"Huwaaaa.... ayaaah....!" terdengar tangisan Daehan dari kamar.
"Daehan tidur!" terdengar juga seruan Soora setelahnya. Kyungsoo dan Chanyeol tertawa kecil.
"Kenapa lagi dia itu" gumam Kyungsoo sambil beranjak dari sofa. Chanyeol mengekori adik sepupunya ke kamar.
Kyungsoo masuk ke kamarnya dan langsung berbaring di kasur tepat di samping Daehan. Sementara itu Chanyeol berdiri sambil bersender ke kusen pintu.
"Daehan kenapa bangun?" tanya Kyungsoo sambil melingkarkan tangannya di tubuh Daehan. "Ada yang sakit?"
"Ayah Daehannya berisik, Soora mau tidur. Kalau besok di sekolah Soora tidur di kelas kan gak lucu. Masa anaknya Do Kyungsoo tidur di kelas!" sang kakak merengut kesal dengan mata setengah terpejam.
Kyungsoo tertawa. "Iya-iya, maaf ya kakak" kata Kyungsoo sabar.
Daehan tak menjawab pertanyaan Kyungsoo sebelumnya, mungkin anak itu belum bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan. Daehan hanya memiringkan tubuhnya menghadap Kyungsoo sambil memegang hidungnya dan merengek-rengek.
"Hidungnya buntu ya? Ayah gendong ya biar hidungnya gak buntu lagi?" kata Kyungsoo. Daehan langsung mengangguk. Daehan baru saja minum obat tiga jam yang lalu jadi meski hidungnya tersumbat Kyungsoo tak bisa memberikan obat untuk Daehan.
Kyungsoo duduk di kasur lalu menarik Daehan ke pelukannya. Anak itu menyandarkan kepalanya di bahu Kyungsoo dengan lesu. Tangannya melingkar di leher Kyungsoo.
Kyungsoo mengelus rambut tebal Soora lalu membetulkan selimutnya. "Sudah, Daehannya sudah ayah urus. Soora bisa tidur" ujarnya lembut.
"Terima kasih ayah" kata Soora sambil menatap sayu kearah Kyungsoo.
"Iya. Sudah cepat tidur lagi, besok sekolah. Malu masa anaknya Do Kyungsoo telat ke sekolah" canda Kyungsoo sambil mengusap-usap rambut tebal Soora. Soora tertawa lalu memejamkan matanya.
Kyungsoo menggendong Daehan keluar. Lagi-lagi Chanyeol mengekorinya. "Wah aku benar-benar tidak tau kamu bisa selembut ini Soo" komentarnya sambil mendecak tak percaya.
"Sialan" umpat Kyungsoo sambil tertawa kecil.
"Tialan" Daehan menirukan ucapan ayahnya.
Kyungsoo dan Chanyeol bertatapan.
"Pfft" Chanyeol mati-matian menahan tawanya. Mati kau Kyungsoo. batinnya.
"Sialan itu bukan kata-kata yang bagus. Daehan gak boleh mengucapkan kalimat itu oke? Ayah minta maaf ya" jelas Kyungsoo.
"Iya" Daehan hanya menjawab singkat. Sementara itu Chanyeol sudah tertawa terpingkal-pingkal tanpa suara. Lelaki itu bahkan memukul-mukul sofa karena tawanya tidak bisa tersalurkan melalui suara. Kyungsoo hanya bisa memelototi Chanyeol.
"Hidung Daehan masih buntu?" tanya Kyungsoo.
"Nggak" Daehan menggeleng kecil.
"Yasudah tidur ya" kata Kyungsoo sambil menepuk-nepuk pantat Daehan. Tak lama Daehan pun tertidur lelap di gendongan sang ayah.
"Yeol kamu mau tidur disini atau pulang ke dorm?" tanya Kyungsoo.
"Sepertinya aku pulang aja" jawab Chanyeol.
Kyungsoo melirik jam dinding di ruang tengah. "Ini sudah jam setengah dua belas. Kamu yakin? Bus jam segini mana ada. Taksi juga sulit jam segini. Kalau MRT... masih ada sampai jam dua belas sih, tapi nanti ada yang mengenalimu"
"Iya juga ya" kata Chanyeol.
"Tidur disini saja. Kamar satunya kan kosong. Besok pagi kamu pulang denganku setelah mengantar anak-anak. Eh, jadwal kita jam berapa?" Kyungsoo tiba-tiba teringat jadwalnya.
