0.9

47K 1.6K 8
                                    

Sampainya dikantin mereka melihat Tiara, Dewi, Rina, Deva, Aris dan Yogi yang sedang duduk di meja kantin paling pojok sambil menyantap makanan mereka masing-masing.

" Lo duluan aja ke sana, nanti gua bawaain makanannya ." ucap Alvino  Caca pun berjalan menghampiri teman-temannya sedangkan Alvino bergegas membeli makanan untuk Caca dan dirinya.

Caca duduk di sebelah Tiara, lalu mengeluarkan hp nya sambil menunggu Alvino membawakan makanan untuk nya.

" Ga makan Ca ? ." tanya Rina

" Ini lagi nungguin Vino bawain makanan ." Jawab Caca membuat teman- temannya terkejut.

" Serius ?! ." Pekik Yogi dan Caca hanya mengangguk sebagai jawabannya.

" Ini beneran perubahan yang drastis ." ucap Deva

" Emang napa sih ? ." tanya Caca karna penasaran.

" Asal lo tau semenjak kelas sepuluh dia tuh ga pernah deket sama cewe dan selalu dingin sama semua orang.  Dan baru kali ini kita liat Vino ada inisiatif bawain makanan buat orang, kayaknya sih dia ada perasaan sama lo Ca ." jelas Aris panjang lebar.

Kata-kata Aris yang terakhir membuat Caca membeku, jantungnya terasa berdetak dua kali lebih cepat ketika dia melihat Alvino menghampiri meja mereka dan duduk di hadapannya sambil tersenyum.

" Nihh makanan lo ." ucap Vino sambil menyodorkan makanan milik Caca.

" Sejak kapan lo bisa senyum Vin ? ." celetuk Deva.  Alvino pun berdenyit bingung, Emangnya tadi gua senyum?.  Batinnya

" Masa sih ? ." tanya Alvino mereka semua mengangguk kecuali Caca, Alvino pun hanya menggidikan bahunya acuh.  Tiba-tiba Rizky datang menghampiri Caca dan mencubit pipi Caca pelan, teman-teman Caca dan Alvino dkk menyaksikan dan  Alvino merasa tidak suka dengan kehadiran Rizky dan merubah raut wajahnya menjadi dingin seperti biasanya.

" Caca ." sapa Rizky

" Sakit ihh jangan di cubit ." renggut Caca kesal.

" Maaf dehh ." Caca dan Rizky mengobrol dan sesekali bercanda tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi.



Disisi lain Alvino bertanya kepada Deva .

" Siapa sih ?  ." bisik Alvino ke Deva yang ada di sebelahnya.

" Mantan sekaligus sahabatnya ." jawab Deva

" Tau dari mana ? ."

" Kemarin dia balik ke mansionnya sama mantannya, lo udah balik duluan jadi gatau ."

" Ohh, ke rooftof kuy ." ajak Alvino.

" Ngapain ?  ." Deva mengangkat sebelah alisnya.

" Biasa lahh ." Alvino dan Deva pun izin untuk pergi.

" Gua sama Alvino ke rooftof ya ." Ucap Deva yang membuat semua yang ada di meja itu menoleh ke arah Deva dan Alvino.

"Mau ngapain ? ." Tanya Tiara

" Biasa lah si Vino ."

" Ohh yaudah gih ." Deva dan Alvino berdiri dan meninggalkan mereka.

" Ehhh Deva Vino tunggu anjg ." Yogi dan Aris menyusul Deva dan Alvino.

Mereka sampai di rooftof dan duduk di bangku yang tersedia disana, Alvino mengeluar kan bungkus rokok dan korek yang ada di saku celananya lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya dengan korek dan menghisapnya dengan santai.

Alvino memangdang lurus ke depan dengan tatapan kosongnya, berbeda dengan teman-temannya yang sedang asik mengobrol.  Deva melihat Alvino yang dari tadi menatap lurus ke depan.

" Vin ." panggil Deva tapi Alvino tidak bergeming

" Vino ." panggil Deva sekali lagi tapi Alvino masih diam, akhirnya Deva menghampiri Alvino dan menepuk pundak Alvino membuat Alvino menoleh ke samping.

" Lo ngapa dah ? ." tanya Deva dan Alvino hanya menggelengkan kepalanya.

" Ngerasa panas ya ngeliat Caca sama mantannya ." ucap Deva sambil terkekeh

" So tau lo nyet ."

" Bro kita tuh udah lama jadi sahabat ." ucap Deva

" Lo naksir Caca?." lanjutnya membuat Alvino menyenderkan punggungnya ke belakang dan menghela napas.

" Gatau, gua bingung.  Setiap gua di deket dia gua ngerasa seneng, tapi kalo dia sama orang lain gua ga suka  ."

" itu berarti lo suka sama Caca ." Ucap Deva terkekeh

" Saran gua sih perjuangin dia, sebelum di rebut mantannya lagi ." lanjutnya, Alvino pun hanya mengangguk.  Aris dan Yogi menghampiri mereka berdua,

" Heh cerita kaga ngajak-ngajak kita parah lo pada ." ucap Yogi yang di setujui Aris

" Iya sihh, kalian ngomongin paan ?." tanya Aris

" Alvino naksir sama Caca ." jawab Deva.

" ohhh bagus dong, tapi lo juga harus bener-bener lupain mantan lo itu Vin.  Jangan sampe si Caca cuma di jadiin pelampiasan lo doang ." ucap Aris

" Iya Vin, gua setuju sama Aris ."

" Iya dahh ."


Alvino [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang