Mengenalmu, adalah salah satu cara Tuhan untuk menghapus luka yang sudah lama terpendam secara perlahan.
🎈🎈🎈
Rupa ayu Stella membuat mata Farrel tak henti-hentinya untuk menatap salah satu makhluk ciptaan Tuhan ini. Tangannya yang tak pernah lepas dari pulpen dan juga matanya yang selalu terfokus pada dokumen-dokumen yang menumpuk dihadapannya itu.
Seulas senyuman selalu Farrel sunggingkan, tak ada lelahnya ia memasang wajah bahagianya itu. Melihat gadis yang dicintainya, selalu ada didekatnya, bersamanya tentunya.
Selintas bayangan selalu tertera jelas dibenak lelaki muda ini. Membayangkan bagaimana kehidupannya nanti, jika Tuhan menjodohkan mereka berdua. Pasti akan sangat bahagia bisa hidup dengan orang yang sangat dicintainya. Banyak orang yang bilang, jika cinta pertama akan selalu gagal. Namun, jika Tuhan sudah memberikan jalan yang terbaik. Apakah masih dapat untuk ditolak?
"Ini," suara merdu keluar dari bibir Stella. Dengan tangan yang menyodorkan dokumen yang sudah selesai ia kerjakan.
Farrel masih berkelana dialam khayalannya. Ia belum tersadar jika saat ini Stella tengah melambai-lambaikan salah satu tangannya. Serta tak lupa ia sesekali memanggil nama Farrel guna menyadarkannya.
"WOYY!!" teriak Stella kencang, tepat ditelinga Farrel. Hingga membuat sang empu terlonjak kaget.
"Astaghfirullah Stell. Bisa nggak sih? Nggak usah teriak-teriak?" kesal Farrel sembari menepuk pelan kedua telinganya.
"Gue udah ngomong pelan ya sama lo. Tapi bukannya jawab, lo malah diem aja. Senyam-senyum, udah kaya orang gila tau nggak?!" geram Stella.
Farrel hanya memasang wajah cengengesan seolah ia hanyalah anak kecil polos. "Ngelamunin apaan sih lo?" tanyanya.
"Ah enggak. Gue cuma lagi bayangin bagaimana masa depan kita nantii, ahh indahnya. Gue bisa bayangin kalau itu semua akan bener-bener terjadi. Gue jamin bakal lebih indah dari apa yang selama ini gue bayangin," balas Farrel sejujur-jujurnya.
"Aneh," cibir Stella.
"Elah susah banget sih buat bikin lo baper?" kesal Farrel.
"Lah malah salahin gue, emang gue ngapain? Orang sedari tadi gue ngerjain tugas lo, sedangkan lo, cuma cengar-cengir," sungut Stella.
"Nih! Gue mau balik keruangan gue," kata Stella sembari menyerahkan dokumen itu pada Farrel.
"Oh ya lupa. Nanti setelah jam makan siang, ada meeting sama perusahaan milik Pak Herawan," ujarnya sebelum benar-benar meninggalkan Farrel.
Farrel hanya mengangguk lesu merespon perkataan Stella barusan. Dalam hati sebenarnya ia menggerutu kesal. Apa ini yang namanya perjuangan seseorang yang masih dalam tahap awal, cinta pandangan pertama?
Stella tidak istirahat, melainkan ia harus mengecek jadwal apa saja yang harus didatangi Farrel hari ini. Tak lupa ia memisahkan dokumen satu dengan yang lain, tujuannya. Agar lebih mudah, jika suatu waktu dokumen tersebut harus ditanda tangani oleh sang CEO.
Tatapan matanya tertuju pada figura foto yang terletak diatas mejanya. Tatapan kesalnya berganti dengan tatapan sendu. Keluarga bahagia yang berpose disana. Ayah, Ibu, dan juga Adeknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (Ending)
Teen FictionSequel "DafFania" Farrel Yoga Pranata A cover by : @yongsoemt_ ================ Bisa terbilang Farrel itu orang yang memiliki dua kepribadian. Tampan, humoris, pintar, kaya, cool, apa yang kurang? Hanya dalam urusan bercinta ia jauh dibawah kembara...