Stella langsung melepaskan pelukan antara dirinya dan juga Farrel. Kenapa begitu? Karena dirinya mendengar ucapan Farrel yang terdengar mengganjal itu.
"Maksudnya?" Tanyanya dengan satu alis yang terangkat.
"Ya maksudnya, gue ngomong panjang lebar kaya gitu tu ya butuh latian juga. Nggak asal ngomong terus bisa langsung lancar. Gue hapalin itu sehari semalem tau nggak? Dan alhamdulillah-nya, lo mau ngabulin permintaan gue." Balas Farrel yang sontak langsung membuat Stella naik pitam.
"Sumpah lo ya, ish!!" geram Stella sembari bersikap seolah ingin memukul Farrel menggunakan tangannya yang terkepal.
"Ya maaf, tapi paling enggak itu beneran omongan tulus gue. Gue tulis habis itu gue hapalin," kata Farrel dengan tatapan yang meneduhkan.
"Gue tau kalau gue nggak bisa jadi romantis, layaknya orang lain. Tapi paling enggak, gue bisa buat lo bahagia dengan cara yang sederhana," lanjutnya lagi.
Pipi Stella dibuat semakin memanas mendengar penuturan Farrel barusan. Dalam pikirannya saat ini, Stella ingin mencari cara agar Farrel tidak semakin membuatnya pingsan hanya karena baper.
Pandangan Stella tertuju pada jam tangannya. "Ki-kita harus segera meeting," ujarnya sembari menata berkas-berkas yang harus dibawa.
Farrel tersenyum menatap punggung Stella yang semakin menjauh dimakan jarak. Kenapa harus terburu-buru sedangkan bos-nya saja ada disini.
⭐⭐⭐
"Kalau begitu, meeting kali ini saya tutup, terimakasih atas kerjasamanya. Semoga kerjasama antar perusahaan kita kali ini, bisa sama-sama menguntungkan kedua belah pihak," ujar Farrel menutup meeting-nya kali ini.
"Baik, senang bisa bekerja sama dengan Anda," ujar rekan meeting Farrel sembari menjabat tangan Farrel.
Setelah semuanya dirasa selesai, Farrel maupun Stella sama-sama kembali menuju ruang kerja mereka masing-masing.
"Stell?" panggil Farrel.
Stella menoleh dengan tatapan polosnya. Wajah yang begitu menggemaskan dimata Stella.
"Nanti gue mau ngajak lo ketemu sama keluarga gue," ujar Farrel.
"Duh gimana ya," kata Stella sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Bentar aja. Gue cuma mau ngenalin lo sama keluarga gue. Makan malam habis itu pulang. Nanti ajak Andri sekalian," kata Farrel.
"Jam?" tanya Stella polos.
Farrel tersenyum. "Setelah pulang kerja," balas Farrel yang hanya mendapat respon anggukan dari Stella.
000
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam Kak."
"Ada Kakak ganteng juga?" Andri langsung berlari menuju Farrel yang sudah berjongkok sembari merentangkan tangannya. Siap untuk menggendong Andri.
"Andri udah makan?" tanya Stella.
"Udah Kak," balas Andri dengan senyum manisnya.
"Andri udah mandi juga kan? Ganti baju gih, kita mau kerumahnya Kakak ganteng," kata Farrel. Andri yang tadinya menatap Stella langsung menoleh senang kearah Farrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (Ending)
Подростковая литератураSequel "DafFania" Farrel Yoga Pranata A cover by : @yongsoemt_ ================ Bisa terbilang Farrel itu orang yang memiliki dua kepribadian. Tampan, humoris, pintar, kaya, cool, apa yang kurang? Hanya dalam urusan bercinta ia jauh dibawah kembara...