"Hoy Ify!". Viana dan Shilla menepuk pundak gue dengan sadis. Seketika gue tersentak dari lamunan panjang. Kayaknya udah dari tadi gue melamun.
" Gila ni anak! Di panggil dari tadi gak nyahut-nyahut. Budeg ya lo?". Tanya Shilla santai. Gue mendengus sebal lalu meminum air mineral yang gue bawa.
"Lo kenapa Fy? Something wrong?". Tanya Via, dia duduk di sebelah gue dan mengelus pundak gue yang kena geplak tadi.
"Nothing. Gue cuma capek aja".
" Capek sama kuliah atau pernikahan lo?". Gue menelan ludah sesekali melirik ke arah lain. Perbandingan yang sungguh luar biasa dari Shilla. Gue capek sama pernikahan sebenernya.
Tadi gue melamun keinget jalan panjang gue sampe menikah dengan Rio. Dari Januari lalu, dan sekarang udah hampir setengah tahun. Kami masih berjarak meski dalam status menikah. Permintaan Rio dulu terpenuhi. Gue menikah dengan dia. Tapi setelah itu, kami seperti orang asing. Dia dengan segala kesibukan dan kegiatan di luar kampus. Begitu juga gue.
"Ayo jawab, Fy". Gue menghela nafas pendek.
"Gue capek sama hari ini. Ng asdos dari pagi sampai sore. Lu kata gak capek?". Mereka berdua terkekeh pelan lalu mengajak gue untuk hangout malam ini. Gue pun menyetujuinya. Tapi tiba-tiba ponsel gue berdenting singkat pertanda pesan masuk.
Gue mengecek siapakah pengirim pesan itu.
Alvin Fajar : Mariana Saifyla, gue ada di jakarta nih! Tepat nya di kampus lo. Gue ada acara di Fakultas Teknik. Meet up kuy!
Hati gue bersorak seneng saat tau Alvin, temen SD gue mengabarkan dia ada disini. Moment langka dan gue harus ketemu dia.
Saifyla Tanjung : waah, kapan dateng Vin? Ayok ayok kita meet up. Gue samperin elo deh. Keluar jam berapa?
Alvin Fajar : nanti kita cerita. Gue udah selesai nih. Lagi di parkiran teknik. Sini lah!
Saifyla Tanjung : otw
Setelah membalas pesan tersebut, gue bersiap - siap dan minta maaf ke shilla dan Viana karena gak jadi ikut mereka. Untung mereka paham dan gak ganggu privasi gue. Hihi.
Jarak fakultas teknik dan fakultas MIPA gak jauh banget kok. Cukup sepuluh menit dan gue udah sampe di depan fakultas yang mayoritas nya kaum berjakun.
Saifyla Tanjung : lo dimana? Gue depan parkiran.
Alvin Fajar : mana?
Eleh bocah kampret. Gue mengedarkan pandangan ke area parkiran dan tepat pada satu titik gue menemukan keberadaan Alvin.
"Alvin!". Panggil gue. Dia menoleh dan tersenyum lebar. Gue ikut tersenyum dan menghampiri nya.
"Wahh cantik banget sih lo sekarang! Perawatan ya Lo?". Tudingnya. Gue mendengus sebal setelah kami bersalaman.
"Baru aja jumpa sekali setelah sekian lama. Tanyain kabar kek apa kek, ini malah lo komentarin penampilan gue". Kata gue malas. Dia tertawa tampan. Lalu mengacak pelan rambut gue. Dia gak banyak berubah menurut gue.
"Iya deh iya! Lo apa kabar? Kuliah lo gimana? Dah puas?". Gue tertawa melihat ekspresi nya.
" Oke oke! Kabar gue baik. Kuliah gue lancar. And, ngapain lo ke sini? Acara apaan sih?".
"Ada lomba LKTI, yakali lo gak tau. Kampus sendiri yang ngadain kok". Gue mengedikkan bahu, memang gak tau.
" Trus berapa hari acaranya?". Tanya gue, kami berjalan ke luar fakultas teknik
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposite
ChickLitKepulangan akhir tahun menjadi hal yang dinantikan oleh mahasiswa perantauan, hal itu yang dirasakan oleh Saifyla Tanjung. Ia memutuskan pulang sejenak untuk merehatkan bathin dan fisiknya selama satu bulan. Tapi belum sampai satu minggu, ia harus d...
