15. Meet up again

57 6 0
                                    

Soo bin segera mendirikan tenda dibantu Sana setibanya dia dari bus. Mendirikan tenda ternyata cukup memakan banyak waktu khususnya bagi anak perempuan, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore ketika Soo bin dan Sana selesai mendirikan tenda mereka. Beberapa anak lain sudah ada yang pergi mandi bahkan ada yang sibuk mengambil foto di beberapa sudut tempat yang dianggap fotogenic bagi mereka.

" Soo bin ah lebih baik kita mandi " Ajak Sana sambil menyeka keringat yang ada di pelipisnya. Udara mulai terasa dingin tetapi keringat tetap saja mengucur di tubuh mereka.

Soo bin menyetujui ajakan Sana untuk pergi ke kamar mandi umum

“ jinjja....banyak sekali antrinya " keluh Soo bin.

“ yaa...kita bisa dapat giliran mandi besok pagi " timpal Sana.

“ cepat kita ambil tempat antri " Soo bin menarik tangan Sana dan berdiri dibelakang anak lain yang sudah lebih dulu antri.

Soo bin menjatuhkan botol shampoonya, belum sempat dia mengambilnya botol tersebut sudah jauh menggelinding ke arah yang berlawanan membuat Soo bin mengejarnya.

" jaga tempatku " teriaknya pada Sana sebelum meninggalkan antriannya.

Akhirnya Soo bin berhasil menangkap botol shampoonya, dia berada dibelakang anak laki laki yang mungkin saja bukan dari sekolahnya mengingat banyak dari sekolah lain yang juga sedang camping di sana.

Baru saja Soo bin ingin beranjak dari tempatnya berdiri, dia terdorong oleh salah satu orang yang ada di belakangnya. Membuatnya menabrak orang yang ada di depannya, baru saja Soo bin berniat ingin kabur karena enggan meminta maaf. Anak laki laki tersebut menoleh kebelakang membuat Soo bin mau tidak mau menundukkan kepala meminta maaf " maaf aku tidak sengaja "

" oraemaniyeyo " jawaban dari seseorang yang ditabraknya membuat Soo bin mau tidak mau melihat wajah orang tersebut. Demi apapun Soo bin hampir tidak bisa mengontrol wajahnya ketika yang ada di hadapannya adalah Doyoung.

" neo " hanya kata itu yang bisa Soo bin ungkapkan sebelum ia memilih beranjak pergi dari hadapan Doyoung. Jujur dia belum siap berhadapan dengan teman lamanya ataupun pacar lamanya. Soo bin tidak tahu status hubungan mereka.

                             🍫

" kau tidak lapar?" tanya Sana pada Soo bin yang hanya diam saja sambil menatap langit malam yang ada di atasnya.

" bangun dan makan " bujuk Sana

" aku tidak lapar " jawab Soo bin yang tidak beranjak dari tidurnya.

" kau kenapa sih? Kau diam saja dari tadi? Ada masalah? "

" aniyo "

" kalau begitu setidaknya masukkan badanmu kedalam tenda jangan tidur di luar seperti itu, diluar dingin "

" aku ingin jalan jalan "

" sendiri?"

Soo bin mengangguk sambil melambaikan tangannya pada Sana, Soo bin merapatkan jaket tebalnya lalu berjalan menyusuri jalan setapak yang di kanan kirinya terdapat bunga yang hanya mekar setiap malam. Baunya semerbak menyebar ketika bunganya mekar.

Sinar bulan menemani langkahnya bahkan ketika dia tidak membawa senter tetap saja terlihat terang. Semakin jauh jalan yang di tempuhnya tanaman bunga berubah menjadi semak belukar yang semakin lama semakin terlihat rimbun. Ada beberapa tumbuhan semak yang berduri.

Soo bin belum menyadari jika dia sudah berjalan terlalu jauh.

                             🍫

" Soo bin ah... " panggil Haechan dari pintu tenda

" dia pergi " jawab Sana sambil melepas earphonenya.

" malam malam begini? Sendirian?"

" dia bilang mau jalan jalan "

" tetap saja " keluh Haechan sambil meninggalkan Sana yang memilih memasang earphonenya kembali.

Haechan berjalan menyusuri jalan yang tadi di lalui Soo bin, dia merasa khawatir walaupun ini lokasi camping tapi tetap saja ini lingkungan asing bagi mereka dan juga Soo bin. Lagipula biasanya Soo bin akan mengajak Haechan untuk menemaninya pergi. Haechan tau jika Soo bin takut gelap.

Jadi malam itu Haechan berusaha mencari Soo bin siapa tahu Soo bin membutuhkan bantuannya.

                                 🍫

Bittersweet 🍫 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang