Tidak semua kehidupan seseorang itu sempurna. Akan ada masalah juga kekurangan yang menghadapi mereka.
Suasana keluarga yang sudah lama tidak Stella rasakan, kini kembali ia rasakan. Makan bersama ditengah-tengah harmonisnya kekeluargaan.
"Stella tinggal dimana?" tanya Nia.
"Deket sama perusahaan kok Mah, nggak besar, tapi cukup untuk tinggal berdua," balas Stella.
Nia yang sudah mengetahui perihal seluk beluk Stella, hanya tersenyum manis. Gadis di hadapannya ini tidak melebih-lebihkan, ataupun mengurangi.
"Mama ada apartemen yang kosong di deket kantornya Farrel, kalau kamu sama Andri tinggal disana aja gimana? Mau kan? Biar nanti Mama atau yang lain mau main, bisa gampang," kata Nia.
"Nggak usah Mah, itu berlebihan. Tinggal di rumah yang sekarang juga sudah lebih dari cukup," balas Stella.
"Jangan merasa sungkan Stell, lagi pula, kita ikhlas kok ngasih kamu tempat tinggal itu. Daripada nggak ada yang ngehuni kan?" sambung Rachel.
"Nah bener tuh apa kata Rachel, gapapa, kan kamu sama Andri juga udah kita anggap sebagai bagian keluarga," kata Daffa.
"Denger kan Stell, gapapa. Kamu mau aja ya?" pinta Farrel.
Stella nampak terdiam dan berpikir sejenak.
"Terus nanti, sekolah Andri gimana? Kan sekolahnya jauh banget dari apartemen itu nanti," kata Stella.
"Urusan sekolah Andri, dia bisa pindak kok. Nanti biar Papa yang urus kepindahannya," kata Daffa.
"Udah gapapa, kamu nggak usah sungkan sama kita," kata Rafa.
"Bukannya Stella nolak kebaikan dari keluarga ini. Tapi ini berlebihan banget, Stella juga orang yang baru kalian kenal, kalau Stella bukan orang baik-baik gimana? Segampang itu kalian ngasih hal yang tak mewah itu ke Stella?" balas Stella.
"Kita semua yakin sayang, ini juga udah kita bicarain sebelumnya. Kita sepakat kalau mau ngasih apartemen itu buat kamu, kalian tinggal disana. Nggak usah ngerasa nggak enak, kita semua ngasih itu ke kamu dan Andri. Karena kita yakin kalau kamu dan adik kamu memang pantas mendapatkan," kata Nia.
"Stella nggak bisa ngomong apa-apa lagi, entah harus berapa juta kali Stella ngomong makasih sama keluarga ini. Kalian semua udah banyak ngebantu Stella sama adik Stella," ucap Stella dengan pelannya. Ia tak percaya atas apa yang baru saja ia dapatkan itu. Benarkah?
"Nggak perlu makasih Stell," kata Daffa.
"Ini semua rezeki dari Allah yang dititipkan lewat keluarga ini," lanjut Nia.
"Makasih banyak," ucap Stella. Matanya berkaca-kaca karena haru.
###
Saat ini Stella dan yang lain tengah sibuk mengurus pindahan. Mereka semua membagi tugas, Daffa dan Rafa mereka mengurus kepindahan sekolah Andri. Rachel mengajak Andri berbelanja bulanan. Sedangkan Farrel, Stella, dan juga Nia. Mereka bertiga tengah sibuk menata barang yang dibawa.
"Mama kasih ini buat Stella, biar nanti kreasi kue Stella bisa semakin berkembang," kata Nia sembari memberikan buku resep kue miliknya pada Naya.
"Wahh, makasih Mah," kata Stella senang.
Nia hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Oh iya Rel, besok ajakin Stella ke mall. Beli baju, buat dia sama Andri," ujar Nia.
"Eh nggak usah Mah, Stella masih ada banyak baju kok. Apalagi Andri," tolak Stella. Ia sudah begitu banyak merepotkan keluarga Farrel. Jadi, ia tidak ingin semakin dikira jika dirinya tak jauh berbeda dengan gadis pada umumnya. Yang hanya mengejar harta Farrel saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (Ending)
Teen FictionSequel "DafFania" Farrel Yoga Pranata A cover by : @yongsoemt_ ================ Bisa terbilang Farrel itu orang yang memiliki dua kepribadian. Tampan, humoris, pintar, kaya, cool, apa yang kurang? Hanya dalam urusan bercinta ia jauh dibawah kembara...