Chapter 7 The Past

16 2 0
                                    

Yandhi mengantar Marsha sampai didepan rumahnya.

"Makasih Yand, udah ngantar aku pulang." Ucap Marsha setelah melepas sabuk pengaman.

"Sama-sama. Makasih juga sudah menemaniku. Lain kali kita bisa pergi lagi kan ?"

"Iyah, boleh aja." Sahut Marsha tersenyum. Lalu keluar dari mobil.

Marsha melambaikan tangannya ke arah Yandhi dan masuk ke dalam halaman rumah yang dipagari.

Yandhi tersenyum membalasnya, setelah melihat Marsha sudah masuk. Ia pun menjalankan mobilnya lagi dan meninggalkan tempat itu.

***

Tiba di rumah, Yandhi berjalan masuk ke dalam rumah sambil memainkan kunci mobil di jari telunjuknya dengan memutar-mutarkannya di udara.

Dan melihat di sofa ruang keluarga, Indri sedang menonton TV sambil melahap popcorn. Yandhi menjatuhkan dirinya di sofa, duduk di sebelah kakaknya.

"Gimana kencanmu ?" Tanya Indri, masih fokus dengan tontonannya.

"Hah ! Kencan ?!" Yandhi malah tanya balik.

"Lho, iya to, bukannya kamu habis kencan sama Marsha ?" Indri memastikan pertanyaannya.

"Bukan kencan kak." Jawab Yandhi.

"Yah, maksudnya pede kate." Indri tersenyum menggoda adiknya itu.

"Terserah kakak deh." Kata Yandhi. Lalu bangkit berjalan menuju tangga ke lantai atas dimana terdapat kamarnya.

"Eh, mau kemana ?"

"Ke kamar lah. Why ? Want to come along ?!"

"No, I don't." Ujar Indri.

Sebuah pesan masuk, Indri pun mengambil Hp-nya. Membaca sebentar kemudian bangkit dan segera pergi ke kamarnya bersiap untuk pergi.

Indri tiba di sebuah Kafe, lalu duduk di sebelah seorang laki-laki yang secara refleks menoleh ke arah Indri, dia tersenyum.

"Maaf ya kalau lama nunggu." Kata Indri.

"Nggak koq, aku juga baru sampai. Pesan seperti biasa ?" Jawab Asher.

Indri mengangguk tersenyum. "Kak Asher lama di Indo ?"

"Belum tahu, mungkin setelah urusan disini selesai."

"Apa kabar Jose ?"

"Dia sehat."

"Hm, baguslah."

"Yandhi apa kabar ?"

"Sehat juga," Jelas Indri. "Aku heran, apa mereka berdua tidak saling rindu ya ?!"

Asher tergelak.

"Kenapa tertawa ?"

"Lain kali kita ajak mereka ketemu, ok ?!" Saran Asher.

"Ide yang bagus."

Indri dan Asher pun menikmati santapan keduanya yang telah dipesan tadi. Bercerita banyak hal karena jarang sekali bertemu, mumpung Asher sedang di Indonesia. Mengurus beberapa kepentingan perusahaan keluarga, keduanya adalah teman lama sedari kecil. Setelah lulus sekolah menengah atas, Asher pindah ke Sidney dan kuliah hingga bekerja. Jadi sangat jarang punya waktu untuk kembali ke Indonesia walau hanya sekedar menemui keluarga.

Ketika tengah asik mengobrol dengan Indri, tiba-tiba Hp Asher berdering tanda ada panggilan masuk.

"Ya ?" Sahut Asher, menempelkan benda persegi itu di telinga kirinya.

Setetes Embun PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang