10

230 23 0
                                    

Hanya butuh delapan menit bagi Kyungsoo untuk sampai di dorm EXO di Apgujeong-dong. Jarak dari apartemennya ke dorm memang hanya dua kilometer.

Kyungsoo menoleh kearah Daehan setelah memarkirkan mobilnya di basement. Anak itu tertidur lelap. Pernafasannya baru benar-benar lancar tadi pagi setelah ia meminum obat lagi. Semalam meski Kyungsoo sudah menidurkan Daehan sambil menggendongnya, tidurnya tetap tidak lelap. Beberapa kali ia terbangun saat dini hari, namun ia tak membangunkan Kyungsoo yang tertidur pulas di sampingnya.

Sempat terbesit dalam pikiran Kyungsoo untuk meninggalkan Daehan di mobil selagi ia naik ke dormnya, namun ketakutannya lebih besar. Bagaimana kalau tiba-tiba Daehan bangun sebelum ia kembali dan menangis? Bagaimana kalau ada yang menculiknya? Dan masih banyak lagi pikiran-pikiran jelek yang mampir di kepala Kyungsoo. Pada akhirnya, Kyungsoo memutuskan untuk membawa Daehan saja. Lelaki itu keluar dari mobilnya setelah beberapa menit berdebat dengan dirinya sendiri dan beralih ke pintu penumpang depan. Ia membuka seatbelt lalu menggendong Daehan perlahan. Saking lelapnya Daehan sama sekali tak terbangun.

Setelah mengunci mobil, Kyungsoo segera naik ke lantai lima belas tempat dormnya berada. Ia mengeluarkan cardlock dan membuka pintu dorm. Sangat sepi. Tentu saja, ini masih jam setengah tujuh. Namun beberapa member sudah bangun. Sehun, Junmyeon dan Baekhyun duduk di sofa ruang tengah dengan mata mengantuk.

Kyungsoo berjalan melewati mereka begitu saja. Mata mereka bertiga langsung terbuka lebar saat melihat Kyungsoo menggendong seorang anak kecil.

"Ya anak siapa itu?!" seru Baekhyun heboh.

"SSHHHH!" Kyungsoo langsung berbalik badan dan memelototi Baekhyun. "Diam, dia tidur!" omelnya.

"Maaf-maaf" suara Baekhyun memelan. "Tapi serius, itu anak siapa?"

"Iya itu anak siapa?" timpal Sehun.

"Ponakan Chanyeol" jawab Kyungsoo datar.

"Ponakan Chanyeol?" tanya Junmyeon sambil memicingkan matanya.

Kyungsoo tak menjawab, ia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Ia menidurkan Daehan di kasurnya lalu ia mengambil tas miliknya dan Chanyeol. Ia memasukkan barang-barang yang akan dia dan Chanyeol perlukan, seperti baju ganti, handuk, jaket, dan lain-lain.

Setelah memasukkan seluruh keperluan ke dalam tas, Kyungsoo membawa kedua tas itu dan menggendong Daehan. Ia segera keluar dari kamarnya.

Member lainnya masih belum bangun. Hanya ada Junmyeon, Baekhyun dan Sehun yang masih duduk di sofa ruang tengah dengan wajah yang sulit dijelaskan.

"Aku sudah janjian dengan Chanyeol di Mapo. Aku akan memulangkan anak ini dan menjemput Chanyeol kesana setelah itu kami langsung ke SBS. Aku duluan ya" pamitnya lalu dengan cepat berjalan ke pintu dorm.

"Kyungsoo tunggu" suara Junmyeon menghentikan langkah Kyungsoo. Kyungsoo berbalik dan menatap ketiga membernya.

"Itu benar keponakan Chanyeol?" tanya Junmyeon.

"Untuk apa aku berbohong?" Kyungsoo bertanya balik. "Aku pergi dulu"

Kyungsoo membuka pintu dan segera pergi dari sana. Setelah menutup pintu kembali, ia menghela napas.

Bohong kalau dia tidak merasa gugup dan takut. Dia gugup dan sangat takut. Bahkan jantungnya berdetak dengan sangat kencang.

Ia lalu melirik Daehan. Untungnya dia benar-benar tertidur. Kepalanya bersandar di bahu Kyungsoo dan menghadap leher Kyungsoo sehingga member tidak bisa melihat wajahnya.

Kyungsoo kembali menghela nafasnya, lalu segera pergi ke basement.

———

"Soora masuk jam berapa?" tanya Chanyeol.

"Jam delapan samchon" jawab Soora.

Chanyeol mengecek arlojinya. Masih pukul setengah delapan. Soora belum terlambat.

