°10

7.3K 390 6
                                        

Jangan buat hati ini khawatir. Cukup buat aku senang tak usah membuatku ketakutan.

♣♣♣

"Kakak tanggung jawab pokoknya. Udah bikin Kak Stella kaya gini, nggak mau tau!!" kata Andri kesal.

"Kak Stell bangun dong," kata Andri sembari menggoyangkan tubuh Stella. Hingga Stella mulai mengerjapkan matanya.

"HWA BUANG!!!" teriakan terdengar begitu kencang bersamaan dengan terbukanya mata Stella.

"Astaghfirullah!" pekik Andri dan Farrel bersamaan sembari mengelus dada mereka masing-masing.

"Rel please buang. Gue takut seriusan hiks," kata Stella yang diakhiri isakan tangis.

Farrel merutuki dirinya, kenapa tadi ia begitu bodoh hingga membuat Stella seperti sekarang. Farrel langsung memeluk Stella, membawa tubuh mungil Stella kedalam bekapannya.

Andri yang melihat itu langsung menutup kedua matanya dengan kedua telapak tangan mungil miliknya.

"Maafin gue, maaf gue udah keterlaluan sama lo. Gue udah ngerjain lo sampe kaya gini, nggak seharusnya gue sampe kaya tadi. Maaf, maaf Stell maaf," kata Farrel masih memeluk Stella erat hingga tanpa terasa dirinya mulai menitikkan air mata.

Stella masih membeku pada posisinya. Ia ingin mendorong Farrel saat itu juga. Namun entah kenapa, ia merasa begitu nyaman berada dalam pelukan Farrel. Hal ini malah membuat Stella ingin lebih berlama-lama berada didalam bekapan Farrel.

"Ng--nggak masalah kok, lagian gue juga tau kalau lo nggak ada maksud buat bikin gue sampai kaya gini. Maaf karna udah bikin kalian semua panik," balas Stella yang mulai melepas pelukannya.

"Nggak Stell, harusnya gue yang minta maaf. Gue udah kelewatan sama lo," kata Farrel dengan nada bersalah.

"Udah lah, biarin yang lalu biar berlalu. Jadiin pelajaran aja, gue nggapapa kok, asal jangan diulangin lagi," kata Stella sembari mengembangkan senyum tulusnya hingga membuat Farrel terpesona dengan paras Stella saat ini.

"Kalian pasti laper kan? Gue buatin makanan dulu ya?" kata Stella yang mulai beranjak dari posisinya.

"Gimana buat nebus rasa bersalah gue. Gue ajak kalian jalan-jalan sekaligus kita makan diluar," kata Farrel dengan nada begitu semangat.

"Nggak usah. Lo udah beliin gue barang-barang dan lo nggak perlu sampe ngajak makan diluar. Lagian masakan gue nggak kalah enak sama masakan di restoran-restoran diluar sana kok," balas Stella.

Farrel tersenyum mendengar omongan Stella barusan. Betapa beruntungnya ia bisa bertemu bahkan bisa dekat dengan sosok Stella yang begitu sangat ia harapkan akan menjadi isterinya.

"Gapapa kok. Lagian gue juga pengen sesekali ngajak kalian jalan-jalan," kata Farrel.

"Andri pasti juga belum pernah kan jalan-jalam bareng Kakak ganteng?" tanya Farrel dengan percaya dirinya.

"Belum Kak!" balas Andri dengan semangatnya.

"Nah kan belum. Yaudah mending sekarang Andri siap-siap ya? Kita ke mall buat jalan-jalan," kata Farrel.

Only You (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang