Setelah menunggu kurang lebih 15 menit, Stella memasuki ruang kerjanya dengan membawa satu gelas berisikan air putih dan juga satu mangkuk dan 2 sendok.
"Lama banget, emang pantry udah pindah tempat?" Tanya Farrel.
"Perjalanan dari sini ke pantry itu nggak sekali langkah. Harus melalui proses, naik lift dulu lah, jalan dulu lah. Belum lagi nyari mangkuk sama gelas," balas Stella dengan memasang wajah garangnya.
"Iya-iya. Yaudah siniin mangkuknya, biar gue pindahin sop buahnya," kata Farrel. Stella menyodorkan mangkuk itu dan dengan senang hati diterima oleh Farrel.
"Makanan buat gue mana?" Tanya Farrel kala melihat Stella mengeluarkan kotak bekalnya.
"Beli sendiri, ini makanan khususon buat gue," kata Stella.
"Lo hajat banget sama gue, tega lo sama atasan sendiri," katanya sembari mengerucutkan bibirnya kesal.
"Elah baperan amat jadi cowok. Yaudah iya, nih!" Ujar Stella dengan wajah yang ditekuk.
"Lah elo gimana?" Tanya Farrel sembari menatap kotak bekal yang disodorkan Stella.
"Gue bisa beli dikantin," balas Stella santai.
"Ya nggak bisa gitu dong. Kan lo yang masak, lo yang bawa, yakali lo nggak makan," kata Farrel.
"Ya kalau lo nggak mau yaudah. Biar gue yang makan, toh gue juga laper. Jadi biar nggak mubazir kan?" Ujar Stella.
"Ya nggak gitu juga," kata Farrel dengan wajah kesalnya.
"La terus mau lo apa?" Tanya Stella geram sendiri.
"Kita makan berdua, biar sama-sama kenyang," kata Farrel dengan cengiran kudanya.
Stella hanya memutar bola matanya malas, hingga dengan terpaksa ia harus menuruti apa kemauan bos-nya itu.
"Lo duduk sini," kata Farrel sembari memindahkan kursi di depannya, menjadi disampingnya.
"Ribet banget elah, tinggal makan doang juga," sungut Stella.
"Ya suka-suka gue lah," kata Farrel dengan nada songongnya.
"Lo yakin mau makan ini?" Tanya Stella.
"Yakin lah, gini-gini gue juga suka kali sama semur jengkol," balas Farrel.
"Tapi habis ini, lo bakal meeting," kata Stella.
"La terus?"
"Napas lo bisa bau ogeb!" Kesal Stella.
"Ada sikat gigi, ada pengharum mulut. Jadi kenapa harus takut bau?" Balas Farrel santai.
"Toh tadi pas sarapan dirumah lo juga makan ini," lanjutnya.
"Terserah elo," balas Stella.
Dirinya bahkan saat ini dengan lahapnya menyantap bekal yang dibawa Stella. Seolah dirinya tidak makan selama 3 hari.
"Aaa," ucap Farrel mengode Stella agar membuka mulutnya.
"Gue bisa sendiri," kata Stella sembari menjauhkan mulutnya.
"Sekali aja, biar lo ngerasain rasanya disuapin orang ganteng itu kaya gimana," kata Farrel dengan percaya dirinya.
"Najis banget gilak," kata Stella sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yaudah buka mulutnya," perintah Farrel. Maka dengan sangat terpaksa, Stella membuka mulutnya.
"Nah pinter, enak kan?" Kata Farrel tersenyum manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (Ending)
Teen FictionSequel "DafFania" Farrel Yoga Pranata A cover by : @yongsoemt_ ================ Bisa terbilang Farrel itu orang yang memiliki dua kepribadian. Tampan, humoris, pintar, kaya, cool, apa yang kurang? Hanya dalam urusan bercinta ia jauh dibawah kembara...