14

222 20 0
                                    

Kyungsoo membuka pintu ruang rawat Daehan lalu membuka seluruh penyamarannya. Ini sudah hari kelima Daehan dirawat di rumah sakit.

Setelah meletakkan barang-barangnya di sofa, Kyungsoo menoleh. Daehan dan Jihan sama-sama sedang tidur. Jihan tidur sambil duduk di kursi dengan kepala diatas kasur Daehan. Soora tidak ada, ia baru pulang ke rumah setengah jam sebelum Kyungsoo datang.

Kyungsoo menghela napas, lalu mendekati Jihan. "Jihan-ah" panggilnya sambil menepuk bahu Jihan pelan. Perempuan itu langsung membuka matanya. "Pulanglah, malam ini biar aku yang jaga Daehan"

"Tidak, tidak apa-apa. Aku disini saja. Kamu pasti lelah kan. Jadwalmu sangat padat" jawab Jihan sambil mengucek matanya.

Kyungsoo terkekeh pelan. "Kamu juga lelah, Jihan. Biarkan aku menjaga Daehan malam ini sampai besok. Besok aku libur kok. Oke?"

"Aku tidak bisa meninggalkan Daehan" bisiknya sambil menunduk. "Aku bukan ibu yang baik"

Kyungsoo langsung berjongkok dan mendongak menatap wajah Jihan yang menunduk. Ia mengusap bahu Jihan. "Kamu tidur disini dan merawat Daehan selama lima hari, kamu meninggalkan seluruh pekerjaanmu dan merawat Daehan disini. Kamu bahkan tidur sambil duduk. Kamu sudah cukup membuktikan kalau kamu sudah berusaha menjadi ibu yang baik, Jihan" ujarnya lembut. "Pulanglah. Lagipula kasihan Soora sendiri di rumah. Jam segini pelayan di rumahmu pasti sudah pulang semua, tinggal Pak Kim dan Song Imo"

Jihan terdiam sebentar, lalu akhirnya mengangguk. "Baiklah, aku akan pulang. Besok sore aku kesini lagi"

Kyungsoo ikut mengangguk. Jihan segera berdiri dan mengambil barang-barangnya. Kyungsoo ikut berdiri dan menatap Jihan yang sedang memakai mantelnya. "Hati-hati di jalan" pesan Kyungsoo.

Jihan mengangguk. "Terima kasih. Kalau ada apa-apa kamu bisa telpon aku"

Kyungsoo hanya membalasnya dengan anggukan. Setelah itu, Jihan pun keluar dari ruangan itu.

Setelah Jihan pergi, Kyungsoo duduk di sofa dan mengecek ponselnya. Ia membalas satu per satu pesan yang masuk—kebanyakan pesan dari member satu grupnya yang menanyakan keberadaannya yang menghilang tiba-tiba setelah rapat di gedung SM tadi.

"Ibuu..." Kyungsoo langsung menoleh ketika mendengar rengekan Daehan. Lelaki itu meletakkan ponselnya lalu segera berpindah ke kursi di samping kasur Daehan.

"Waeyo? Ibu baru saja pulang" kata Kyungsoo. Daehan mengerutkan dahinya.

"Kasihan, ibu capek, jadi ayah suruh pulang. Ibu perlu istirahat" jelas Kyungsoo sambil mengelus rambut Daehan.

"Daehan ma ayah?" tanya Daehan.

"Iyaa, malam ini Daehan sama ayah ya" jawab Kyungsoo gemas. "Daehan perlu sesuatu?"

"Auth" kata Daehan. Kyungsoo segera mengambil segelas air dan membantu Daehan minum menggunakan sedotan.

"Ayah, anaa" kata Daehan setelah Kyungsoo meletakkan gelas bekas Daehan minum di nakas. (ana = gendong)

"Apa? Kamu gak mau tidur lagi?" Kyungsoo membulatkan matanya. Daehan menggeleng lalu menjulurkan tangannya.

Kyungsoo segera menggendong Daehan. "Ayah geugeo mwoya mwoya?" tanya Daehan sembari menunjuk ke arah jendela.

Kyungsoo meraih tiang infusan Daehan lalu mendekati jendela sambil menarik tiang infus. "Apa, nak?"

"Geugeo" Daehan menunjuk keluar jendela. "Mwoya mwoya?"

"Aah" Kyungsoo mengangguk sambil terkekeh. "Itu namanya bintang"

"Bintang" Daehan menirukan.

Setelah itu tak ada lagi obrolan diantara keduanya. Kyungsoo sedikit menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri sembari menepuk-nepuk bokong Daehan. Sementara itu Daehan menyandarkan kepalanya di bahu Kyungsoo.

Father: dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang