Kabut pagi ini terasa tebal membuat jarak pandang semakin pendek, kabut turun menyentuh dedaunan membuatnya berembun. Kabut pagi ini seperti mewakili perasaan Soo bin yang beberapa minggu ini sendu, karena seseorang yang menjadi kekasihnya terasa berbeda.
Doyoung jarang bertemu dengan Soo bin bahkan hanya membalas pesanpun dirasa jarang. Mungkihkah ketakutan Soo bin terjadi, keraguan yang selama ini berusaha di tepisnya haruskah terjadi.
Doyoung adalah orang yang bagi Soo bin pun masih terkesan misterius, tapi Soo bin yakin Doyoung adalah orang yang baik dan dia mempunyai alasan yang kuat untuk semua tindakan yang di lakukan. Hal hal seperti itu yang Soo bin camkan di pikirannya ketika Doyoung menolak sesuatu yang Soo bin berikan.
Ketika itu Soo bin memberi vitamin untuk Doyoung karena Doyoung bilang dia sedang tidak enak badan. Tapi hanya berujung penolakan. Doyoung seperti tidak membiarkan Soo bin masuk ke dalam kehidupannya secara utuh. Hal itu membuat Soo bin sedih.
🍫
Soo bin mengirim pesan untuk Doyoung, sudah pesan ke 5 yang dia kirim hari ini tetapi tidak ada balasan.
Soo bin menjatuhkan diri ke tempat tidur, matanya terasa pedih karena mengantuk. Dia enggan untuk memejamkan mata bahkan dia belum melepas sragamnya tapi dia gamang untuk beranjak.
Dia memejamkan matanya hampir lima menit tapi sudah hampir kehilangan kesadarannya. Getar dari phone cell nya membuatnya tersadar bahwa dia hampir ketiduran.
Soo bin beranjak dari tidurnya mencoba memfokuskan penglihatannya ke phone cell nya. Baru saja dia mendapat pesan dari seseorang. Soo bin menghela nafas lelah dan memilih masuk ke dalam selimutnya untuk tidur bahkan dia tidak peduli tentang sragam yang masih dia kenakan.
🍫
Soo bin segera memasukkan phone cell nya ke dalam laci mejanya dan memilih untuk memperhatikan Guru yang sedang menerangkan pelajaran di depan kelas, walaupun kenyataannya dia sudah tidak bisa duduk tenang sejak saat membaca pesan dari Doyoung.
Tidak seperti beberapa hari lalu pesan yang dia terima membuat badai, benar badai di hatinya.
Doyoung tidak bisa melanjutkan bubungan mereka, dia memilih untuk fokus pada masa depan begitulah pesan yang di baca Soo bin malam itu.
Waktu menunjukkan pukul enam sore, Soo bin segera keluar dari kelas dengan tergesa gesa. Bahkan dia tidak menghiraukan panggilan dari Sana dan Haechan membuat kedua sahabatnya bertanya tanya apa yang mebuat Soo bin berlari secepat itu.
Soo bin berlari menuju taman kota, dari kejauhan Soo bin melihat Doyoung duduk di sebuah ayunan. Doyoung terlihat memakai hodie berwarna hitam, dia bahkan juga baru pulang dari sekolah.
" mian, aku terlambat sebenarnya aku sudah lari secepat yang ku bisa tapi ..." Soo bin berusaha menjelaskan dengan nafas yang ngos ngosan, penjelasannya seperti tidak berarti bagi Doyoung bahkan dia memotong perkataan Soo bin.
" selamat hari jadi " sela Doyoung membuat Soo bin terkejut, perasaannya serasa di campur aduk oleh pria yang ada di depannya. Dia merasa seperti keledai dungu.
Doyoung segera membuka tas ranselnya dan mengeluarkan sebuah kotak kado untuk di berikan pada Soo bin.
" cih..kau fikir aku lelucon ya?"
" kau tidak punya perasaan atau apa? Kau sedang main main denganku?" Soo bin merasa tidak habis fikir dengan apa yang dialaminya. Kenapa ada pria sebrengsek Doyoung, apa ini sifat asli dari Doyoung yang misterius itu.
" mianhae "
" aku muak mendengar kata itu, diantara kita hanya ada kata maaf. Dan kau mengulang ulangnya sampai aku merasa muak " kemarahan Soo bin sudah berada di puncak dan dia hampir lepas kendali.
" aku sedang buru buru, maaf aku harus pergi duluan "
Tanpa mendengar perkataan dari Soo bin, Doyoung pergi meninggalkan Soo bin yang masih mematung di tempatnya dengan kotak kado di tangannya. Matanya terasa pedih dadanya terasa sesak. Untuk apa Doyoung memberi hadiah di hari jadian mereka bahkan sebelumnya dia sudah mencampakan Soo bin lebih dulu lewat pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet 🍫 ( END )
RomanceJika kita dipertemukan di satu waktu yang tepat dengan seseorang yang tepat, maka kau akan berjodoh dengan orang itu. Bagiku kau orang yang tepat, tapi kita dipertemukan di waktu yang salah, Doyoung ah. Adakalanya jodoh dan belahan jiwa bukan orang...