"Puasa itu menahan lapar dan haus dari terbit matahari sampai terbenam matahari, alias dari sahur sampai buka puasa."
"Lho, salah!"
"Nahan napsu juga termasuk."
"Alah, gampang itu! Ena-ena tuh bisa diundur. Nahan setahun juga betah abang, mah!"
"Napsu bunuh diri juga termasuk hal yang membatalkan."
". . ."
Anime Fanfiction Indonesia
Butterflies
Oleh RinBungo Stray Dogs milik Asagiri Kafka
Request oleh __filly
Indo!AU
.
.
.
Dazai Osamu bingung. Menopang dagu malas di kusen jendela. Layar televisi menyala, suara-suara keluar dari benda elektronik yang terkacang itu. Namun, sang lelaki berambut brunette tidak mempedulikan tayangan sinetron pintu taubat yang sedang tayang.
"Huweeeee, bosan!" Akhirnya rengekan keluar dari mulut kepala keluarga Dazai itu.
Sang istri, Dazai Filly, yang duduk tak jauh dari sana menjahit baju menoleh kaget ketika mendengar keluhan dalam rengekan sang suami. "Apa sih?" tanya perempuan itu dengan sedikit jutek, pasalnya ia kaget dan nyaris salah tusuk--hampir saja tangan lentiknya yang tertusuk jarum jahit alih-alih kain panjang yang kelak akan jadi sapu tangan.
Osamu menoleh malas pada sang istri. Dia memasang wajah semelas mungkin. "Aku bosan," ulangnya dengan nada yang lebih menyayat hati.
"Tidur atau apa lah, jangan suka ngagetin gini," omel Filly gemas.
Osamu terdiam lama.
"Dhek, ini puasa, ya?" tanya lelaki itu tiba-tiba.
"Iya," jawab Filly singkat, sibuk menjahit. Ia menyelesaikan titik terakhir dari ornamen pada sapu tangannya lalu menggunting benang yang tersisa.
"Udah selesai jahitnya?" tanya Osamu lembut.
Filly menoleh, mengangguk semangat. "Udah siap pakai, bisa lah besok jadi oleh-oleh kalau anak-anak mau mampir," kata perempuan itu dengan riang. Perempuan itu bangkit, hendak menyimpan hasil karyanya ke lemari di kamar.
Osamu melompat bangkit, tiba-tiba sudah ada di belakang Filly dengan kedua lengan memeluk pinggang Filly.
Sang istri yang terkejut memekik pelan. Tangannya bergerak brutal menimpuki kepala Dazai Osamu yang hendak menyandar ke ceruk leher.
Osamu mengaduh, memekik, menjerit heboh kala pukulan beruntun Filly tak kunjung berhenti dan tak dapat dihindarinya.
"Apa sih?!" tanya Osamu tak senang setelah mendorong diri menjauh.
Filly menjauh tiga meter dari Osamu. Ia mengulurkan tangannya ke depan, menunjukkan jarak di antara ia dan sang suami. "Jaga jarak! Lagi puasa ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterflies
FanfictionKami tak menyinggung cinta. . . . . . Kami tak pernah menyalahkan perasaan. . . . . . Bukan sebuah kesalahan jika ada banyak hal tak terduga dalam diri kami. . . . . . Hanya perasaan meluap yang butuh dilampiaskan. Dan saat kami melakukannya, seo...