Yeri terbangun dari tidurnya dan melihat bahwa Jungkook sudah tak ada di kasur.
Mungkin dia sudah ada di dapur
Yeri bangun dari kasur dan melangkah ke dapur. Jungkook tak ads disana. Ia beranjak ke kamar Jungkook. Jungkook juga tak ada disana. Karena tidak menemukan Jungkook Yeri kembali ke kamar dan melihat amplop yang ada di samping kasurnya. Yeri mendekat dan membuka amplop itu. Di dalamnya ada beberapa lembar uang. Yeri membaca surat itu.
Yerim-ah
Ini Jungkook. Aku tahu selama ini kau tersiksa bersama ku. Kau tak pernah bahagia bersamaku. Maafkan aku. Aku sangat egois. Aku tidak memikirkan perasaanmu. Aku hanya memikirkan diriku.
Sebelumnya aku tak pernah mengatakan alasan aku mencintai. Tapi kau tahu sendirikan cinta tak perlu alasan. Melihatmu, membuatku merasakan emosinyang tidak pernah ku alami sebelumnya. Dan emosi itu adalah cinta. Aku mencintaimu Kim Yerim.
Walapun kau hanya berpura-pura menyukaiku, tapi aku tetap bersyukur bisa merasakannya. Oh iya, sesuai janjiku setelah ini aku tidak akan meminta apapun darimu. Aku sudah memasukkan beberapa lembar uang di amplop. Kau bisa menggunakannya untuk pulang ke rumahmu. Dan Ya Yerim. Aku akan melepaskanmu.
Terima kasih untuk beberapa waktu belakangan ini.
Jeon Jungkook
Ada sedikit rasa bersalah yang timbul di hati Yeri. Namun, rasa bahagianya lebih mendominasi. Ia segera mengambil uang di amplop itu dan berlari untuk mencari taxi.
Ia akhirnya menginjakkan kakinya di rumah uang selama ini ia rindukan. Yeri merapikan penampilannya dan berjalam ke arah pintu. Ia mengetuk pintu dan terdengar suara orang yang sangat ia rindukan.
"Ya.."
"Eomma"
Nyonya Kim memeluk Yerim erat, "Yerim"
Mereka berdua tak bisa menahan isak tangis mereka. Hal itu membuat Tuan Kim datang dan terkejut melihat kehadiran Yeri. Ia lalu berlari memeluk anak dan juga isterinya.
Semenjak hari itu Yeri kembali menjalani kehidupannya yang biasa. Ia sempat dibawa ke kantor polisi untuk mengetahui siapa yang menculik dirinya. Namun, ia berbohong. Ia tak ingin mengatakan bahwa Jungkooklah yang melakukannya. Selama ini juga tak pernah menyakitinya. Yang penting, sekarang ia sudah kembali bersama keluarganya.
***
Sudah beberapa bulan berlalu semenjak peristiwa penculikan yang dilakukan oleh Jungkook. Selama itu pula Yeri merasa ada yang kurang. Ia merindukan leleki itu. Lelaki yang entah mengapa mencintai dirinya.
Yeri menghembuskan nafas kasar dalam langkahnya. Ia tak tahu kemana kakinya melangkah. Ia sadar dimana dirinya sekarang. Yanghwa bridge. Ia ingat, ia pernah menceritakan tentang jembatan ini pada Jungkook. Ia melangkah ke pinggir dan menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.
Ia menoleh ke samping kiri dan menemukan sosok yang sepertinya ia kenal. Kakinya melangkah mendekati lelaki yang berdiri tak jauh darinya. Benar, itu adalah Jungkook. Entah mengapa tubuh Yeri rasanya bergerak sendiri. Ia tak bisa mengendalikan tubuhnya. Ia mendekat ke arah Jungkook. Dengan berani Yeri melingkarkan kedua tangannya di perut Jungkook.
"Bogosipeo"
***
Semenjak Jungkook melepaskan Yeri, ia selalu berkunjung ke Yanghwa bridge. Baginya hal ini membuatnya teringat akan Yeri.
Seperti malam ini, Jungkook berdiri di pinggir jembatan. Ia menatap langit yang penuh dengan bintang. Ia memejamkan matanya mengingat kenangannya bersama Yeri.
Jungkook membuka matanya kaget saat seseorang memeluknya dari belakang.
"Bogosipeo"
Jungkokook membalik badannya dan melihat gadis yang sangat ia cintai.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jungkook heran
Yeri mengerucutkan bibirnya, "Memangnya aku tidak boleh kesini"
"Bukan begitu"
"Bogosipeo, Jungkook-ssi"
Biasanya wajah Yeri yang memerah. Tapi kali ini, Jungkook yang tidak bisa menahan degup jantungnya sehingga rona di pipinya terlihat jelas.
Yeri tersenyum jahil, "Kau seperti tomat"
Jungkook memegang kedua pipinya, "Ya! Jangan mengejek! Ini karena aku kedinginan"
"Arasseo Jungkook-ssi. Tapi aku serius saat aku mengatakan aku merindukanmu. Baru kali ini aku merasakan hal ini. Aku merasa kehilangan dirimu. Dan kali ini aku tidak mau kehilangan dirimu Jungkook-ssi"
"Maafkan aku Yeri. Tapi...."
"Kenapa Jungkook-ssi? Kau sudah tidak mencintaiku?"
Yeri menahan air matanya yang ingin keluar entah mengapa ia sedih dengan hal ini. Saat air matanya hampir keluar ia terkejut saar Jungkook menarik lengannya dan memeluk dirinya.
"Kau dengar jantung ku?"
Yeri mengagguk dalam pelukan Jungkook.
"Jantungku tak bisa berbohong bahwa aku sangat mencintaimu Yeri dan akan terus seperti itu Yeri"
Yeri membalas pelukan Jungkook dan tersenyum.
"Kau tahu Jungkook-ssi. Kau adalah cinta pertamaku"
"Arra"
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Apa yang tidak kuketahui tentang mu Nyonya Kim"
Yeri tersenyum malu dan kembali menyalurkan kerinduannya pada Jungkook.
"Aku juga tahu kalau aku adalah first kissmu"
Yerim mencubit dada Jungkook
"Aw sakit, kenapa kau mencubitku?"
"Itu tidak diterima sebagai ciuman"
"Jadi kau ingin ciuman bagaimana?" ujar Jungkook sambil memanyunkan bibirnya
"Dasar byuntae"
Yeri berlari meninggalkan Jungkook. Jungkook terpaksa mengejar Yeri.
Kau tidak tahu saja, sudah 2 kali aku menciummu.
"Ya! Tunggu aku"
Yeri terus berlari sambil tersenyum.
Jungkook mempercepat larinya dan merangkul Yeri saat ia sudah berada di samping Yeri. Mereka berdua saling berbalas senyuman dan melangkah meninggalkan Yanghwa Bridge.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo (BangtanVelvet Story)
FanfictionHanya sekumpulan fanfiction bangtanvelvet Bahasa kadang baku kadang tidak Vomentnya membantu proses penulisan loh❤❤