Terkadang hari-hari terasa begitu melelahkan, aktivitas yang dilakukan dari pagi sampai larut malam. Kurangnya istirahat juga waktu untuk makan, bisa-bisa membuat tubuh menjadi drop.
Hari ini, sudah hari ke lima Stella dan Farrel berada di negeri orang. Mungkin karena kelelahan, maka dari itu, sudah sejak tadi malam Stella drop. Wajar memang, karena memang selama mereka disana, selalu berangkat pagi dan pulang larut malam. Ditambah banyaknya pekerjaan yang masih harus dibawa ke hotel untuk dilembur.
Dan karena drop-nya kesehatan Stella, Farrel rela membatalkan meeting dan lebih memilih untuk menjaga Stella.
"Gimana? Masih pusing enggak?" tanyanya sembari menyuapkan satu sendok bubur yang ia buatkan tadi untuk Stella.
"Udah agak mendingan kok," balas Stella.
"Maaf ya, gara-gara aku, kamu jadi batal meeting," katanya penuh sesal.
"Gapapa kok, kan kamu juga lagi sakit juga. Nanti kalau aku tetep kekeh buat meeting. Terus, yang jagain kamu siapa?" balas Farrel.
"Aku nggak dijaga juga gapapa kali Rel, udah gede juga," ujar Stella sembari terkekeh.
"Sama aja. Yang ada, nanti aku malah khawatir kalau kamu aku biarin sendiri disini," kata Farrel.
"Yaudah terserah," kata Stella akhirnya. Karena menurutnya, berdebat dengan Farrel tidak akan ada ujungnya. Layaknya debat kusir, panjang. Tapi tak memiliki maksud yang jelas.
"Kamu udah sarapan?" tanya Stella.
"Belum, nanti aja setelah nyuapin kamu," balas Farrel.
"Ini biar aku aja yang makan, aku bisa sendiri. Mendingan sekarang kamu sarapam dulu gih," ucap Stella. Namun langsung dibalas gelengan kepala oleh Farrel.
"Kamu selesai makan dulu," katanya.
"Keras kepala dasar," cibir Stella kesal.
"Ya iya lah, namanya juga kepala manusia. Kalau lembek ya kepala ubur-ubur," balasnya yang justru membuat Stella tertawa.
"Malah ketawa sih? Bener kan?" lanjut Farrel dengan wajah bingungnya.
"Bener kok bener. Cuma, keras kepala yang aku maksud tuh bukan gitu," kata Stella masih dengan gelak tawanya.
"Dah lah males," ujar Farrel dengan raut wajah dibuat kesal.
"Hahaha. Iya-iya, buburnya udah habis nih," kata Stella.
"Oh iya lupa," kata Farrel masih dengan wajah kesal. Namun tangannya tak luput dari gerakan menyuapi bubur ke dalam mulut Stella.
"Cepet sembuh dong," katanya sembari menatap wajah pucat Stella.
"Ini tu udah sembuh. Orang aku cuma kecapean aja kok," balas Stella.
"Sama aja, sampe lemes nggak ada tenaga gitu," kata Farrel.
"Namanya juga capek."
"Iya juga ya," ujarnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Iya lah," sambung Stella akhirnya.
"Satu suapan lagi. Habis itu minum obat, terus Stella tidur oke?" kata Farrel sembari menyuapkan satu sendok terakhir.
"Dah habis," ujarnya.
"Sekarang minum obat, langsung tidur."
"Iya-iya bawel," balas Stella.
"Aku bawel gini juga karena kamu toh," katanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You (Ending)
Dla nastolatkówSequel "DafFania" Farrel Yoga Pranata A cover by : @yongsoemt_ ================ Bisa terbilang Farrel itu orang yang memiliki dua kepribadian. Tampan, humoris, pintar, kaya, cool, apa yang kurang? Hanya dalam urusan bercinta ia jauh dibawah kembara...