia tak kuasa menahan tangis. Derai air mata membasahi pipi Jimin. Saat ini Jimin sangat merindukan ayahnya, ia sangat menyesal karena selalu bersikap dingin terhadap ayahnya.

***

Di sebuah rumah yang mewah nampak seorang ayah yang sedang menunggu puterinya.

"Kang Seulgi" teriak seorang lelaki.

"Iya ayah tunggu sebentar" balas
Kang Seulgi.

"Hari ini kau temani Appa ke acara pemakaman teman Appa" kata ayah seulgi.

"Ne Appa" jawab Seulgi.

Seulgi kemudian bergegas dan menuju ke mobil dimana ayahnya sudah menunggunya. Setibanya di rumah Tuan Park, Seulgi melihat hanya kesedihan yang ada di mata semua orang. Seulgi juga merasa sedih melihat pemandangan ini, ia kemudian masuk ke dalam rumah dan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Seulgi kemudian keluar dari rumah tersebut dan menuju ke danau di belakang rumah. Hingga matanya menangkap sosok yang ia kenal

"Bukankah dia lelaki yang ada di taman waktu itu, ah benar dia yang memberiku sapu tangan" batin Seugi.

"Permisi, siapa laki-laki itu?" tanya Seulgi pada pelayan di rumah itu

"Dia adalah anak dari Tuan Park" kata pelayan tersebut.

Seulgi kemudian mendekati Park Jimin yang duduk termenung di pinggir danau dan menyodorkannya sapu tangan. Park Jimin yang melihat tangan seseorang kemudian menghapus air matanya. Ia tak ingin ada orang yang melihatnya menangis. Dengan ekspresi datarnya Jimin menolak sapu tangan tersebut. Melihat tingkah Jimin, Seulgi memegang tangan Jimin dan meletakkan sapu tangan itu di telapak tangan Jimin

"Kau membutuhkannya saat ini" kata Seulgi sambil duduk di samping Jimin.

Akhirnya Jimin mengambil sapu tangan tersebut. Melihat keadaan Jimin yang berantakan Seulgi kasihan melihatnya

"Kapan terakhir kali kau makam? Kenapa kau kurus sekali?" tanya Seulgi khawatir

Jimin hanya menatap sinis Seulgi. Seulgi sadar bahwa Jimin ingin waktu sendiri.

"Maaf sudah mengganggu,aku yakin kau pasti ingin sendiri sekarang" kata Seulgi.

Jimin hanya diam mendengar perkataan Seulgi.

Gomawo (BangtanVelvet Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang