Sejak hari itu Seungwan dan Yoongi semakin lengket. Seungwan mengambil cuti satu minggu di kampusnya. Awalnya Yoongi tak mau jika Seungwan melakukannya. Namun, Seungwan adalah gadis yang keras kepala.
18 September 2018
Pagi ini Seungwan datang ke rumah Yoongi. Di depan, ia disambut oleh kakak dan ibu Yoongi. Ayah Yoongi sedang pergi bekerja jadilah Yoongi satu-satunya lelaki di rumah sekarang.
"Seungwan-ah. Masuklah, Yoongi belum bangun"
Yoongi memberi senyuman singkat ke arah Irene dan ibunnya yang sedang memasak di dapur.
Seungwan membuka perlahan pintu kamar Yoongi. Ia takut membangunkan Yoongi. Seungwan mengendapkan kakinya menuju kasur Yoongi. Seungwan mendekatkan wajahnya ke Yoongi dan mengecup pipi Yoongi yang sudah tirus itu. Seungwan selalu melakukan hal ini secara diam-diam. Ia melakukannya saat datang dan saat Yoongi tertidur.
Seungwan menjauhkan wajahnya dan menatap wajah damai Yoongi.
"Kau seperti pencuri"
Seungwan kaget. Ia tak tahu Yoongi sudah bangun.
Yoongi membuka matanya.
"Aish! Dia tak tahukan aku sering melakukan ini?" batin Seungwan
"Kau selalu menciumku diam-diam. Aku tahu itu. Dasar gadis nakal" ujar Yoongi terkekeh.
Seungwan malu sendiri. Kenapa ia mencium Yoongi diam-diam. Entahlah dia hanya menyukainya.
Kali ini Seungwan dibuat kaget saat Yoongi menepuk tempat kosong di sebelah kanannya. Seungwan masih diam kebingungan di tempatnya.
"Temani aku tidur" ujar Yoongi menjawab kebingungan Seungwan
Blush.....
Pipi Seungwan memerah. Ia celingak-celinguk di tempatnya.
Dengan gagap Seungwan menjawab, "Bagaimana kalau Eomma dan Irene eonnie melihat kita. Mereka akan berfikiran yang macam-macam"
Sekali lagi Yoongi terkekeh melihat gadisnya itu.
"Kau yang berfikiran macam-macam Seungwan-ah"
Yoongi kembali menepuk kasurnya, "Hanya temani aku, kita tidak akan melakukan apa-apa"
Seungwan meneguk salivanya. Perlahan kakinya melangkah ke sisi kanan kasur. Ia menaiki kasur dengan hati-hati. Ia sudah berbaring di kasur sekarang. Mereka berdua hanya hanya menatap langit-langit kamar. Seungwan sangat gugup saat ini. Jantunya berdetak sangat cepat.
"Menurutmu? Aku akan sendiri nanti disana?" ujar Yoongi membuka pembicaraan
Seungwan memiringkan tubuhnya ke kiri, begitupun Yoongi yang memiringkan tubuhnya ke samping kanan. Mereka saling manatap.
"Aku takut dengan kegelapan. Disana aku mungkin akan sendiri"
Seungwan menutup mulut Yoongi, "Ssshhhh......"
Yoongi menatap Seungwan dan mendengarkan setiap perkataan kekasihnya itu.
"Kau tak akan sendiri. Aku ada disini menemanimu"
"Kata dokter aku sudah tak lama lagi ada disana" balas Yoongi
"Jangan mempercayainya. Dia bukan tuhan yang mengatur takdir manusia"
"Kalaupun itu benar kami semua akan ada di hatimu"
"Kau bisa mengingat kami"
"Aku juga akan selalu mengingat dan menyimpanmu dalam hatiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomawo (BangtanVelvet Story)
FanfictionHanya sekumpulan fanfiction bangtanvelvet Bahasa kadang baku kadang tidak Vomentnya membantu proses penulisan loh❤❤