15

232 20 0
                                    

"Kita naik mobil Chanyeol samchon ya" kata Kyungsoo. Kemarin setelah rapat di gedung SM Kyungsoo langsung ke rumah sakit diantar Chanyeol karena sebelumnya mereka memang berangkat ke gedung SM bersama-sama, sehingga Kyungsoo tak membawa mobil. Ia juga tak punya orang suruhan yang bisa ia mintai tolong untuk mengambil mobilnya di apartemennya. Kyungsoo segera mengklik kontak Chanyeol.

"Ayah Daehan ngantuk" ujarnya pada sang ayah yang sedang menunggu Chanyeol mengangkat telponnya.

"Iya tidur saja" kata Kyungsoo. Daehan menyamankan posisinya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Kyungsoo seperti biasanya. Daehan memang tidak tidur siang tadi karena terlalu asyik mengoceh pada ayahnya, sehingga wajar saja sekarang ia mengantuk.

"Aish... Chanyeol kemana sih" gumamnya kala panggilannya ke nomor Chanyeol yang ke empat kalinya tak juga diangkat.

Kyungsoo akhirnya menyerah. Ia memilih menelpon Jihan. Namun sebelum panggilannya tersambung....

"Kyungsoo-ya!" Kyungsoo segera menoleh. Matanya membulat ketika menyadari siapa yang memanggilnya, lalu cepat-cepat ia matikan telponnya.

Junmyeon, lelaki itu yang memanggilnya dari dalam mobilnya. Sedan putihnya berhenti tepat di depan Kyungsoo.

Mati aku... batinnya. Ia menelan ludahnya kasar.

"Kamu sedang apa? Menunggu taksi? Kamu gak bawa mobil?" tanya Junmyeon.

"Emm.. iya" jawab Kyungsoo ragu.

Sialan. Padahal aku sudah pakai hoodie dan masker, kenapa Junmyeon hyung masih bisa mengenaliku?! rutuknya dalam hati.

"Masuklah. Aku akan mengantarmu" ujar Junmyeon lembut.

"Tidak usah, hyung. Aku sudah meminta Chanyeol menjemputku" tolak Kyungsoo halus.

"Chanyeol ada pemotretan, Kyungsoo" jawab Junmyeon.

Sial.. iya aku lupa. Pantas saja telponnya tidak diangkat. pikirnya.

"Ayolah, masuk saja. Aku akan mengantarmu, mumpung aku free" kata Junmyeon.

"Aku akan merepotkanmu hyung" Kyungsoo masih berusaha menolak.

"Aish kamu ini seperti pada orang lain saja sih? Aku ini sudah tinggal bersamamu selama sepuluh tahun, santai saja. Lagipula semakin lama kamu berdiri disini, semakin banyak yang mengenalimu nanti" katanya.

Oke aku kalah.

"Baiklah" ujar Kyungsoo pasrah. Ia segera masuk ke sedan Junmyeon. Ia langsung meletakkan tas Daehan di jok belakang seakan itu mobilnya sendiri—karena biasanya ia memang selalu menganggap mobil Junmyeon seperti mobil sendiri. Setelah itu ia memasang seatbelt. Daehan masih tertidur di pangkuannya.

"Hyung dari mana?" tanya Kyungsoo.

"Aku habis dari rumah temanku di dekat sini. Aku gak sengaja melihatmu ketika lewat sini"

"Ah begitu" Kyungsoo mengangguk paham.

"Kemana aku harus mengantarmu?" tanya Junmyeon. Kyungsoo segera menuliskan alamat rumah Jihan di GPS mobil Junmyeon.

"Sudah kutulis di GPS" ujarnya yang dibalas dengan anggukan oleh Junmyeon.

"Terima kasih banyak hyung" kata Kyungsoo.

"Bukan masalah. Omong-omong itu anak siapa?"

"Bukankah sudah pernah kubilang ini keponakan Chanyeol?" Kyungsoo balik bertanya.

"Kamu tidak berbohong soal itu?" tanya Junmyeon menyelidik.

"Aniya" jawab Kyungsoo tenang.

"Kamu yakin dia hanya keponakan Chanyeol?"

Father: dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang