Kelucuan Dunia - Sugawara Koushi

200 17 4
                                    

"Kau suka makanan pedas, ya?" Lelaki berambut kelabu itu tertawa renyah ketika melihat isi mangkuk [Surname][Name].

Gadis manis itu tak segan memesan ramen jumbo ekstra pedas di kencan perdananya dengan Sugawara Koushi. Padahal, anak gadis pada umumnya akan menjaga image mereka di hadapan pacar mereka—terlebih di kencan pertamanya. Namun, [Surname] berbeda—sangat berbeda. Karena itulah Sugawara menyukai teman sekelas Yachi Hitoka itu.

Pertemuan mereka tidak jauh-jauh setelah Hitoka resmi menjadi manajer klub voli putra SMA Karasuno. Mungkin 2 atau tiga hari setelah Hitoka menerima jaket hitam yang melambangkan tim voli Karasuno, ketika itulah Sugawara jadi sering bertemu [Surname].

Dan sekarang mereka sudah berkencan! Betapa dunia sangat lucu dengan semua cara kerjanya.

[Surname] tertawa, mendengar ucapan Sugawara tadi sebagai pujian. "Enak, sih," sahut gadis itu lalu tertawa. "Kalau Suga-senpai lebih suka yang manis-manis, ya?" tanyanya tiba-tiba.

Sugawara tertawa renyah mendengarnya. "Iya, manis-manis kayak kamu," katanya bergurau.

Kini giliran [Surname] yang tertawa. Gadis itu merona malu lalu melayangkan kepalan tangannya pada bahu Sugawara. "Senpai bisa aja, deh," katanya malu-malu.

Kencan mereka terasa semanis es krim vanilla. Sugawara mendapati dirinya tersenyum-senyum sepanjang hari setelah kencan yang hanya berlangsung tak lebih dari satu jam itu.

Sawamura Daichi, sebagai rekan yang baik dan orang yang berbagi tanggung jawab dengan pemuda berambut kelabu itu, merasa sedikit aneh dengan senyum Sugawara hari itu. Memang, sih, Sugawara suka sekali menebar senyum, tapi rasanya ada yang berbeda.

"Ada apa, sih?" tanya Sawamura setelah berganti pakaian. Latihan Senin itu cukup berat sampai rasanya ia mandi keringat.

Sugawara menoleh bingung, senyum masih terlihat di wajahnya. "Apanya yang ada apa?" balas tanya lelaki itu.

"Kamu senyum terus daritadi, deh," kata Sawamura curiga. "Ada yang salah sama latihan hari ini?" Kapten tim voli putra Karasuno itu bertanya gusar.

Sugawara menutup lokernya dengan wajah bingung. "Lho? Memangnya ada masalah sama latihan hari ini?" tanya Sugawara seperti orang linglung.

Ruang ganti itu hening. Sawamura face-palm mendengar daritadi sahabatnya itu membalikkan pertanyaannya dengan pertanyaan.

"Suga, aku senang kamu tebar senyum kayak biasa, tapi kamu kayak lagi bingung," kata Sawamura risih. "Kamu nggak apa?"

"Aku kelihatan kayak orang bingung, ya?"

"Terserahmu aja lah." Sawamura lelah. Ia membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan wakil kaptennya.


Setelah beres berganti pakaian, Sugawara melangkah untuk pulang. Seperti biasa ia melewati Kedai Ukai untuk pulang. Kali ini sendiri karena Sawamura sudah meninggalkannya.

Sugawara masih tersenyum manis sepanjang perjalanan. Ia berpikir akan mampir ke toko 24 jam serba ada itu dan emmbeli beberapa makanan ringan untuk ibunya. Namun, di ambang pintu, pemuda itu terdiam. Ia masih tersenyum, tetapi sedikit berbeda warna.

Sungguh, betapa lucu dunia dengan semua cara kerjanya.

Sugawara meringis, mengurungkan niatnya untuk membawa oleh-oleh untuk ibu tercinta. Ia mundur perlahan-lahan lalu berjalan dengan kepala menunduk sepanjang sisa perjalanan pulangnya.

Baru saja malam tadi Sugawara Koushi berkencan dengan [Surname][Name], belum genap 12 jam lalu, lho! Dan belum sepuluh menit yang lalu, Sugawara sudah melihat gadis itu sedang berciuman dengan rekan sesama setter Sugawara sendiri.

Lucu, bro.

Tapi tetap saja nyesek.

Esok harinya, Sawamura dibuat bingung dengan wajah cemberut Sugawara. Belum lagi, teman seangkatannya yang biasa lemah lembut itu bicara ketus pada Kageyama.

"Kamu kenapa, sih, Suga?" Sawamura bertanya lagi setelah berganti pakaian.

"Emangnya ada yang salah sama aku hari ini?" Sugawara menyahut ketus, memasukkan bajunya ke tas sekolah dengan kasar.

Sawamura mengembuskan napas kasar. Udahlah, Sawamura beneran capek sama tingkah sohibnya ini. 

ButterfliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang