Sudah 2 minggu Yeri berada di rumah ini. Ia mulai terbiasa dengan perhatian yang diberikan oleh Jungkook. Ia juga sudah tak canggung jika bersama Jungkook.
"Jungkook-ssi?"
"Mmm?" ujar Jungkook sambil membelai lembut rambut Yeri.
Hampir setiap hari Jungkook menyempatkan diri untuk membelai rambut gadis di depannya. Yeri tak menolaknya. Yeri memutuskan untuk berpura-pura mencintai Jungkook. Jika suatu saat Jungkook lengah, ia akan mengambil kesempatan itu untuk lari dari rumah ini.
Yeri memberikan senyum tipis pada Jungkook, "Aku ingin makan"
Jungkook tersenyum seraya mengecup tangan Yeri, "Tunggu disini, akan kubuatkan"
Yeri menahan tangan Jungkook, "No, no, no, biarkan aku menggunakan dapurmu kali ini"
Jungkook diam tak menjawab. Yeri merasa Jungkook akan memarahinya karena meminta hal seperti ini.
"Baiklah" ujar Jungkook sambil tersenyum.
Di dapur Yeri mulai memasak untuk dirinya dan Jungkook. Ada Jungkook disana yang juga ikut menemani Yeri memasak. Ia takut kalau Yeri sendiri, ia akan kabur darinya.
Dengan bangga Yeri meletakkan masakannya di atas meja. Jungkook tersenyum senang karena ia bisa merasakan masakan Yeri. Yeri melihat Jungkook makan dengan lahap. Ini salah. Seharusnya ia tak berlaku baik pada Jungkook. Ia tak mengerti dengan dirinya sendiri.
Setelah makan, Jungkook mengajak Yeri untuk nonton di ruang tengah. Yeri tentu setuju. Tak ada yang bisa ia lakukan semenjak ia disini. Jungkook memyalakan televisi dan menonton drama yang ada. Mereka duduk di sofa dengan jarak kurang lebih 10 cm.
Yeri menonton dengan serius sedangkan Jungkook hanya menonton Yeri. Baginya Yeri lebih layak ditonton dibandingkan TV. Saat adegan di mana kedua kekasih bertemu untuk pertama kalinya Yeri menoleh ke samping dan menatap Jungkook.
"Kau tahu?"
Yeri kembali menatap TV.
"Itu adalah Yanghwa bridge"
"Arra. Ada apa dengan itu?"
"Aku suka di sana. Dulu, setiap pulang sekolah aku pasti mnyempatkan diri kesana. Tapi semenjak kuliah aku tak pernah lagi ke sana"
Jungkook memalingkan wajahnya. Sejenak ia merasa bersalah. Tapi itu hanya sejenak. Karena malam yang semakin larut, Jungkook menyuruh Yeri untuk kembali ke kamar dan tidur.
Mereka berdua kembali ke kamar masing-masing. Sebelum tidur, Jungkook memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sedangkan Yeri sudah menuju alam mimpinya. Jungkook berbaring di kasur setelah keluar dri kamar mandi. Ia memantau CCTV di kamar Yeri. Ia tersenyum melihat Yeri yang tidur dengan nyenyak. Ia juga ikut memejamkan matanya.
Apa aku sudah terlalu kejam
***
Jungkook berniat membangunkan Yeri untuk sarapan. Namun, Yeri sudah tak ada di kasur. Suara air mengalir membuatnya lega. Ia pikir Yeri kabur. Jungkook mendekat ke arah kamar mandi. Ia menempelkan telinganya di daun pintu untuk memperjelas pendengarannya. Ia menghela nafas kasar. Hampir setiap hari Jungkook mendengar Yeri menangis. Dia memang manusia yang kejam. Memisahkan seorang anak dari orang tuanya.
Jungkook memutuskan untuk menunggu Yeri di meja makan. Yeri kemudian keluar dari kamar dan memberi senyuman pada Jungkook.
Kau sangat pintar menyembunyikan kesedihanmu- JK
Setelah sarapan pagi itu Jungkook tak pernah menemui Yeri. Yeri sendiri bingung mengapa Jungkook menghindar darinya. Rasanya kembali pada saat Yeri pertama kali di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo (BangtanVelvet Story)
أدب الهواةHanya sekumpulan fanfiction bangtanvelvet Bahasa kadang baku kadang tidak Vomentnya membantu proses penulisan loh❤❤