Chanyeol tampak mengingat-ingat. "Emm... besok kita pre-recording di SBS jam sebelas. Berarti kita harus ada disana jam sembilan"
"SBS di Sangam-dong, berarti Mapo ya" gumam Kyungsoo. "Sebenarnya lebih efisien kalau pagi-pagi sekali kita ke dorm mengambil barang-barangku, setelah itu kamu tinggal di dorm, baru aku mengantar Soora ke sekolah dan Daehan ke rumah, setelah itu baru ke gedung SBS karena Seogyo dan Sangam sama-sama di distrik Mapo. Tapi kan... masa iya aku membawa mereka berdua ke dorm? Kalau hanya membawa Daehan sih gampang saja, aku tinggal menyuruhnya pura-pura tidur. Tapi kalau Soora? Mereka pasti akan menanya-nanyai Soora. Jadi bagaimana ya. Tidak mungkin juga kalau mereka berdua kutinggal di dalam mobil"
"Ah, begini saja Soo" Chanyeol menjentikkan jarinya. "Pagi-pagi sekali aku antar Soora ke sekolah naik taksi. Sekolahnya kan jauh dari sini. Nah saat aku berangkat mengantar Soora kamu juga berangkat ke Apgujeong dengan Daehan. Kamu tolong ambilkan barang-barangku juga. Setelah dari sekolah Soora aku ke rumah Jihan. Kamu juga setelah dari dorm ke rumah Jihan. Dari rumah Jihan kita langsung ke SBS" usulnya.
"Atau, begini" katanya lagi. "Aku antar Soora naik taksi sekalian aku bawa Daehan juga. Kamu ke dorm sendiri. Setelah itu kita bertemu di rumah Jihan, baru langsung ke SBS"
"Kamu yakin bisa membawa anak-anakku? Kelakuan anak-anakku ini benar-benar ajaib" ujar Kyungsoo tak yakin. "Dan juga kalau ada yang mengenalimu?"
"Yakin Soo, tenang saja. Soal penyamaran, taksinya kita suruh masuk basement supaya gak ada yang melihat. Aku pakai penyamaran seperti biasa, hoodie, masker dan kacamata hitam. Nanti di sekolah Soora aku tidak keluar dari taksi. Nah di rumah Jihan juga begitu, taksinya masuk ke halaman rumah. Otte?"
"Arasseo, begitu saja. Kamu bawa Daehan dan Soora" jawab Kyungsoo setuju.
"Oke" Chanyeol mengangguk.
———
"Daehan ikut Chanyeol samchon ya" kata Kyungsoo sambil menyisir rambut Soora.
"Aniyaaaa!" seru Daehan.
"Loh? Ikut sama samchon aja, Daehan. Samchon antar ke rumah Daehan" kata Chanyeol.
"Gamauuuu. Ama ayahhh!" serunya marah.
"Astaga anak ini..." Kyungsoo memijat keningnya. "Yasudah-yasudah Daehan ikut ayah"
"Memangnya ayah mau kemana?" tanya Soora.
"Ayah mau ke dorm EXO dulu mengambil barang-barang ayah sama Chanyeol. Soora nanti sekolah diantar Chanyeol samchon naik taksi ya? Soalnya ayah sama Chanyeol samchon ada jadwal jam sembilan. Jadi habis dari dorm ayah antar Daehan ke rumah kalian. Enggak apa-apa kan kalau ayah gak mengantar Soora sekolah? Maafkan ayah ya?" tanya Kyungsoo hati-hati sambil mengikat rambut Soora.
"Iya gak apa-apa ayah, Soora sama samchon aja. Daehan sama ayah aja nanti samchon kerepotan. Daehan itu rese" kata Soora. Kyungsoo dan Chanyeol tertawa. Daehan yang diomongi hanya memajukan bibirnya.
"Nah sudah selesai" ujar Kyungsoo setelah selesai mengikat rambut Soora.
"Terima kasih ayah" kata Soora. Ia segera menggendong tas sekolahnya.
"Taksinya sudah menunggu dibawah. Ayo kita berangkat" ajak Chanyeol.
Kyungsoo segera mengambil tas Daehan lalu menggandeng tangan Daehan. "Ayo"
Mereka berempat turun ke basement. Apartemen ini apartemen elit yang dihuni kalangan atas. Para penghuni apartemen ini tak akan peduli meski mereka melihat Kyungsoo dan Chanyeol bersama dua orang anak.
Chanyeol memasang maskernya dan membukakan pintu untuk Soora. Soora pun segera masuk kedalam taksi. "Hati-hati ya" ujar Kyungsoo.
"Kamu juga. Good luck" balas Chanyeol. Kemudian lelaki itu duduk di samping Soora dan menutup pintunya. Setelah taksi itu pergi, Kyungsoo masuk ke mobilnya dan mendudukkan Daehan di babyseat. Setelah memasang seatbelt, Kyungsoo duduk di kursi kemudi dan meletakkan tas Daehan di kursi belakang. Ia memasang seatbelt lalu mobilnya pun melaju meninggalkan apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father: dks
FanfictionDo Kyungsoo x OC Kisah ini tentang Do Kyungsoo, salah satu vokalis utama boygroup fenomenal sekaligus aktor yang sedang berada di puncak popularitasnya. Kisah ini tentang lelaki yang nampak seperti seseorang yang benar-benar tak pernah berpikir untu...