Midorima...
... Shintarou.
Hijau,
... Three pointer hebat...
... Maniak oha-asa...
... Hmm... Apa lagi, ya?
Oh, yang pasti tsundere!
Kalian tahu, selain punya ketsundere-an kronis, Midorima adalah sosok yang sangat sulit untuk mengucapkan hal-hal yang umum dikatakan pasangan lain bahkan di saat ia tahu benar hatinya berkata demikian.
KnB Fanfiction Indonesia
Butterflies「KnB Chara x OC」
Oleh AomineRin1410KnB milik Fujimaki Tadatoshi
.
.
.Biarkan Dia Berucap - Midorima Shintarou x Midorima Adagaki Hime
Pagi.
Jelas, dunia tak lengkap bila tak ada pagi. Kecuali kalau mencoba melewatkannya dengan molor seharian dan baru membuka mata saat senja tiba--seperti yang dilakukan si panther pemalas.
Namun, tentu saja, kediaman Midorima tak menganut sistem melewatkan sesuatu seperti itu sekalipun di hari libur, harus bangun pagi setiap hari sepanjang hidup. Khususnya bagi Midorima Shintarou, putra sulung keluarga itu, yang takkan pernah absen mencermati siaran oha-asa di kamar pribadinya dan sang istri.
Walau begitu, Midorima Hime--istri Shintarou yang baru beberapa bulan lalu menikah--tak bisa tak terkejut saat mendapati sang suami sudah duduk di depan televisi, menyanding semangkok kecil sup kacang merah di hari Minggu yang notabene hari libur--tampak serius mengamati perurutan peruntungan zodiak.
“Shin, bagaimana mungkin kau memelototi layar bahkan saat masih mengenakan piyama?” tanya Hime datar, “Aku bertanya bukan karena aku tahu kau baru bangun atau apa, setidaknya kau cuci muka dulu.”
Shintarou tak menjawab, hanya menggumam kemudian menyeruput sup yang ia sendokkan.
“Aku sudah, nanodayo,” balas Shintarou setelah meletakkan kembali mangkok kosong ke atas meja kecil di sisi sofanya.
Perlu dicatat di sini, sekalipun keduanya sudah terlibat percakapan cukup panjang hingga nanti memutuskan keluar dari kamar dan bergabung dengan anggota keluarga lain, percayalah, mereka tak pernah bertukar ucapan ‘Selamat pagi’ alias ohayou sepanjang hubungan pernikahan mereka ini.
Silakan katai mereka sampai puas.
Saat teringat hal tersebut Hime mendadak merasakan hatinya agak tercubit. Geli namun agak sakit hati menyadari suaminya tak romantis sama sekali, bahkan untuk mengucapkan ‘selamat pagi’.
“Tak romantis,” gumam Hime kemudian meraih ikat rambut. Segera merapikan rambut pirang bergradasi pinknya kemudian melangkah keluar, meninggalkan Shintarou yang mendengarkan peruntungan bagi zodiak cancer.
***
“Kau yakin berangkat sendiri, Neesan? Aku bisa minta Shin-nii mengantarmu, lho,” adik Shintarou berujar sedikit khawatir saat Hime menyandang tas dan bersiap mengenakan mantel, katanya akan bertemu dengan temannya yang sudah lama di Kyoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterflies
FanficKami tak menyinggung cinta. . . . . . Kami tak pernah menyalahkan perasaan. . . . . . Bukan sebuah kesalahan jika ada banyak hal tak terduga dalam diri kami. . . . . . Hanya perasaan meluap yang butuh dilampiaskan. Dan saat kami melakukannya, seo...