Shin Jihan.
Bohong kalau kubilang aku tak menyayangimu lagi.
Bohong kalau kubilang aku tak mencintaimu lagi.
Bohong kalau kubilang aku tak pernah merindukanmu.
Sayangnya, aku tak pernah menyadari bahwa semua itu hanyalah kebohongan yang kubuat sendiri. Aku tak pernah menyadarinya sampai kamu pergi, untuk selama-lamanya.
Jihan, kalau boleh jujur, aku nggak bisa membayangkan hidup tanpa kamu. Selama ini hidupku baik baik saja karna meski tak melihatmu, aku tau kamu ada, sehat dan baik-baik saja di rumah itu. Tapi sekarang kamu nggak lagi ada di dunia ini, dan rasanya menyesakkan.
Jihan, aku nggak pernah berhenti mencintaimu. Selama bertahun-tahun kita berpisah, perasaanku ternyata nggak pernah berubah. Dan kini, aku berada di level tertinggi mencintai seseorang, yaitu mengikhlaskan.
Mengikhlaskan dan melepaskan kamu itu emang nggak gampang, Jihan. Tapi aku janji, aku bakal berusaha sekuat yang aku bisa untuk mengikhlaskan kamu, tapi pelan-pelan. Gak apa-apa kalau aku pelan-pelan, ya, Jihan?
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tapi perpisahan denganmu adalah hal yang tak pernah kuduga akan terjadi secepat ini. Tapi, meski ragamu tak lagi ada disini, kamu akan tetap hidup dalam hati dan memoriku, kamu akan selalu kurengkuh dalam doa, dan namamu akan selalu kusebut dalam setiap bahagiaku, sedihku, dan doaku.
Aku selalu berharap Tuhan menulis kisah kita lebih panjang, tapi ternyata kisah kita selesai disini. Meski begitu, hidup bakalan tetap berjalan. Meski ragamu tak lagi bisa kurengkuh, meski suaramu tak lagi bisa kudengar, meski senyummu tak lagi bisa kulihat, hidupku harus terus berlanjut. Jangan khawatir ya, Jihan. Jangan juga khawatirkan anak-anak kita, karena aku pasti akan menjaga dan membesarkan mereka. Aku akan pastikan aku dan anak-anak hidup baik-baik saja
Kisah kita memang singkat, kisah kita memang selesai disini, tapi aku janji cintaku tak akan singkat, cintaku tak akan selesai, cintaku tak akan habis dan tak akan hilang.
Terima kasih karena pernah ada. Terima kasih karena pernah menjadi yang termanis dan terindah. Terima kasih karena pernah menjadi bagian dari hidupku. Meski ragamu pergi, tapi kenanganmu akan tetap tertinggal disini, abadi, bersama orang-orang yang pernah mengenalmu. Segala kenangan tentangmu akan tersimpan apik dalam hati dan ingatanku, tak akan pernah terlupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father: dks
Fiksi PenggemarDo Kyungsoo x OC Kisah ini tentang Do Kyungsoo, salah satu vokalis utama boygroup fenomenal sekaligus aktor yang sedang berada di puncak popularitasnya. Kisah ini tentang lelaki yang nampak seperti seseorang yang benar-benar tak pernah berpikir untu...