Januari 2019...
.
.
Libur telah tiba! Yay, akhirnya gue pulang kampung juga. Kampung gue jaoh jang! Jangan kira gue tinggal di sekitaran jakarta. Gue cuma numpang kuliah doang di kota metropolitan itu.
Ehehe.
Liburan kali ini cukup sebulan doang, as you know libur semester ganjil ke genap itu bentaran doang. Liburan gue terhitung sejak tanggal 1 Januari, and yaps udah semester empat dong gue nya. Gak nyangka bisa sampe tahap ini. Alhamdulillah.Gue udah pesen tiket beberapa hari yang lalu dan sekarang perjalanan gue pulang menuju Riau. Demi bersua dengan orang-orang terkasih, gue rela dapat tiket yang mahal asalkan first flight. Huhu.
Perjalanan gue menempuh waktu kira-kira 5 jam. Jakarta ke batam 1 jam lebih, next Batam ke Pelangiran 4 jam. Kebayang lah lelahnya. Tapi gapapa. Demi orang terkasih di rumah. Bapak sama ibu.
Gue menikmati perjalanan yang melelahkan ini. Hingga tak terasa sore pun menyambangi dan gue udah sampai di pelabuhan Pelangiran. Gue gak ngasih tau kalau gue udah sampai ke orang rumah. Karena gue tau, bapak sama ibu pasti lagi di kantor jam segini. Soal nya gue sampai di rumah jam tiga sore.
"Nak Ify?". Gue menoleh dan tersenyum kepada wanita paruh bayah sepantaran ibu gue.
"Ehe Hai ante Wita". Gue salaman sama beliau dan seperti ibu-ibu lainnya cipika cipiki gitu. Agak gimana gitu sih, gue cuma bisa pasrah doang.
" Dari Jakarta ya kamu?". Dia memperhatikan penampilan gue dari ujung kepala sama bawah kaki.
"Iya nih, ante. Ante Wita apa kabar?". Tanya gue basa basi.
" Alhamdulillah ante baik-baik aja. Kok kamu gak di jemput ke pelabuhan, Fy?". Tanya beliau.
"Enggak deh,. Bapak sama ibu pasti masih di kantor. Kasihan mereka bolak balik nanti". Kata gue santai sambil menarik travel bag besar gue.
"Duh pengertian banget kamu, Nak". Puji nya. Gue senyum seadanya lalu pamit setelah sebelumnya gue menawarkan beliau mampir kerumah namun di tolak halus.
Gue berjalan dari pelabuhan ke rumah. Gak banyak yang tau siapa gue di sini. Palingan cuma beberapa. seperti Ante Wita tadi, beliau teman ibu selama disini.
"Cewek,, suit suit". Gue denger siulan jahil itu. Memang banyak cowok-cowok aneh menurut gue yang sering ngegodain cewek kalau lagi jalan. Heran aja. Gak gue gubris, gue tetep jalan dan mereka masih suit suit gak jelas. Ya bodo.
Jarak dari pelabuhan ke rumah gak jauh amat. Sepuluh menit cukup dan gue udah sampai di depan rumah. Melepas sepatu boots gue, membuka kunci rumah karena gue selalu nyimpen kunci cadangan meskipun gue udah lama gak pulang. Hebat kan.
Saat membuka pintu gue mencium udara rumah yang sesungguhnya. Udara yang gue rindukan dan gak pernah gue dapatkan di Jakarta.
Ponsel gue berdering menampilkan id call bapak, langsung aja gue angkat"Hallo Pak".
" Udah dimana Fy?".
"Udah di rumah. Hehe". Jawab gue santai berjalan ke bagian belakang yang memperlihatkan kebun kecil yang dipenuhi dengan tanaman keluarga seperti, kunyit, jahe, serai, pohon pepaya, pohon mangga dan lainnya.
" Kok gak bilang kalau udah sampai? Kan bisa dijemput ke pelabuhan".
"Tak payah lah Pak.. Penat (capek) nanti bapak bolak balik ke kantor".
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite
ChickLitKepulangan akhir tahun menjadi hal yang dinantikan oleh mahasiswa perantauan, hal itu yang dirasakan oleh Saifyla Tanjung. Ia memutuskan pulang sejenak untuk merehatkan bathin dan fisiknya selama satu bulan. Tapi belum sampai satu minggu, ia harus d...