Terkadang, Takao heran. Sangat heran sekali dengan tingkah dua orang yang kini ada di hadapannya itu. Saat bertemu malah saling melontarkan makian, mencacimaki, dan bahkan pernah saling jambak--oke, yang terakhir itu si gadis yang melakukan tindak kejam pada Takao. Jika tidak bertemu uring-uringan, ujung-ujungnya ia yang kena masalah.
Hm.
"Jujur aja kalian berdua, kalian saling suka, 'kan?"
[Brush!]
Pertunjukan dua air mancur gratis seketika menjadi hiburan dadakan di hadapan Takao Kazunari.
KnB Fanfiction Indonesia
Butterflies
Oleh AomineRin1410KnB milik Fujimaki Tadatoshi
.
.
.Pertengkaran - Midorima Shintarou x Adagaki Hime
Midorima berpikir ia tak akan mendapatkan perempuan idamannya di SMA. Maka ia menyerah, memutuskan hendak mencari jodoh saat kuliah saja. Toh kedua orang tuanya tak terlalu mendorong ia untuk segera menikah. Ia berbeda dengan Akashi yang sejak kecil sudah harus dijodohkan dengan gadis yang dapat menghasilkan bibit unggul hingga sang pemuda merah tak bisa dengan mudah menjalani masa muda.
Tapi Akashi masih bisa menikmati kehidupan.
Hm.
Baiklah, lupakan saja Akashi dan aturan nyeleneh keluarganya. Baru saja Takao menyeru keras, mengingatkan pada Midorima bahwa pikirannya saat masuk SMA Shuutoku tadi, soal tak ada gadis yang sesuai kriterianya, salah total. Dan kemudian, si elang SMA Shuutoku itu menarik--menyeretnya--menuju koridor kelas dua belas.
Ngomong-ngomong, ini terjadi saat minggu kedua ia bersekolah di sini, berarti hampir seminggu semenjak ia bergabung dengan klub basket.
"Apa yang kita lakukan di sini?" gerutu Midorima.
Takao mendesis dengan telunjuk di depan mulut, "Diam saja dan perhatikan," tandas pemuda itu.
Midorima, walau dongkol, akhirnya diam dan menurut. Dipandanginya lorong kosong itu.
Namun tak lama kekosongan tersebut akhirnya pecah. Seorang gadis kelihatan berlari membawa tumpukan kertas di dekapan, bersamaan dengan seorang gadis lain yang keluar dari kelas 12 IPA-C. Jalur keduanya saling bersirobok dan berakhirlah---
[Bruk!]
--keduanya jatuh terjengkang karena singgungan tak disengaja.
"Wah," gumam Takao, bukannya berniat membantu.
Midorima melirik masam, namun kembali fokus ke tontonan di depannya.
"Astaga, maafkan aku," si gadis yang membawa kertas buru-buru bangkit dan membungkuk minta maaf. Sebagai pembeda, akan diberi nama samaran si A.
"Begitupula aku, maaf sudah menabrakmu," balas si rambut pirang-pink, "ta-tapi bukan berarti aku merasa bersalah, ya. Ini hanya sekadar formalitas," bela si gadis kemudian membantu si A memunguti barang bawaannya.
"Lain kali hati-hati," ujar si pirang lembut, kemudian wajahnya memerah, "bu-bukan berarti aku peduli padamu, ya! Aku hanya tak ingin ada orang lain yang mengalami nasib sama sepertiku. Bukannya aku peduli pada orang lain juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterflies
FanfictionKami tak menyinggung cinta. . . . . . Kami tak pernah menyalahkan perasaan. . . . . . Bukan sebuah kesalahan jika ada banyak hal tak terduga dalam diri kami. . . . . . Hanya perasaan meluap yang butuh dilampiaskan. Dan saat kami melakukannya, seo...