Yeri tengah membantu Jungkook untuk duduk di kursi rodanya. Ia memegang kursi roda dan Jungkook dengan menggunakan kedua tangannya memindahkan tubuhnya dari kursi roda menuju kasur. Yeri kemudian mendorong kursi roda itu ke kamar mandi. Di dalam sana ada kursi khusus untuk Jungkook mandi. Yeri yang akan memandikan Jungkook. Ini semua inisiatif Yeri sendiri. Jungkook tak bisa menolak melihat betapa bahagianya Yeri setelah memandikannya.
Saat mereka selesai sarapan Yeri kembali ke kamar untuk mengambil sesuatu sedangkan Jungkook mulai menggerakkan kursinya menuju televisi. Ia sangat bosan, sepertinya menonton televisi tidak buruk. Yeri keluar dari kamar senyum sumringah. Yeri memberikan sebuah kertas persegi pada Jungkook. Jungkook mengambilnya dan menatap Yeir bahagia. Jungkook tak kuasa mengeluarkan air matanya. Yeri langsung duduk di pangkuan Jungkook dan memeluk suaminya yang cengeng itu.
"Berhentilah menangis Oppa. Kau snagat cengeng" ejek Yeri
Jungkook membalas pelukan Yeri dan menenggelamakan wajahnya di dada Yeri, "Gomawo Yeri"
Yeri mengangguk sambil mengusap lembut kepala Jungkook.
***
Selama beberapa minggu ini Jungkook sudah mulai terbiasa dengan kondisinya sekarang. Ia sudah tak mengeluh seperti dulu. Namun tidak mengeluh bukan berarti Jungkook suka dengan keadaannya sekarang. Ia justru sangat membenci keadaannya saat ini. Ia benci melihat Yeri yang harus mengurus orang cacat sepertinya setiap hari. Ia benci saat di tengah malam Yeir terbangun karena merasakan sakit di punggungnya. Jungkook membenci melihat Yeri menderita karena dirinya. Satu ide gila terlintas di pikiran Jungkook.
"Yeri-ya?" panggil Jungkook pada Yeri yang tengah membersihakan rumah.
Yeri menghentikan kegiatannya dan menghampiri Jungkook, "Ada apa Oppa? Kau membutuhkan sesuatu?"
Jungkook menggeleng, "Aku ingin ke luar hari ini"
"Kemana Oppa?"
"Aku ingin ke gereja tempat kita menikah dulu"
"Baiklah Oppa. Nanti siang kita kesana" ujar Yeri lalu berjalan kembali untuk melanjutkan kegiatan menyapunya.
***
Jungkook melihat bagaimana sulitnya Yeri yang berusaha memindahkan Jungkook dari kursi taksi ke kursi roda. Untunglah sopir taksi membantu Yeri. Setalah taxi itu pergi, Yeir mendorong kursi roda untuk menaiki tangga. Beruntulah di smaoing tangga ini ada jalan menanjak yang bisa dilalui kursi roda Jungkook. Mereka kemudian memasuki gereja yang menjadi tempat mereka bersatu. Yeri mendorong kursi roda Jungkook menuju tempat dimana dulunya pendeta menyataka mereka sah sebagai suami isteri. Tak ada yang Jungkook lakukan selain menatap tempat mereka dulu mengucapkan janji suci. Mengingat kembali kejadian hari itu.
"Yeri-ya, bisakah kau memelukku"
Dengan senang hati Yeri memeluk Jungkook. Yeri memeluk Jungkook dari belakang sambil meletakkan dagunya di bahu Jungkook. Jungkook memegang tangan Yeri yang melingkar di dadanya. Ia hanya ingin seperti ini sedikit lebih lama.
Mereka yang sudah meyelesaikan urrusannya di gerja kemudian keluar dan menuju halaman gereja. Jungkook ungin sendiri sekarang dengan alasan haus ia menyuruh Yeri untuk pergi membeli minum yang ia tahu jarak minimarket sangat jauh dari sini. Setelah Yeri pergi membeli minum Jungkook menatap tangga yang berada di depannya. Tangga yang tadinya ia lewati. Masih teringat di pikirannya, sulitnya Yeribtang menahan beban tubuhnya saat melewati tanjakan ini. Ide gila yang sudah direncanakan Jungkook akan ia lakukan. Mungkin jika ia meninggal lebih cepat Yeri tak akan lelah mengurusnya. Dengan perasaan sedikit ragu Jungkook mendorong kursinya menjauh dari tangga agar ia dapat meluncurkan kursinya nanti dengan kecepatan yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo (BangtanVelvet Story)
Fiksi PenggemarHanya sekumpulan fanfiction bangtanvelvet Bahasa kadang baku kadang tidak Vomentnya membantu proses penulisan loh❤❤