Lima belas menit kemudian mereka sampai di sekolah Soora. Seogyo memang sangat jauh dari Sinsa, apalagi Seogyo dan Sinsa terletak di distrik yang berbeda. Belum lagi macetnya jalanan Seoul di pagi hari.

"Soora belum telat kan?" tanya Chanyeol.

Soora menggeleng. "Belum kok. Terima kasih ya samchcon"

"Iya sama-sama. Nanti yang jemput Soora siapa?" tanya Chanyeol lagi.

"Biasanya Pak Kim yang jemput, supir di rumah" jawab Soora.

"Oh, yasudah. Belajar yang pandai ya" Chanyeol mengusap kepala Soora lembut tanpa merusak rambutnya yang tadi diikat oleh Kyungsoo.

"Iya. Soora sekolah dulu samchon" Soora membuka pintu taksi dan keluar. Setelah menutup kembali pintu taksi, ia berlari ke dalam area sekolah.

Setelah Soora menghilang dari pandangan, Chanyeol memberi alamat rumah Jihan pada sang supir taksi. Taksi itupun melesat ke rumah Jihan yang berada tak jauh dari sekolah Soora.

———

Ketika mobil Kyungsoo memasuki halaman rumah Jihan, ia dapat melihat Chanyeol duduk di kursi teras sambil memainkan ponselnya.

Kyungsoo mengecek jam di dashboard mobilnya setelah memarkirkan mobilnya. Pukul setengah sembilan, perkiraan Kyungsoo paling tidak Chanyeol sudah duduk disana selama empat puluh menit.

Kyungsoo menurunkan Daehan yang sudah bangun dari mobil. Ia mengambil tas Daehan dan mengunci mobil lalu menghampiri Chanyeol bersama Daehan.

"Kenapa enggak masuk?" tanya Kyungsoo.

"Ah, aku tidak begitu mengenal Jihan jadi aku disini saja" kata Chanyeol kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Jihan ada di rumah?" tanya Kyungsoo heran. Chanyeol mengangguk. "Tumben" gumam Kyungsoo.

Mereka semua masuk ke dalam rumah bertepatan dengan Jihan yang keluar dari dapur.

"Eh, Kyungsoo?" ia tampak sedikit terkejut.

Kyungsoo mengangguk. "Aku mau memulangkan Daehan" katanya lalu meletakkan tas Daehan di sofa. "Daehan, ayah pergi dulu ya"

"Angann, ayah ngan egii!" rengek Daehan. (Jangann, ayah jangan pergii!)

"Ayah mau kerja sayang. Daehan di rumah sama ibu ya" Kyungsoo berjongkok di depan Daehan lalu menciumi pipinya.

"Angannn" rengeknya lagi. (Jangannn)

Jihan menghampiri Daehan lalu menggendongnya meski Daehan memberontak. Tangannya berusaha menggapai Kyungsoo. Kyungsoo ikut berdiri, kini berhadap-hadapan dengan sang mantan istri. "Ayahmu mau kerja" kata Jihan.

"Angan eja" Daehan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menangis. (Ayah jangan kerja)

"Enggak boleh begitu Daehan" ujar Jihan datar.

Kyungsoo mengusap kepala Daehan. "Ayah kerja dulu ya. Kalau ayah gak kerja, ayah gak bisa belikan Daehan mainan dan makanan kesukaan Daehan. Daehan paham kan?" Kyungsoo tersenyum manis. "Cepat sembuh ya Daehan"

Setelah Daehan tenang, Jihan mengantar Kyungsoo dan Chanyeol sampai ke teras. "Terima kasih Kyungsoo"

Kyungsoo membalasnya dengan anggukan. "Tumben belum berangkat kerja."

"Aku cuti hari ini" jawabnya singkat.

"Oh, baguslah. Omong-omong tadi Daehan minum obat jam enam" kata Kyungsoo.

"Oke. Terima kasih" jawab Jihan sambil mengangguk.

"Kami pamit" kata Kyungsoo lagi. Kyungsoo dan Chanyeol masuk ke mobil, lalu mobilnya pun mulai melaju ke Sangam-dong, tempat gedung SBS berada.

———

"Tuh, kamu lihat kan. Ngomong sama Daehan aja datar sekali dia. Orang yang gak kenal mereka pasti gak akan menyangka kalau Daehan itu anaknya" ujar Kyungsoo ketika mobilnya sudah keluar dari rumah Jihan.

"Kok bisa ya..." Chanyeol tampak tak habis fikir.

"Entahlah" Kyungsoo menghela nafas pelan.

Father: dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang